Indonesia Magnet Investasi Startup Terbesar di Asia Tenggara - Seputar Sumsel

Minggu, 18 September 2022

Indonesia Magnet Investasi Startup Terbesar di Asia Tenggara



Oleh :  Saiful Anwar )* 


Indonesia menjadi magnet investasi startup yang paling besar se-Asia Tenggara. Ini merupakan prestasi tersendiri karena menunjukkan bahwa iklim investasi di Indonesia masih dianggap prospektif di tengah ancaman gejolak ekonomi global.

Saat ini Indonesia tidak lagi berada di era agraris atau era industri. Namun sudah berada di era teknologi informasi. Industri digital makin banyak di negeri ini dan masyarakat sudah terbiasa untuk belanja online dan berselancar di dunia maya. Begitu juga dengan bisnis startup yang menggunakan internet sebagai sarana promosi.

Di Indonesia ada lebih dari 20.000 Startup (menurut data dari Kementerian Riset dan Teknologi). Bidangnya pun bermacam-macam, mulai dari transportasi hingga pembelanjaan online. Banyaknya startup ini dipantau oleh para investor asing dan mereka senang karena hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara berkembang yang selalu mengikuti zaman.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan menyatakan bahwa Indonesia adalah magnet investasi startup terbesar di Asia Tenggara. Sepanjang tahun 2021, total 42% dari total investasi startup di Asia Tenggara adalah startup Indonesia. Sedangkan nilai investasi startup di Indonesia meningkat menjadi 5,68 miliar dollar. 

Banyaknya nilai investasi startup sangat baik karena menandakan kepercayaan dari penanam modal asing. Mereka senang menyuntikkan modal untuk startup Indonesia karena percaya bisnis ini memiliki prospek yang bagus di masa depan.  Mayoritas masyarakat Indonesia sudah melek internet sehingga menjadi pasar yang sangat menjanjikan.

Bisnis-bisnis startup dikenal oleh investor asing karena sudah merambah ke luar negeri. Seperti bisnis startup di bidang transportasi yang ekspansi ke Singapura dan Vietnam. Para investor makin yakin bahwa startup Indonesia berpotensi besar dan bisa dibawa ke ranah internasional.

Samuel menambahkan, ekonomi digital di Indonesia memiliki prospek besar dengan valuasi sebesar 70 miliar dollar tahun 2021. Sedangkan tahun 2025, prediksinya sebesar 100 miliar dollar. Sementara startup di Indonesia menempati urutan kelima jumlah startup terbesar sedunia.

Para investor asing makin banyak yang masuk ke Indonesia dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan startup. Mereka senang berbisnis di negeri ini karena ada payung hukum yang jelas, yakni UU Omnibus Law Cipta Kerja, khususnya klaster investasi. Presiden Jokowi juga memberi garansai keamanan investasi di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pemerintah fokus pada bidang pariwisata dan teknologi digital. Untuk mewadahi startup maka dibuatlah program Regional Investment Forum. Di mana menjadi  tempat berkumpulnya pengusaha-pengusaha startup yang dipertemukan dengan para investor.

Jika ada dukungan dari pemerintah maka pebisnis startup makin kuat karena dilancarkan. Di mana mereka dikumpulkan dan dipertemukan dengan para investor. Setelah Regional Investment Forum diharap ada banyak penanam modal yang mau menyuntikkan uangnya dan membuat usaha startup makin jaya. Acara ini juga diadakan tiap tahun sehingga pebisnis startup mendapatkan keuntungan darinya.

Para investor asing menanamkan modalnya pada bisnis startup di Indonesia karena memiliki banyak peluang. Pertama,  jumlah WNI ada lebih dari 200 juta orang dan mayoritas dari mereka sudah melek internet. Kedua, pebisnis startup sangat serius dalam mengembangkan usahanya dan hal ini disukai oleh para investor yang suka akan owner bisnis yang bekerja keras dan tahan banting.

Pebisnis startup juga rata-rata anak muda dan mereka memiliki kreativitas tinggi dalam menjalankan usahanya. Mereka juga lebih agresif dalam mengembangkan bisnis, sehingga memiliki visi dan misi yang sama dengan investor asing.

Nilai investasi yang diterima oleh perusahaan startup Indonesia juga tidak main-main. Ada yang mendapatkan 113 juta dollar atau setara dengan 1,3 triliun rupiah. Dana sebesar ini akan mempromosikan praktik perdagangan di era digital yang berkelanjutan. Hal ini diungkapkan oleh Timothius Martin, salah satu CEO perusahaan startup.

Ada perusahaan startup lain yang bahkan mendapatkan suntikan dana dua kali dalam setahun oleh investor asing. Hal ini amat bagus karena  menandakan kepercayaan dari para penanam modal di Indonesia. Bisnis startup bukan main-main karena bisa memiliki keuntungan tinggi dan mendapatkan kepercayaan tinggi juga dari para investor asing.

Pemerintah berusaha agar para penanam modal asing terus masuk ke Indonesia dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan startup. Meski usaha ini baru rintisan tetapi menjanjikan keuntungan yang tinggi. Dengan kerja sama yang baik maka bisnis startup akan makin maju dan investornya juga untung besar.

Ketika Indonesia menjadi magnet investasi startup terbesar di Asia Tenggara maka sangat membanggakan karena menandakan majunya bisnis startup di negeri ini. Bahkan sudah ada startup Indonesia yang bisa ekspansi ke luar negeri. Para investor tertarik untuk menyuntikkan modal karena percaya akan kelihaian para pengusaha startup di Indonesia.


)* Penulis adalah kontributor Persada Institute


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda