Kebijakan Fiskal Mendorong Investasi Demi Perbaikan Perekonomian Nasional - Seputar Sumsel

Jumat, 06 Mei 2022

Kebijakan Fiskal Mendorong Investasi Demi Perbaikan Perekonomian Nasional



Oleh : Made Prawira )*

Kebijakan fiskal yang fleksibel dalam merespons gejolak pandemi Covid-19 rupanya mampu memitigasi dampak serta mendorong akselerasi pemulihan ekonomi. Kebijakan tersebut juga diharapkan dapat menarik minat investor ke Indonesia.

Kebijakan pemerintah yang kredibel dan efektif dalam menjaga stabilitas ekonomi makro rupanya membuat Standard and Poor’s selaku lembaga pemeringkat ekonomi mempertahankan peringkat layak investasi Indonesia serta merevisi outlook dari yang sebelumnya negatif menjadi stabil. Perbaikan outlook ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang siap berkompetisi dalam penarikan pembiayaan.

Standard and Poor’s (S&P) merevisi peringkat utang Indonesia dari BBB/outlook negatif menjadi BBB/Outlook stabil pada 28 April 2022. Dengan demikian, Indonesia sudah mendapatkan peringkat BBB atau BAA2 dengan outlook stabil dari tiga lembaga pemeringkat dunia, yakni Fitch Rating, Moody’s dan S&P. Adapun peringkat utang Indonesia dari JCRA dan R&I tercatat berada di level yang lebih tinggi, yakni BBB+/outlook stabil.

Dalam ukuran lembaga pemeringkat efek, peringkat BBB atau BAA2 berarti surat berharga yang diterbitkan Pemerintah Indonesia berada dalam medium grade. Adapun proyeksi stabil menggambarkan posisi peringkat yang akan stabil dalam beberapa waktu ke depan sekaligis menunjukkan risiko yang berimbang.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman berharap pemeringkat kredit Indonesia di Posisi BBB dapat membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia ke depannya terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang sempat terdampak oleh pandemi Covid-19.

Di sisi lain, peningkatan outlook Indonesia menjadi stabil merupakan pengakuan atas arah perbaikan ekonomi makro yang kuat, khususnya laju pemulihan ekonomi yang relatif cepat serta penguatan signifikan pada sisi fiskal.

Saat beberapa negara menghadapi penurunan peringkat, Indonesia justru mampu mempertahankan peringkat layak investasi dan memperbaiki outlook dari negatif menjadi stabil. Peringkat dan outlook yang disematkan kepada Indonesia tentu saja diyakini dapat menjadi magnet penarik investasi di masa yang akan datang.

Perlu kita ketahui bahwa Indonesia diilai sebagai negara favorit ke-4 se Asia Tenggara yang paling disukai oleh perusahaan dari Amerika Serikat dan Eropa untuk peluang membangun atau memperluas sumber daya, penjualan atau operasi perusahaan selama enam hingga dua belas bulan ke depan.

Standard Chartered telah melakukan survei terhadap lebih dari 1000 Chief Financial Officer (CFO) dan profesional keuangan senior pada perusahaan yang memiliki omzet di atas USD 500 juta. Pada studi ini diungkapkan, sebesar 42% dari perusahaan AS dan Eropa melihat potensi pertumbuhan terbesar berada di pasar luar negeri.

Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan terus mendorong kemudahan berinvestasi di Indonesia melalui perbaikan sistem kemudahan berusaha. Ia meyakini peningkatan keyakinan dalam pertumbuhan lintas batas, dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan optimisme dan kesadaran terkait reformasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk mendukung kemudahan berusaha melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Pemerintah juga akan terus mendorong promosi terkait kemudahan berinvestasi di Indonesia dengan mengutamakan isu investasi dan pembangunan yang berkelanjutan. Digitalisasi juga akan memiliki peranan penting dalam investasi dengan mengedepankan competitive advantage dari peluang investasi di tanah air. Selain itu, Indonesia Investment Authority (INA) juga membuka peluang investasi terutama terkait proyek Infrastruktur untuk menunjang pembangunan Indonesia yang lebih berkelanjutan.

Salah satu program pemerintah Indonesia yang saat ini dinilai menjadi daya tarik bagi para investor, yaitu pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Industri melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi. Program ini tentu saja akan menghasilkan sumber daya manusia yang  siap kerja, sehingga para investor semakin tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia. Peringkat ekonomi Indonesia tentu saja masih bisa mengalami kenaikan, apalagi dengan kondisi perekonomian yang semakin menunjukkan penguatan.

Investasi merupakan motor penggerak perekonomian di Indonesia, sehingga sangat penting bagi Indonesia untuk terus berupaya menjaga stabilitas politik dan ekonomi agar para investor menjadi tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan demikian bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara yang keluar dari jebakan middle income trap lalu menjadi negara maju.


)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda