Konsep IKN Usung Perpaduan Ramah Lingkungan dan Smart City - Seputar Sumsel

Rabu, 16 November 2022

Konsep IKN Usung Perpaduan Ramah Lingkungan dan Smart City

Oleh : David Falih Hansa )*



Konsep pembangunan IKN mengusung banyak konsep perkotaan. Secara garis besar terdapat konsep yang sangat ramah lingkungan dan dipadukan dengan konsep smart city yang semakin membuat Indonesia akan mampu unjuk gigi di mata dunia.


Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai mampu untuk memberikan dampak positif bagi berbagai sektor terutama pada sektor Ekonomi. Hal tersebut memang sangat membantu perekonomian nasional karena tidak sedikit para investor asing menilai kalau pembangunan IKN sangatlah menjanjikan sehingga mereka berbondong-bondong untuk melakukan penanaman modal mereka di Tanah Air.

Mengenai hal tersebut, pengamat ekonomi Sigmaphi Indonesia, Hardy R Hermawan menyatakan bahwa memang proyek IKN tersebut juga akan memberikan dampak positif pula untuk pemerataan pembangunan di Indonesia, yang mana memang sesuai dengan gagasan dan visi misi Presiden RI, Joko Widodo agar pembangunan di seluruh pelosok Tanah Air bisa menjadi setara.

Pasalnya, beliau menilai bahwa selama ini paradigma pembangunan yang terjadi di Indonesia selalu Jawasentris atau terlalu mengedepankan pembangunan Pulau Jawa saja. Padahal di sisi lain, Indonesia sendiri terdiri dari banyak pulau, dan bukan hanya pulau jawa saja.

Maka dari itu sama sekali tidak bisa jika ternyata pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah hanya difokuskan di Pulau Jawa, karena akan semakin memperbesar kesenjangan sosial di masyarakat seluruh Indonesia. Bukan tanpa alasan, karena dengan pembangunan infrastruktur yang begitu masif hanya di Jawa saja, maka masyarakat Jawa akan sangat mudah memperoleh dan mendapatkan fasilitas sangat memadai dan terjangkau, sedangkan jika dibandingkan dengan pulau lain yang kondisinya masih cenderung terbelakang, maka hanya demi mendapatkan sejumlah fasilitas yang sama mereka harus membayar dengan biaya jauh lebih besar.

Bukan semata berkaitan dengan dampak positif untuk menunjang percepatan pemulihan ekonomi nasional dan juga mengenai upaya pemerataan pembangunan di Indonesia saja, namun IKN ternyata juga sangat bermanfaat untuk mengurangi beban Kota Jakarta, utamanya adalah mengenai daya dukung lingkungan yang selama ini sudah sangat terbebani dengan masif.

Memang tidak bisa dipungkiri lagi kalau Ibu Kota Jakarta yang selama ini menjadi Ibu Kota Indonesia, sudah sangat penuh sesak dengan banyaknya pendatang dari berbagai macam daerah di Tanah Air yang berbondong-bondong merantau ke kota besar demi mencari penghasilan yang lebih layak untuk mereka.

Justru dengan semakin banyaknya pendatang bahkan sampai penduduk di pelosok yang masuk ke Jakarta, membuat Jakarta sendiri menjadi semakin sesak. Bahkan untuk daya tampung dan juga pada sektor lingkungannya sendiri menjadi sangat terancam. Terbukti banyak sekali sampah yang dihasilkan oleh warga Jakarta hingga bisa dikatakan wilayah tersebut menjadi daerah yang rawan banjir ketika musim penghujan tiba.

Jika hal tersebut terus menerus dibiarkan dan tidak sesegera mungkin dicarikan solusinya, tentu Indonesia akan semakin terpuruk dan cita-cita untuk menjadi sebuah negara maju akan terhambat, padahal selama ini sudah diupayakan oleh berbagai pihak secara bersama-sama.

Salah satu solusi yang terbaik untuk menjawab tantangan akan masifnya lingkungan di Jakarta tersebut, adalah dengan melakukan pemindahan Ibu Kota di Kalimantan Timur, yang mana secara perlahan-lahan akan bisa memulihkan kawasan lingkungan di Jakarta sendiri. Dengan adanya pemindahan Ibu Kota Nusantara, Jakarta akan memiliki kesempatan sangat lebar untuk memulihkan kawasan lingkungannya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Amarta Karya (Persero), Nikolas Agung SR menjelaskan bahwa megaproyek IKN Nusantara yang dibangun oleh Pemerintah tersebut juga akan mampu mengubah wajah Indonesia bahkan di mata dunia. Pasalnya konsep pembangunan yang diberlakukan di IKN sendiri memadukan beberapa hal penting.

Konsep pertama adalah mengenai kota hutan atau forest city. Konsep kedua adalah kota spons atau sponge city. Kedua konsep tersebut secara garis besar tentunya sangat berkelanjutan dalam hal lingkungan hidup, karena masih mengakomodasi banyaknya penghijauan, sekaligus juga akan banyak disediakan area resapan air di sana.

Tentunya diharapkan dengan demikian, IKN tidak akan berakhir seperti Jakarta yang justru ketika menjadi semakin padat, kemudian menjadi langganan banjir karena sebelumnya kurang diperhitungkan terkait pembangunan berkelanjutannya. Sedangkan untuk IKN ini sendiri, sangatlah berbeda konsepnya dengan di Jakarta.

Kemudian untuk konsep ketiga adalah kota cerdas atau smart city, yang mana merupakan cerminan dari sebuah kota modern di dunia yang sangat maju dengan banyak sekali penggunaan atau pemanfaatan teknologi paling mutakhir untuk menunjang banyak aspek kehidupan perkotaan.

Sebenarnya sudah banyak negara maju yang menerapkan pembangunan kotanya dengan menggunakan tiga perpaduan konsep tersebut. Sehingga saat ini menjadi waktu yang sangat tepat bagi Indonesia untuk tidak terus ketinggalan dengan negara maju lainnya dan membuktikan kalau Tanah Air mampu bersaing di mata internasional.

Mengusung adanya perpaduan konsep pembangunan perkotaan, yakni konsep yang sangat ramah lingkungan dan berkelanjutan, dipadukan dengan pembangunan smart city, pembangunan IKN jelas akan semakin membawa nama baik Indonesia menjadi cemerlang di mata dunia.


)* Penulis adalah kontributor Persada Institute 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda