Masyarakat Mengapresiasi BLT BBM - Seputar Sumsel

Selasa, 27 September 2022

Masyarakat Mengapresiasi BLT BBM


Oleh : Andi Kurniawan )*

Masyarakat mengapresiasi Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) dan bersyukur karena mendapatkan uang sebesar Rp. 600.000 dari pemerintah. Pengalihan subsidi ke bantuan langsung tunai dinilai sangat efektif, karena langsung dinikmati oleh rakyat kecil.

Penyesuaian harga BBM jenis Pertamax dan Solar, terjadi sejak awal bulan September tahun 2022. Subsidi BBM terpaksa dikurangi karena harga minyak mentah dunia yang naik drastis menjadi 100 dollar Amerika per barrel. Namun untuk mengurangi gejolak ekonomi, pemerintah mengalihkan subsidi dengan cara pemberian BLT ke lebih dari 20 juta rakyat yang membutuhkan.

Masyarakat di Kabupaten Tangerang, Provonsi Banten menikmati BLT BBM. Sebanyak lebih dari 26.000 warga berhak untuk menerimanya. Anggaran yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam penyaluran BLT BBM adalah sebesar 15,8 miliar rupiah.

Seorang pengemudi ojek, Muhammad Saiful, mengaku senang dan bersyukur karena mendapatkan BLT BBM dari pemerintah di masa pandemi, dan bisa berbelanja meskipun harga-harga barang mengalami perubahan. Uang BLT tersebut akan dipergunakan untuk membeli sembako, dan ia berharap BLT ini akan terus ada karena sangat berguna bagi rakyat kecil.

Pengakuan dari Saiful membuktikan bahwa langkah pemerintah sangat tepat dalam mengalihkan subsidi. Sudah seharusnya subsidi diterima oleh rakyat kecil, bukan oleh orang kaya/mampu. Subsidi harus disalurkan kepada pihak yang tepat, yaitu ke masyarakat yang membutuhkan.

Lain halnya jika subsidi terus diberikan untuk memangkas harga Pertalite, maka BBM tersebut bisa saja dibeli oleh pengendara mobil yang jelas mampu untuk membeli Pertamax. Jika demikian maka pemberian subsidi akan lebih efektif, dan sebelum harga BBM mengalami perubahan terbukti 70% orang kaya mengantri Pertalite. Jika harga Pertalite disesuaikan maka orang kaya tidak akan membelinya lagi.

Masyarakat yang menikmati BLT BBM juga diberi pesan untuk dibelanjakan sembako, jangan dimasukkan dalam celengan. BLT wajib digunakan untuk belanja, untuk menjaga daya beli masyarakat. Jika daya beli naik maka roda perekonomian juga naik, dan perekonomian Indonesia akan lebih baik lagi.

Sementara itu, warga Tangerang yang lain, Meri, bersyukur setelah menerima BLT BBM. Ia akan menggunakan uang tersebut untuk belanja beras dan berbagai kebutuhan dapur lain.

Hal ini menunjukan bahwa masyarakat sangat membutuhkan dana BLT dan terbukti bantuan tersebut bisa mengatasi keadaan di tengah rakyat. Di mana mereka yang sebelumnya kesulitan saat akan membeli sembako, menjadi mudah untuk belanja karena mendapatkan BLT dari pemerintah.

BLT BBM adalah upaya pemerintah untuk memberikan jaring pengaman. Masyarakat akan merasa aman karena berbagai kebutuhan dapurnya terpenuhi, berkat BLT tersebut. Mereka tidak lagi bingung harus membeli beras dengan cara apa, karena uangnya sangat terbatas.

BLT BBM merupakan bantalan pengaman agar masyarakat bisa terlindungi dari dampak penyesuaian harga BBM, yang biasanya berpengaruh pada harga-harga barang yang lain. Jika ada bantalan maka mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, meski harga kebutuhan pokok mengalami perubahan.

Agar masyarakat bisa menikmati BLT BBM, Kementerian Sosial mempercepat prosesnya. Hal ini dinyatakan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. Menurutnya, seluruh data penerima BLT BBM sudah diberikan ke Kantor Pos, karena mereka akan mendapatkannya di sana.

Masyarakat juga tidak perlu khawatir karena pemberian BLT sangat akurat, karena data-data penerimanya dicek terlebih dahulu oleh Kementerian Sosial. Dipastikan mereka yang menerimanya memang berhak, karena tergolong rakyat kecil. Tidak akan ada kesalahan dalam penyaluran BLT BBM.

Saat ini penyaluran BLT BBM baru berkisar 40% dari target dan pemerintah ingin agar pemberian bantuan ini dipercepat lagi. Tujuannya agar lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan manfaatnya. Jika seluruh rakyat (yang berhak) sudah mendapatkan BLT BBM maka mereka bisa belanja dengan uang tersebut.

Masyarakat mengapresiasi kinerja pemerintah yang ingin agar pemberian BLT BBM dipercepat. Jika makin cepat maka akan makin baik. Terlebih ketika BLT BBM diberikan ke rakyat kecil dari Sabang sampai Merauke, dan pemerataan ini amat disyukuri.

Masyarakat juga bersyukur karena pemerintah masih memikirkan nasib rakyatnya, dan tidak jadi bingung akibat ada perubahan harga BBM. Artinya, pemerintahan Presiden Jokowi masih pro rakyat, dan perubahan harga BBM harus dilakukan demi menyelamatkan APBN, dan bukan karena alasan lain. Rakyat masih bernafas lega dan berbelanja, melalui pemberian BLT.

Banyaknya masyarakat yang menikmati BLT BBM adalah sebuah kesyukuran, karena mereka menikmati pengalihan subsidi dari pemerintah. Mereka mengikuti anjuran untuk langsung menghabiskannya karena salah satu tujuan pemberian BLT adalah menaikkan daya beli masyarakat. Sekaligus menyehatkan perekonomian negara.

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda