Empat DOB Papua Mampu Percepat Pemerataan Pembangunan di Indonesia Timur - Seputar Sumsel

Kamis, 19 Januari 2023

Empat DOB Papua Mampu Percepat Pemerataan Pembangunan di Indonesia Timur

Oleh : Timotius Gobay )*

Peresmian empat Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua yakni Provinsi Papua Pegunungan Tengah, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya sangat disyukuri masyarakat. Dengan adanya DOB baru maka akan mempercepat pemerataan pembangunan di Indonesia Timur, khususnya Papua.

Permintaan rakyat Papua tercapai ketika pemerintah meresmikan 4 daerah otonomi baru. Pulau Papua yang luasnya lebih dari 400.000 KM2 terlalu besar jika hanya memiliki 2 provinsi (Papua dan Papua Barat). Oleh karena itu perlu dilakukan pemekaran wilayah agar masyarakatnya lebih sejahtera, karena pengaturannya lebih mudah (berkat dekatnya jarak ke kantor pemerintah provinsi).

Tanggal 11 November 2022, 3 provinsi baru telah berdiri di Papua. Para penjabat gubernur juga sudah dilantik, yakni Ribka Haluk sebagai penjabat Gubernur Papua Tengah, Apolo Sapanfo sebagai penjabat Gubernur di Papua Selatan, dan Nikolaus K sebagai penjabat di Provinsi Papua Pegunungan Tengah. Kemudian ada M Musa’ad sebagai penjabat Gubuernur Papua Barat Daya dan provinsi ini disahkan pada Desember 2022.

Empat DOB baru mampu mempercepat pembangunan di Indonesia Timur, khususnya Papua. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan  bahwa  pemerataan pembangunan menjadi faktor utama dibentuknya daerah pemekaran di ujung timur Indonesia.

Tito Karnavian menambahkan, Papua memiliki wilayah yang luas hampir 3 hingga 4 kali Pulau Jawa dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta. Luas wilayahnya menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam mempercepat pembangunan.

Pembangunan di Papua memang perlu ditingkatkan agar merata. Jadi, tak hanya kota besar seperti Jayapura atau Merauke yang mendapatkan infrastruktur bagus. Namun juga wilayah lain seperti Nabire, Yahukimo, dll. Pemerataan pembangunan sangat diperlukan agar masyarakatnya makin maju.

Ketika ada 4 DOB maka berdampak positif terhadap warga Indonesia Timur, khususnya Papua. Penyebabnya karena dana APBN semakin bertambah. Uang itu bisa dipergunakan untuk membangun Bumi Cendrawasih dan mewujudkan pemerataan. Sehingga Indonesia Timur dan Barat setara dan sama majunya.

Pemerataan pembangunan sangat penting dan dengan dana APBN serta otsus, akan dibangun infrastruktur baru. Infrastruktur berupa jalan raya merupakan manfaat utama dari penambahan DOB dan fungsi lainnya adalah untuk menaikkan kondisi perekonomian warga.

Kemudahan mobilitas adalah kunci karena untuk pengiriman barang-barang dagangan jadi lebih cepat. Selain itu, barang-barang itu dikirim via jalur darat, bukan udara yang biaya kirimnya sangat mahal. Dengan baiknya jalur darat maka akan mendukung pemerataan pembangunan ekonomi di Papua.

Dunia bisnis di Papua akan makin cerah karena kemudahan dalam membeli maupun mengirim barang. Makin cepat perputaran dagangan maka makin bagus karena akan menggerakkan roda perekonomian di Bumi Cendrawasih. Selain itu, jika ongkos kirimnya mudah (karena pengiriman lewat darat, bukan udara), maka harga barang juga bisa ditekan.

Sudah bukan rahasia umum bahwa harga-harga barang di Papua jauh lebih mahal daripada di Jawa, bahkan di DKI Jakarta, karena memang ongkos kirimnya mahal. Jika ongkos kirim via darat dan lebih murah maka otomatis bisa menurunkan harga barang tersebut. Masyarakat akan lebih hemat dan sejahtera. Ini adalah efek domino positif dari pembangunan infrastruktur di Papua, yang diharapkan oleh pemerintah.

Sementara itu, tokoh pemuda Papua Charles Kossay menyatakan bahwa penambahan DOB akan membawa dampak positif di Bumi Cendrawasih, yakni peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur. Dalam artian, penekanannya memang di infrastruktur, karena itu memang yang sangat dibutuhkan oleh Papua.

Logikanya, jika ada provinsi-provinsi baru di Papua maka akan dibangun jalan raya dan infrastruktur berupa gedung-gedung. Mulai dari Kantor Gubernur, Gedung DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah), Puskesmas, dan bangunan-bangunan lain. Semua dibangun dengan dana APBD yang memang diperuntukkan bagi masyarakat.

Bangunan yang berstatus fasilitas umum seperti Puskesmas dan Rumah Sakit Umum sangat dibutuhkan oleh masyarakat Papua karena mereka butuh akses kesehatan yang lebih dekat. Jika ada yang kecelakaan atau sakit parah maka akan lebih cepat mendapatkan pertolongan. Selain itu, para ibu bisa melahirkan dengan selamat dan segera mendapat pertolongan dari bidan, karena jarak dari rumahnya ke Rumah Sakit lebih dekat.

Infrastruktur berupa saluran listrik juga akan dinikmati oleh masyarakat Papua. Ada daerah yang belum mendapatkan listrik dengan maksimal, sehingga jika ada provinsi baru akan ditelusuri mana saja yang butuh pasokan listrik. Dengan adanya listrik akan membantu masyarakat untuk beraktivitas dengan tenang di malam hari dan memperkecil angka kriminalitas.

Listrik yang masuk ke distrik-distrik terpencil di Papua juga sangat bermanfaat karena masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berbagai hal. Mulai dari menyalakan mesin untuk bekerja, memasak dengan perangkat-perangkat elektronik, dan mendapatkan penerangan yang cukup untuk belajar.

Empat DOB baru membawa banyak perubahan positif bagi warga Papua. Pembangunan akan diadakan merata, tak hanya di ibu kota provinsi, tetapi sampai ke pelosok. Tidak akan ada perbedaan besar antara Papua dan daerah lain di Indonesia Timur dengan daerah di Indonesia Barat, karena pembangunanya merata.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda