Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sidang AIPA Momentum Tunjukkan Taji Indonesia Sebagai Pemimpin Global

Oleh : Rika Prasatya )*

Tahun 2023 kembali menjadi momentum bagi Indonesia untuk menonjolkan peran dan kepemimpinannya di kancah internasional. Setelah sukses menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Mei 2023 lalu, Indonesia akan menyelenggarakan Sidang Umum ke-44 Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Jakarta.

AIPA lahir dari keinginan legislator negara-negara ASEAN menumbuhkan kesepahaman bersama, dalam membantu dan mendorong kerja sama lebih erat. Termasuk untuk menjembatani pemecahan permasalahan yang terjadi di negara-negara ASEAN. Peserta yang akan menghadiri Sidang Umum AIPA ke-44 di Jakarta pada 5-11 Agustus 2023 ada sebanyak 500 orang, termasuk delegasi dari 10 negara ASEAN. Selain itu, perwakilan dari 20 negara observer (pengamat), dan perwakilan dari 12 organisasi internasional juga hadir.

Ketua Desk Kerja Sama Regional Badan Kerja Sama Antar-parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana menyatakan pihaknya akan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di ASEAN dalam Sidang Umum ke-44 AIPA. BKSAP DPR sendiri sudah memulai rangkaian kegiatan Sidang Umum ke-44 AIPA di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (28/7/2023). Kegiatan yang bertajuk run and ride ini menjadi rangkaian acara untuk menyambut pertemuan parlemen lintas negara di ASEAN tersebut.

Putu Supadma menuturkan Sidang Umum ke-44 AIPA ini menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia sangat mampu memimpin kawasan dan memberi inspirasi dan motivasi bagi negara-negara ASEAN. Dia berpendapat, Sidang Umum AIPA ini merupakan momen langka sekaligus momen berharga bagi DPR dan Indonesia. Terutama untuk memperkuat peran diplomasi parlemen di tengah-tengah munculnya berbagai tantangan kawasan.

Dengan mengusung tema Responsive Parliament for a Stable and Prosperous ASEAN, Indonesia menekankan pentingnya konsep green economy atau ekonomi hijau. Tema ini dipilih karena dunia cenderung menganggap pertumbuhan ekonomi sebagai satu-satunya tolak ukur positif, di mana GDP (Gross Domestic Product) sebagai acuan tunggalnya, sehingga kerap melupakan aspek ekonomi hijau.

Diterapkannya konsep ekonomi hijau ini demi kesejahteraan kawasan ASEAN. Masyarakat di kawasan ASEAN diharapkan mendapatkan dukungan inklusif dalam peningkatan ekonomi. Selain itu, Sidang Umum AIPA di Jakarta ini juga memiliki tujuan menjaga stabilitas perdamaian di kawasan ASEAN.

Sementara itu, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Gilang Dhielafararez menjelaskan, Sidang Umum AIPA ke-44 merupakan tugas keketuaan Indonesia di AIPA tahun ini dan DPR RI berkomitmen memberikan yang terbaik sebagai tuan rumah. Ia pun meminta segenap rakyat Indonesia untuk berpartisipasi dalam menyukseskan acara tersebut dengan meramaikannya melalui media sosial.

Dikatakan, DPR RI sudah menggelar sejumlah rangkaian kegiatan menjelang Sidang Umum AIPA ke-44, seperti AIPA-ASEAN Preparatory Meeting yang diselenggarakan di Labuan Bajo, NTT, untuk mendukung keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN ke-42. Selain itu, Sidang ke-6 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Advisory Council on Dangerous Drugs (AIPACODD) pada 3-31 Mei 2023 di Bogor, Jawa Barat, dan Sidang Coordinating Committee of Women Parliamentarians of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (WAIPA) di Padang, Sumatera Barat, Juni lalu.

Keketuaan Indonesia dalam menyelenggarakan event-event internasional sudah tidak perlu diragukan lagi. Taji Indonesia sebagai pemimpin global akan semakin menonjol dengan suksesnya Sidang Umum AIPA ke-44 maupun KTT ASEAN ke-43 di Jakarta pada September mendatang. Untuk itu, perlu peran serta dan dukungan seluruh pihak agar acara-acara bertaraf internasional tersebut dapat terlaksana dengan sukses dan aman.

)* Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia