BIN Membantu Korban Gempa Cianjur dengan Trauma Healing - Seputar Sumsel

Kamis, 01 Desember 2022

BIN Membantu Korban Gempa Cianjur dengan Trauma Healing

Oleh : Surya Priyatna*

Badan Intelijen Negara (BIN) menerjunkan tim kemanusiaan untuk membantu para korban gempa Cianjur. Tidak hanya memberikan makanan dan uang, BIN juga memberikan layanan trauma healing. Bantuan ini sangat diapresiasi oleh penyintas gempa karena mereka sangat membutuhkan pengobatan psikis, agar tidak lagi mengalami trauma setelah bencana terjadi.

Cianjur dilanda gempa besar dan memakan lebih dari 300 korban jiwa. Tim kemanusiaan BIN langsung terjun ke Cianjur untuk menolong warga, sampai ke desa-desa terpencil. BIN datang dengan dua truk berisi makanan dan bantuan lain. Selama ini, BIN selalu turut andil ketika ada bencana alam di Indonesia. Oleh karena itu ketika di Cianjur ada gempa, anggota BIN langsung bergerak cepat.

Bantuan yang diberikan oleh tim kemanusiaan BIN adalah makanan siap santap, obat-obatan, dan barang-barang lain. BIN juga menyediakan layanan kesehatan dan telah bekerja sama dengan Puskesmas terdekat, selain itu BIN memiliki ambulans berisi dokter serta tenaga medis lain.

Selain layanan kesehatan juga ada layanan psikis yakni trauma healing. Layanan ini bekerja sama dengan Yayasan Akasia dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Bandung. Kegiatan trauma healing diharapkan bisa menghilangkan rasa trauma kepada para pengungsi gempa, terutama anak-anak.

Puluhan anak korban gempa Cianjur mengikuti kegiatan trauma healing di posko bantuan BIN, di Jalan Lintas Labuan-Cianjur. Mereka tertawa lepas usai mendengar dongeng dari para personel BIN. Selain sesi dongeng, ada juga berbagai permainan untuk menghilangkan rasa takut, cemas, dan trauma dari anak-anak korban gempa Cianjur.

Juru Bicara BIN Prabawa Ajie menyatakan bahwa selain dongeng dan permainan, juga ada ajakan membaca kepada anak-anak korban gempa Cianjur. Para peserta yang bisa menjawab pertanyaan dari MC akan mendapatkan hadiah berupa buku cerita. Anak-anak juga diajak melipat kertas (origami) untuk melatih motorik halus.

Prabawa Ajie menambahkan, ia senang karena anak-anak yang mengikuti kegiatan trauma healing bisa gembira dan tertawa lepas kembali. Acara ini sangat penting, untuk pendampingan psikososial. BIN juga pernah mengadakan acara serupa dan bekerja sama dengan mapala (mahasiswa pecinta alam) di Jakarta dan Jawa Barat.

Masyarakat sangat mengapresiasi BIN karena mengadakan kegiatan trauma healing. BIN sangat menyadari bahwa para penyintas gempa tidak hanya butuh bantuan berupa makanan dan obat-obatan. Namun juga layanan kesehatan mental, agar mereka bisa menghapuskan trauma setelah melihat langsung gempa yang begitu dahsyatnya.

Apalagi trauma healing ditujukan kepada anak-anak, yang kondisi psikisnya berbeda dengan orang dewasa. Bisa jadi mereka memendam kesedihan setelah jadi korban gempa dan tidak mau menceritakannya. Padahal hal ini kurang bagus karena anak-anak bisa trauma sampai ia dewasa. Untuk mencegahnya maka trauma healing sangat bagus, karena bisa melepaskan beban mental mereka lalu melatihnya agar lebih tegar.

Trauma healing sangat penting karena bisa jadi ada anak-anak yang kehilangan saudara, bahkan orang tuanya, karena meninggal setelah terkena reruntuhan bangunan saat gempa. Anak-anak bisa ceria lagi dan diajarkan untuk ikhlas walau kondisi mentalnya sempat menurun.

Masyarakat juga mengapresiasi kegiatan trauma healing karena dikemas dengan sangat menarik, yakni dengan sesi dongeng dan perlatihan kreativitas. Anak-anak akan lebih rileks ketika mendengarkan dongeng dan pelan-pelan melepaskan traumanya. Dengan latihan origami maka mereka menghilangkan kecemasan lalu melakukan hal lain yang bisa mengalihkan pikiran buruknya.

Selain YCAB, BIN juga bekerja sama dengan Mojang dan Jajaka Cianjur dalam kegiatan trauma healing. Anak-anak muda tersebut merasa senang karena dilibatkan dalam acara positif ini. Dewi, salah satu perwakilan Mojang, menyatakan bahwa dalam trauma healing menggunakan metode bermain. Metode ini meningkatkan respon anak, dan mereka jadi ceria lagi, serta meningkatkan kreativitas.

Setelah mengikuti trauma healing bersama Mojang dan Jajaka maka anak-anak penyintas gempa Cianjur tak lagi murung. Namun mereka bisa lebih percaya diri dan bisa bekerja sama. Anak-anak juga bisa lebih akrab dengan kawan baru dan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi. Mereka juga lebih meyakini cita-citanya karena dalam acara ini ada tes cita-cita.

Diharap  setelah mengikuti kegiatan trauma healing maka anak-anak penyintas gempa Cianjur lebih ceria dan melupakan kesedihannya. Mereka bisa menghilangkan rasa trauma walau perlahan-lahan. Trauma harus dihilangkan karena jika tidak, akan memiliki efek negatif di masa depan. Jika traumanya hilang maka anak-anak akan lebih percaya diri dan tegar.

Bantuan dari BIN berupa trauma healing sangat diapresiasi oleh masyarakat karena kegiatan ini menyasar anak-anak, yang kondisi mentalnya beda dengan orang dewasa. Dengan trauma healing maka rasa trauma dan cemasnya akan diobati. Anak-anak juga dilatih melipat kertas agar bisa mengalihkan pikiran buruknya saat teringat kejadian gempa Cianjur beberapa hari lalu.

)* Penulis adalah Kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda