Pemerintah Terus Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Pembangunan Papua
Oleh : Veronica Lokbere )*
Keterlibatan generasi muda Papua dalam pembangunan wilayahnya menjadi suatu keniscayaan yang tak bisa diabaikan. Sebagai aset berharga bagi kemajuan Bumi Cenderawasih, pemuda Papua perlu diberdayakan secara maksimal oleh pemerintah daerah (pemda) untuk merangkul peran penting mereka dalam membangun masa depan Papua yang lebih cerah.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan keyakinannya akan peran strategis pemuda Papua dalam mewujudkan visi pembangunan wilayah ini. Potensi besar anak-anak muda Papua yang telah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi ternama di Indonesia menjadi peluang emas yang tak boleh terlewatkan.
Pemerintah daerah harus mengoptimalkan potensi pemuda Papua yang memiliki kecerdasan yang sangat berharga. Hal ini merupakan pesan penting yang disampaikan oleh Muhadjir Effendy dalam sebuah siaran pers beberapa waktu yang lalu. Banyak generasi muda Papua yang memiliki kapabilitas tinggi dan mereka perlu diberdayakan serta terlibat secara aktif dalam proses pembangunan.
Pemimpin di Papua memiliki peran sentral dalam memastikan potensi anak muda Papua tak hanya terbatas pada yang mampu mengejar pendidikan di perguruan tinggi terkemuka. Pemda harus mampu memberikan kesempatan yang setara kepada seluruh lapisan masyarakat Papua untuk mengakses pendidikan yang berkualitas. Dengan memberikan peluang yang adil, manfaat dari pemberdayaan pemuda ini akan dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat Papua.
Keterlambatan dalam pembangunan Papua menjadi isu yang patut mendapatkan perhatian serius. Ada tiga pendekatan kunci yang harus diambil untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu budaya, kesadaran, dan aspek sosial.
Pendekatan ini dianggap lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan yang selama ini berfokus pada keamanan. Budaya, kesadaran, dan aspek sosial akan menjadi fondasi kuat yang mendukung perkembangan dan kemajuan Papua.
Dalam upaya mewujudkan peran pemuda Papua yang semakin sentral dalam pembangunan wilayah ini, sejumlah pemangku kepentingan terlibat dalam sebuah agenda diskusi yang dilaksanakan dengan sangat serius. Asisten Deputi Pemerataan Pembangunan Wilayah Kemenko PMK, Ivan Syamsurizal, memandu acara tersebut.
Diskusi ini dihadiri oleh sejumlah narasumber yang sangat kompeten dalam bidangnya, seperti Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Adhianti, pimpinan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus (Otsus) Papua Petrus Waine, perwakilan dari Universitas Yapis Jayapura Toni Wanggai, perwakilan tokoh agama Papua Leonardus Tumuka, dan perwakilan dari kalangan pemuda Papua, Yeri Kulua.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi, juga menyoroti perlunya memajukan Papua seiring dengan upaya memajukan daerah lain di Indonesia. Papua memiliki hak yang sama untuk berkembang dan mencapai kesejahteraan masyarakatnya seperti daerah lainnya.
Dalam sebuah seminar nasional dengan tema "Menuju Papua Maju" yang sangat menginspirasi, Didik menyatakan bahwa Papua harus mengikuti perjuangan bersama Indonesia dalam upaya meningkatkan kemajuan. Papua memiliki hak yang sama untuk berkembang sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia yang terus ditingkatkan perkembangannya. Dalam semangat persatuan, Papua juga harus meraih kemajuan yang sejalan dengan visi pembangunan nasional.
Penjabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah melakukan upaya yang sangat serius dalam mendorong pembangunan di Papua. Apolo memberikan apresiasi kepada langkah-langkah yang terus dilakukan untuk mempercepat pembangunan di wilayah ini, mengakui bahwa Papua memerlukan percepatan dalam berbagai aspek pembangunan, mengingat pertumbuhan yang masih lambat di berbagai sektor.
Saat ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua dan Papua Barat selama tiga tahun terakhir berada pada tingkat terendah di Indonesia. Pada tahun 2022, IPM Papua mencapai angka 61,39 sementara IPM Papua Barat sebesar 65,89. Kedua angka tersebut masih jauh di bawah angka IPM nasional yang berada di angka 72,91.
Ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan upaya ekstra untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Papua. Pemerintah harus terus mendorong pemberdayaan pemuda sebagai salah satu solusi kunci untuk mengatasi ketertinggalan ini.
Dorongan pemerintah terhadap keterlibatan pemuda dalam pembangunan Papua adalah sebuah langkah strategis yang harus terus diperkuat dan diperluas. Dalam perjalanan menuju Papua yang lebih maju dan sejahtera, pemuda Papua adalah motor penggerak yang tak boleh diabaikan.
Dalam menghadapi tantangan besar seperti ketertinggalan pembangunan, pemberdayaan generasi muda, peningkatan kualitas pendidikan, dan upaya membangun budaya dan kesadaran yang kuat di masyarakat Papua adalah pondasi utama yang akan membawa Papua menuju masa depan yang lebih cerah.
Semua pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat maupun pemda, serta masyarakat Papua sendiri, harus bersatu demi mewujudkan cita-cita ini. Papua yang maju, sejahtera, dan penuh harapan adalah impian yang tak hanya bisa diwujudkan oleh pemerintah, melainkan juga oleh seluruh pemuda Papua yang memiliki potensi besar dan tekad kuat untuk membangun tanah kelahiran mereka sendiri. Semua tangan harus bergandeng tangan untuk mencapai tujuan bersama ini.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta