Ganjar Pranowo, Capres Peduli Rakyat
Oleh : Savira Ayu )*
Ganjar Pranowo adalah calon presiden (Capres) yang sangat peduli pada rakyat, terutama yang masuk dalam kategori miskin. Warga yang kurang mampu diberi bantuan agar bisa memiliki rumah sendiri. Ganjar juga sering memberikan beasiswa kepada murid atau mahasiswa yang berprestasi, agar mereka bisa melanjutkan pendidikan walau orang tuanya tidak kaya.
Pemilu 2024 sudah menjelang dan beberapa bulan lagi akan ada masa kampanye calon presiden. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah mengumumkan bahwa calon presiden pada pemilu mendatang adalah Ganjar Pranowo. Pria yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah ini menjalankan amanah partai dan menjadi calon pemimpin yang berkualitas baik.
Ganjar Pranowo adalah calon presiden yang cocok untuk memimpin negeri ini, karena beliau bertekad untuk menghapus kemiskinan, tak hanya di Jawa Tengah tetapi juga di Indonesia. Sebagai tokoh yang sudah berpengalaman dalam memimpin, beliau ingin jadi kepala negara untuk memakmurkan rakyat. Masyarakat mendukung Ganjar sebagai calon presiden idaman dan memenangkan beliau dalam pemilu 2024.
Capres Ganjar Pranowo menanggulangi kemiskinan melalui program “Tuku Lemah Oleh Omah“ (membeli tanah, mendapatkan rumah). Setelah berhasil membangun 639 rumah untuk warga miskin sejak 2020 sampai 2022, kini mulai membangun 615 rumah pada 2023.
Bantuan rumah panel instan (Ruspin) itu mulai dilaksanakan, di antaranya di Desa Tanjuganom, Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Sebanyak 17 warga kurang mampu di desa setempat menerima bantuan program tersebut.
Ganjar Pranowo menyatakan, program beli tanah dapat rumah menjadi program yang menarik dan dinikmati warga. Bagi warga yang belum memiliki tanah akan dibantu proses kredit di bank. Nantinya, warga hanya mengangsur tanah, dan rumahnya dibangunkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Ganjar menambahkan, model kredit ke bank itu menjadi contoh yang bisa ditiru oleh daerah lain. Harapannya program Tuku Lemah Oleh Omah itu bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang memiliki rumah cukup bagus.
Kepedulian Ganjar itu membuat rakyat miskin merasa bahagia karena mengubah hidupnya menjadi lebih layak. Seperti yang dirasakan Triyani, warga Desa Tanjunganom. Selama sembilan tahun hiduo berkeluarga, impiannya memiliki rumah terwujud berkat program “Tuku Lemah Oleh Omah“.
Triyani menyatakan bahwa ia menikah sejak tahun 2014 dan ingin sekali punya rumah. Saat itu ia masih tinggal bersama orang tuanya. Namun kehidupannya sangat jauh dari kata layak. Selain masih berdinding kayu dan berlantai tanah, ia harus berbagi tempat dengan sembilan orang anggota keluarga yang juga masih tinggal di situ.
Kini, Triyana bisa hidup lebih layak setelah mendapat bantuan rumah dari Ganjar. Rumahnya itu telah ditempati saat lebaran dan sepekan menjelang kelahiran anak keduany
Hal serupa juga disampaikan Murdiyati, penerima bantuan di Desa Tanjunganom. Ia tidak menyangka kalau saat ini telah memiliki rumah sendiri. Murdiyati menyatakan bahwa kalau tidak dibantu Pak Ganjar, mungkin saya masih belum punya rumah. Bantuan rumah membuat hidupnya lebih layak dan nyaman.
Program “Tuku Lemah Oleh Omah” sendiri sudah dilaksanakan oleh Pemrov Jawa Tengah sejak 2020. Pada tahun 2020 tercatat sebanyak 200 unit rumah yang dibangun, pada 2021 sebanyak 186 unit rumah, dan pada 2022 sebanyak 253 unit. Rencananya pada 2023 ini sedang dibangun 615 unit rumah dengan pola tersebut.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menyatakan bahwa ia akan tetap fokus menyelesaikan beberapa program pada 2023, yakni pengentasan kemiskinan, indeksi gini dan williamson, inflasi, serta menjaga integritas. Untuk mengatasi kemiskinan maka harus ada perbaikan datanya agar target itu bisa diselesaikan. Contoh yang bagus itu di Kabupaten Boyolali.
Ganjar menambahkan, pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah sebenarnya sudah dilakukan secara maksimal. Ia juga mendorong Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah untuk membuat aplikasi untuk validasi dan verifikasi data. Tujuannya agar tidak tumpang-tindih.
Pemprov Jawa Tengah untuk bisa bekerja secara kolaborasi dan menjaga integritas. Jangan sampai nanti terganggu dengan urusan-urusan yang tidak penting. Dana hibah dan bansos untuk dibuatkan Everval, yakni elektronik verifikasi dan validasi. Tujuannya agar tidak ada yang tersangkut masalah hibah dan bansos.
Bukan hanya itu, Ganjar juga menekankan perlunya membangun kolaborasi dengan kementerian terkait dan pemerintah daerah Baginya, data sangat penting untuk mengambil langkah solutif.
Dalam artian, Indonesia butuh calon presiden yang mengerti keadaan rakyat. Saat ini Indonesia sedang fase adaptasi, di mana selama 3 tahun didera pandemi covid-19. Corona tak hanya berpengaruh ke bidang kesehatan tetapi juga ekonomi, dan menambah angka kemiskinan di negeri ini.
Indonesia butuh pemimpin yang bertekad untuk mengentaskan kemiskinan dan peduli pada rakyat miskin. Kondisi miskin adalah momok bagi warga Indonesia karena tanpa uang mereka tidak bisa hidup dengan layak. Oleh karena itu Ganjar bertekad untuk mengentaskan kemiskinan dengan cara memberi bantuan untuk membangun rumah dan menemukan solusi agar tidak ada lagi rakyat Indonesia yang kurang mampu.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara