Bersinergi Melawan Hasutan Golput Jelang Pemilu
Oleh : Elisabeth Titania Dionne )*
Masyarakat di seluruh pelosok Nusantara hendaknya harus mampu untuk bersama-sama dan saling mengingatkan serta menolak adanya gerakan golongan putih (Golput), yakni gerakan untuk sama sekali tidak melakukan pemilihan suara dalam pesta demokrasi Pemilu 2024. Pasalnya, gerakan tersebut sama sekali bukanlah sebuah pilihan dan tidak bisa merubah apapun.
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Senori melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Medalem terus berupaya untuk mensosialisasikan dan juga mengajak berdiskusi seluruh masyarakat, khususnya mengenai bagaimana tahapan penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang dengan para relawan demokrasi. Tujuan dari hal tersebut agar bisa membuat masyarakat menjadi jauh lebih paham dan sadar akan pentingnya partisipasi politik melalui gerakan untuk memilih.
Dalam diskusi tersebut, salah satu anggota Divisi Sosdiklih Parmas PPS Medalem, Ahmad Hadlir mengajak kepada seluruh masyarakat di Indonesia untuk bisa secara bersama-sama melawan adanya gerakan golongan putih (Golput) dalam Pemilu 2024 mendatang. Bagaimana tidak, pasalnya memang gerakan tersebut sebenarnya bukanlah suatu pilihan.
Golput sendiri memang bukan sebuah pilihan dikarenakan golongan putih sama sekali tidak akan masuk ke dalam hitungan akhir dari pelaksanaan pemilihan umum. Jadi misal terdapat suatu kasus, di mana dalam suatu daerah ternyata angka Golput lebih tinggi dari hasil suara yang diperoleh, namun nyatanya justru hasil akhir dari penyelenggaraan Pemilu tersebut tetaplah ada pemenangnya karena dihitung berdasarkan berapa jumlah masyarakat yang memilih, sedangkan masyarakat yang melakukan golongan putih justru sama sekali tidak memiliki sumbangsih apapun dan tidak merubah apapun.
Maka dari itu, untuk seluruh masyarakat di Tanah Air, khususnya kepada para generasi muda penerus bangsa hendaknya justru bisa turut aktif dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan pesta demokrasi di Indonesia. Bukan hanya itu, diharapkan hendaknya mereka mampu untuk ikut memberikan edukasi politik serta sosialisasi akan pemilu kepada para pemilih dan masyarakat lain secara luas.
Dengan banyaknya diskusi dan sosialisasi mengenai Pemilu dan mengenai betapa pentingnya untuk tetap memilih tersebut, maka diharapkan mampu untuk mendatangkan sebuah transformasi kepada para pemilih yang akan menentukan bagaimana arah nasib bangsa ini ke depannya di tangan pemimpin selanjutnya.
Untuk itu, menjadi sangat penting pula adanya beragam kegiatan diskusi dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat untuk terus mengingatkan bahwa tindakan untuk tidak memilih atau melakukan Golput sejatinya bukanlah sebuah pilihan dan sama sekali tidak mengubah apapun dalam Pemilu 2024.
Biasanya, masyarakat yang lebih memilih untuk melakukan golongan putih berdalih bahwa mereka sebenarnya sangat ingin mewujudkan dan melihat adanya perubahan ke arah yang jauh lebih baik bagi bangsa, namun tentu aspirasi mereka sama sekali tidak akan bisa terlaksana dan hanya berakhir menjadi angan-angan semata karena justru sama sekali tidak diimbangi dengan sebuah tindakan nyata, yakni hadir dan melakukan pemungutan suara dalam Pemilu 2024 nanti.
Oleh sebeb itu, untuk para PPK dan PPS sendiri, mereka juga harus terus menggalakkan banyak sosialisasi kepada seluruh masyarakat pemilih aktif untuk bisa terus menggunakan hak suara yang mereka miliki. Karena tidak bisa dipungkiri pula bahwa peranan dari PPK dan PPS tidak bisa dianggap sebelah mata, karena mereka merupakan ujung tombak yang langsung bersentuhan dengan warga pemilih.
Perlu diketahui, bahwa selama ini memang tindakan untuk tidak memilih atau menjadi golongan putih, terus saja menjadi momok atau buah simalakama yang memang sangat wajib untuk bisa ditolak secara bersama-sama oleh masyarakat, khususnya bagi warga yang tergabung ke dalam relawan demokrasi maupun juga hendaknya hal tersebut bisa ditolak oleh para penyelenggara pemilu sendiri.
Ketika banyak dilakukan upaya dan sosialisasi atau diskusi yang melibatkan para warga pemilih, maka sangat diharapkan hal itu mampu semakin membuka wawasan dari masyarakat yang memiliki hak suara, sehingga nantinya mampu mencetak adanya pemilih yang cerdas.
Di Indonesia sendiri, kehadiran para pemilih cerdas menjadi sangat penting pula karena para pemilih cerdas ini berarti mereka menggunakan hak suara mereka dengan penuh kesadaran dan juga penuh pertimbangan untuk benar-benar memilih siapa calon pemimpin yang dinilai sangatlah berkapabilitas untuk bisa memimpin bangsa ke depannya sehingga juga akan banyak mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Adanya sosialisasi yang terus digencarkan, termasuk juga pendidikan untuk para pemilih yang memiliki hak suara, tentunya akan bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam turut merayakan semarak pesta demokrasi Pemilu pada tahun 2024 mendatang.
Golongan Putih (Golput) sejatinya sama sekali bukanlah sebuah pilihan. Pasalnya, ketika masyarakat melakukan Golput, justru tindakan itu sama sekali tidaklah merubah apapun dan hasil akhir atau pemenang dari kontestasi Pemilu juga akan tetap ada dengan dihitung berapa jumlah masyarakat yang melakukan pemilihan. Jika memang ingin adanya sebuah perubahan pada bangsa ini, maka seluruh masyarakat hendaknya bisa melawan dan menolak seluruh gerakan Golput demi Indonesia yang lebih baik.
)* Penulis adalah Kontributor Gelora Media Institute