Cawe Cawe Presiden Jokowi Demi Menjaga Pemilu Jurdil dan Iklim Demokrasi
Oleh : Alexander Yosua Galen )*
Cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tentunya sama sekali tidak bisa dikonotasikan atau ditafsirkan sebagai hal yang buruk, karena justru seluruh hal tersebut dilakukannya demi berupaya untuk terus menjaga agar pelaksanaan Pemilu bisa berlangsung dengan jujur dan adil (jurdil).
Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dirinya akan turut serta (cawe-cawe) dalam pelaksanaan pesta demokrasi dan kontestasi politik Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang. Tentunya bukan tanpa alasan hal tersebut dilakukan, ternyata adalah karena bertujuan demi kepentingan negara.
Bagaimana tidak, pasalnya Presiden RI ketujuh tersebut sendiri sangatlah berkeinginan dan juga bisa memastikan agar pelaksanaan Pemilu serentak 2024 bisa dilangsungkan dengan terus menegakkan asas demokrasi, dengan penuh kejujuran dan keadilan.
Lebih lanjut, kemudian makna cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tersebut adalah konteksnya sebagaimana dijelaskan oleh Sekretaris Kabinet (Sekkab RI), Pramono Anung yang menegaskan bahwa urusan cawe-cawe itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan endorsement calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang berkontestasi dalam Pemilu 2024 dari pihak manapun.
Tentunya upaya demi terus menjaga agar berlangsungnya Pemilu 2024 bisa jauh lebih demokratis, jujur dan juga adil terus dilakukan oleh Presiden Jokowi selaku Kepala Negara saat ini namun dengan tetap netral dan tidak berpihak kepada peserta kontestasi politik manapun sama sekali. Pasalnya, hal tersebut juga yang telah sesuai dengan kehendak seluruh masyarakat di Indonesia.
Diketahui bahwa Survei Litbang Kompas pada periode awal bulan Mei 2023 lalu menunjukkan hasil bahwa memang secara mayoritas tentunya para responden menilai bahwa hendaknya Presiden harus tetap bersikap netral pada pesta demokrasi tersebut. Data menunjukkan bahwa sebanyak 90,35% (persen) dari para responden menilai bahwa memang menjadi sangat penting bagi seorang Kepala Negara untuk terus menjaga netralitasnya dalam Pemilu mendatang.
Sudah barang tentu, seluruh berjalannya Pemilu 2024 itu juga akan terus dijaga dan juga dipantau oleh seluruh elemen masyarakat di Indonesia agar memastikan bagaimana sikap netral yang dimiliki oleh Presiden Jokowi, termasuk juga masyarakat sendiri akan senantiasa terus memastikan supaya pelaksanaan pesta demokrasi setiap 5 (lima) tahunan di Indonesia itu bisa berlangsung dengan menegakkan berbagai asas seperti demokrasi, jujur dan adil.
Sehingga bisa dikatakan bahwa cawe-cawe yang dilakukan oleh Kepala Negara RI tersebut, memang selama ini terus terjaga dalam koridornya dan sama sekali tidak melenceng dari apa yang hendaknya harus dilakukan, yang mana seluruhnya demi memastikan kelancaran pelaksanaan Pemilu 2024.
Tidak ada satu pun pihak yang boleh untuk turut mengintervensi adanya pilihan rakyat, entah siapapun calon pemimpin yang mereka pilih, karena memang itu adalah nyawa dari penegakan demokrasi di Tanah Air. Semua pihak, termasuk Presiden Jokowi sendiri terus menghormati dan menerima pilihan dari rakyat, serta terus membantu bagaimana agar transisis kepemimpinan yang terjadi di Indonesia bisa terlaksana sebaik mungkin.
Sementara itu, Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla juga mengatakan bahwa cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dalam pelaksanaan Pemilu 2024 justru merupakan hal yang bagus untuk dilakukan, karena memang seluruhnya demi kedaulatan dan juga kepentingan seluruh masyarakat Indonesia.
Bahkan, kurang pas apabila istilah ‘cawe-cawe’ yang dilakukan oleh Kepala Negara dalam pesta demokrasi ini ditafsirkan atau dikonotasikan menjadi bahasa Jawa yang sangatlah multitafsir. Karena sejatinya juga tidak semua masyarakat Indonesia yang sangat multikultur ini mengerti akan istilah tersebut, apalagai dalam konotasi bahasa Jawanya. Sehingga akan lebih tepat apabila hal yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tersebut sebagai campur tangan pemerintah.
Justru semua yang dilakukan ini adalah dalam suatu momen yang baik karena justru pemimpin Indonesia saat ini sendiri juga telah menegaskan di hadapan publik kalau dirinya terus berupaya untuk menjaga demokrasi agar pemeilihan umum berlangsung dengan jujur dan adil serta berjalan dengan baik.
Apabila diibaratkan Pemilu adalah sebuah permainan, maka tentunya pasti akan ada wasit dari sebuah permainan yang bertugas untuk menjadi seorang pengawas dan memastikan agar seluruh permainan bisa berjalan dengan adil dan lancar.
Rakyat sendiri juga akan terus menjadi saksi bahwa memang Presiden sudah mengupayakan seluruh pelaksanaan kontestasi politik bisa berlangsung dengan adil, jujur dan sangat mengedepankan asas demokrasi.
Di sisi lain, Partai Bulan Bintang (PBB) sama sekali tidak mempersoalkan adanya sikap dari Presiden Joko Widodo yang akan cawe-cawe dalam Pemilu 2024 tersebut. Wakil Ketua Umum (Waketum) PBB nonaktif, Sukmo Harsono mengatakan bahwa sesungguhnya Kepala Negara memang sangat menginginkan agar tidak terjadi polarisasi berlebihan di tengah masyarakat.
Demi untuk terus menjaga agar pelaksanaan Pemilihan Umum padatahun 2024 mendatang bisa terlaksana secara demokratis, jujur dan juga adil dan tidak terjadi keterbelahan yang sangat mengancam keutuhan NKRI, maka dari itu cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Jokowi menjadi sangat penting dan diperlukan bagi negara ini.
)* Kontributor Suara Khatulistiwa