Pembangunan AMN Cetak Generasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika - Seputar Sumsel

Sabtu, 26 November 2022

Pembangunan AMN Cetak Generasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika

Oleh : Arsenio Bagas Pamungkas )*

Pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Surabaya diharapkan mampu  mencetak para generasi muda penerus bangsa yang berwawasan Nusantara dan memegang teguh nilai-nilai Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika. Pembangunan ini juga diharapkan dapat terus berlanjut di berbagai daerah di Indonesia.

AMN di Surabaya rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 29 November 2011. Ada banyak harapan dari berbagai pihak terkait dengan bagaimana jalannya pengelolaan dan fungsi AMN ini untuk ke depannya.

Asrama yang terletak di Jalan Jemur Andayani Nomor 1 dibangun pada lahan seluas 9.975 m2. AMN Surabaya ini juga memiliki 188 kamar tidur dan mampu menampung hingga 520 orang mahasiswa.

Ke depannya, AMN mampu menampung mahasiswa yang berasal dari seluruh pelosok negeri, tanpa membedakan dan memandang latar belakang suku, agama hingga ras mereka. Di dalamnya juga banyak sekali fasilitas pendukung seperti perpustakaan, ruang serbaguna, ruang kewirausahaan dan lain sebagainya.Semua fasilitas itu bisa dinikmati dan diakses oleh semua penghuni asrama.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembangunan AMN di Surabaya ini menjadi sebuah ajang untuk melakukan penggodokan para calon pemimpin generasi penerus yang mengutamakan wawasan berkarakter Nusantara dengan bernilai pada semangat Pancasila hingga Bhinneka Tunggal Ika.

Rekrutmen di AMN dilakukan secara terbuka, dan memungkinkan semua mahasiswa dari seluruh daerah di Indonesia, khususnya yang berkuliah di Surabaya dan sekitarnya bisa mendaftar dan mengikuti seleksi tanpa adanya diskriminasi. Sampai mereka sudah masuk dan menjadi penghuni AMN, maka semua fasilitas juga bisa dinikmati tanpa adanya pembedaan sama sekali.

Hal ini menjadi bentuk pelayanan dari Pemerintah untuk merepresentasikan bagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika diberlakukan secara konkret di Indonesia, khususnya dalam lingkup para mahasiswa.

Hal tersebut sudah sangat jelas terlihat dari bagaimana sejak awal rekrutmen hingga ketersediaan semua fasilitas yang mampu diakses secara terbuka bagi seluruh penghuni asrama tanpa membedakan mereka dari latar belakang seperti apa. Belum lagi, di dalamnya terjadi interaksi keberagaman yang sangat luar biasa dari para mahasiswa penghuninya.

Gubernur Khofifah juga memiliki harapan kepada seluruh mahasiswa penghuni AMN untuk bisa terus mendukung dan saling memberikan apresiasi mereka atas segala perbedaan dan keberagaman yang mereka miliki.

Proses untuk bisa mencetak generasi penerus bangsa dengan memiliki karakter nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika juga dikemukakan oleh Dirjen Cipta Karya, Diana Kusumastuti yang menjelaskan bahwa pemanfaatan AMN ini bukan hanya sebagai hunian semata.

Menurutnya AMN di Surabaya ini juga berfungsi untuk wadah pendidikan dan pembentukan karakter calon generasi penerus bangsa. Mereka akan terus dibina dengan banyak macam kegiatan, yang mana penyelenggaraannya didukung secara langsung ole pihak Badan Intelijen Negara (BIN).

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pembinaan calon pemimpin bangsa yang diupayakan oleh BIN menjadi sangat penting karena hal tersebut menjadikan para mahasiswa semakin sadar betapa bernilai dan pentingnya untuk bisa terus menjaga kesatuan dan persatuan NKRI.

Semangat menjaga kesatuan dan persatuan NKRI tersebut juga harus sesuai dengan penerapan nilai-nilai dasar negara Indonesia, yakni Pancasila yang harus tertanam ke dalam jiwa dari setiap mahasiswa tersebut, termasuk juga semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pada kesempatan lain, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan menyampaikan bahwa idealnya bangsa Indonesia memang tidak ada sekat yang memisahkan, entah itu mereka yang berasal dari Indonesia bagian Barat, Tengah hingga Timur. Seluruh masyarakat harus bisa bersatu dengan dasar dan semangat nilai-nilai Pancasila.

Kepala BIN juga menambahkan harus ada semangat untuk bisa mengedepankan gotong royong dalam segala sisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan juga bernegara, karena nilai-nilai tersebut sudah menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia sejak dulu.

Maka dari itu, nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi sangat penting untuk terus didorong aktualisasinya di masyarakat, termasuk ditanamkan kepada para generasi penerung bangsa. Kedua nilai tersebut harus bisa menjadi pola hidup (way of life) bagi seluruh insan Tanah Air, dimana salah satu upaya konkretnya adalah dibangunnya AMN di Surabaya.

)* Penulis adalah kontributor Persada institute

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda