Pengamat: Video Presiden Jokowi Berbahasa Mandarin Hanya Hoax!
Sebuah rekaman video yang menampilkan kecerdasan buatan (AI) menampilkan Presiden Joko Widodo berbicara dalam bahasa Mandarin menjadi pusat perhatian masyarakat. Video tersebut telah menimbulkan diskusi dan kekhawatiran terkait potensi penyebaran informasi palsu yang dapat memengaruhi pandangan masyarakat.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing mengingatkan kepada masyarakat agar selalu bijak dan waspada terhadap penggunaan media sosial serta tidak mudah terpengaruh terhadap konten-konten yang mengandung unsur kebencian.
Ia juga mengingatkan bahwa menjelang pemilu tahun 2024 akan ada banyak berita hoaks yang akan menyudutkan salah satu pihak dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
“Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan karena peredaran konten hoaks dinilai cukup masif belakangan ini,” kata Emrus Sihombing.
"terutama mendekati momentum Pemilu 2024." sambung Emrus.
Emrus Tidak Yakin Originalitas Video Presiden Jokowi Menggunakan Bahasa Mandarin yang Beredar di Medsos. Emrus menegaskan bahwa keaslian video mengenai Presiden Joko Widodo yang menggunakan bahasa mandarin tidaklah nyata melainkan hanya rekayasa.
"Video Pidato Presiden Jokowi Gunakan Bahasa Mandarin yang Beredar Di Medsos hanya Rekayasa." katanya.
Emrus juga mendesak Kominfo untuk segera men take down berbagai video hoaks yang dapat menimbulkan persepsi kebencian. Emrus juga meminta Kemenkominfo Jelaskan ke Publik Video Pidato Presiden Jokowi yang Seolah – olah Gunakan Bahasa Mandarin.
"Kementerian Kominfo Harus Segera Take Down Video Presiden Jokowi Gunakan Bahasa Mandarin Karena Tidak Seperti Asli," ujarnya.
“Kementerian Komunikasi dan Informasi harus secara masif menjelaskan video pidato Presiden Jokowi ke ruang publik, yang seolah-olah lisan dalam bahasa Mandarin. Padahal idealnya, bahasa asing yang disampaikan secara lisan juga harus disertai teks tertulis atau running text juga,” sambung Emrus.