Ganjar Pranowo Menjaga Perdamaian dan Persatuan di Indonesia - Seputar Sumsel

Kamis, 18 Mei 2023

Ganjar Pranowo Menjaga Perdamaian dan Persatuan di Indonesia


Oleh : Breena Aliandra )*

Calon Presiden Ganjar Pranowo menjadi pilihan rakyat karena tidak hanya memiliki visi dan misi yang bagus. Namun beliau juga punya tekad untuk menjaga perdamaian dan persatuan di Indonesia. Ketika negeri ini terdiri dari banyak suku dan latar belakang yang berbeda, maka persatuan wajib dijaga, agar selalu kompak dan terus maju.

Ganjar Pranowo adalah calon presiden ideal karena beliau sangat peduli pada persatuan Indonesia. Sebagai tokoh yang sudah berpengalaman dalam memimpin, beliau ingin memberi teladan, bahwa persatuan sangat penting untuk memajukan Indonesia. Masyarakat mendukung Ganjar sebagai calon presiden idaman dan memenangkan beliau dalam pemilu 2024.

Langkah Ganjar dalam menjaga perdamaian dan persatuan adalah dengan meresmikan Rumah Pembauran Kebangsaan (RPK) Jateng yang berada di Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang. Dikelola oleh Forum Pembauran Kebangsaan Jateng dan pihak Pemprov, RPK didirikan sebagai upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan antar etnis, serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Provinsi Jateng juga termasuk provinsi pertama yang memiliki Rumah Pembauran Kebangsaan. Adapun Forum Pembauran Kebangsaan Jateng saat ini terdiri dari 19 etnis dari Sabang sampai Merauke. Mereka telah tinggal dan mendalami seluk beluk, serta kebudayaan yang ada di Jateng selama bertahun-tahun.

Ganjar Pranowo menyatakan bahwa rakyat datang ke Jawa Tengah dan mereka berasal dari Nias, Jawa, Maluku, NTT, Papua, dll. Mereka bersepakat bahwa perlu ada Rumah Pembauran ini agar ada meeting point untuk mereka bisa bertemu.

Ganjar berharap kehadiran RPK Jateng tidak hanya menjadi wadah pemersatu, melainkan juga menjadi simbol perdamaian untuk saling menghormati. Beliau berupaya terus memelihara dan merawat kerukunan yang telah terjalin. Jangan membawa isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan).  Seluruh rakyat bersaudara, berbahasa Indonesia, ber-Tanah Air Indonesia dan bernegara Indonesia.

Seperti diketahui, Provinsi Jateng merupakan salah satu daerah dengan tingkat toleransi antar masyarakat yang tertinggi di Indonesia. Adapun indeks intoleransi di Jateng memiliki skor 6,8 atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai indeks intoleransi nasional yang berada di angka 12,6 persen.

Dengan didirikannya Rumah Pembauran Kebangsaan maka menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo sangat ingin menjaga perdamaian dan persatuan Indonesia, serta mengimplementasikan Pancasila. 

Ganjar menyadari bahwa Indonesia terdiri dari banyak suku, kebudayaan, dan memiliki enam keyakinan yang diakui oleh negara. Dengan keanekaragaman ini maka seluruh rakyat bisa bersatu dengan toleransi. Seluruh WNI wajib menjadi pribadi yang toleran karena saat bergaul di masyarakat yang pluralis dan multi etnis, harus luwes dan saling menghormati.

Dengan persatuan dan toleransi maka Indonesia makin kuat. Toleransi juga jadi hal yang wajib dilakukan agar Indonesia bisa selalu damai, tanpa ada kericuhan di mana-mana. Intoleransi wajib dihapus karena jika banyak yang bertengkar maka akan menggerogoti negara dari dalam. Ganjar terus menjaga agar rakyat selalu bertoleransi dalam keadaan apapun.

Ganjar berpesan bahwa perbedaan di masyarakat itu indah, oleh karena itu jangan ada yang bertikai dan bersikap intoleran. Jika ada yang intoleran maka ia tidak membumikan pancasila dan butir-butirnya. Rakyat hidup di negara demokratis, oleh karena itu tidak boleh memaksakan pendapat dan menolak toleransi.

Isu SARA juga menjadi perhatian Ganjar. Di Indonesia ada banyak suku dan keyakinan yang berbeda. Seluruh rakyat wajib saling menghormati dan menghindari pertikaian, agar situasi selalu kondusif. Jagalah perdamaian karena sebuah negara bisa maju jika rakyatnya rukun selalu.

Masyarakat diminta agar tidak membesar-besarkan isu SARA. Isu SARA sangat berbahaya karena bisa menyesatkan pikiran masyarakat dan memicu kerusuhan. Oleh karena itu penyebaran propaganda yang berujung perpecahan SARA harus dicegah agar pemilu berlangsung dengan damai.

Ganjar meminta rakyat untuk waspada akan isu SARA karena jangan sampai terjadi konflik gara-gara perbedaan keyakinan dan isu SARA. Ketika isu SARA makin berkobar maka pemilu damai tidak akan terwujud.

Salah satu pemicu isu SARA yang beredar pada pemilu 2024 adalah ketika ada kampanye partai politik atau calon legislatif di rumah ibadah. Jangan sampai rumah ibadah yang suci bergeser menjadi tempat kampanye politik dan memicu isu SARA. Rumah ibadah harus dijaga kesakralannya dan pengurusnya harus tegas untuk menolak kunjungan politisi yang ingin meraih simpati di sana.

Kemudian, konflik SARA terjadi ketika Ganjar atau calon presiden lain  dipertanyakan dari mana asalnya. Masyarakat diharap untuk berdamai dan tidak terpengaruh oleh provokator. Meski mereka berasal dari wilayah dan suku yang berbeda-beda tetapi jangan dipermasalahkan, karena sama-sama orang Indonesia.

Keberagaman suku dan latar belakang adalah hal yang wajar karena sejak sebelum merdeka, sudah berikrar untuk bersatu melalui Sumpah Pemuda. Persatuan Indonesia menjadi salah satu Sila dalam Pancasila dan menjadi kunci utama dalam mendamaikan masyarakat Indonesia.

Ganjar Pranowo berusaha keras menjaga perdamaian dan persatuan di Indonesia. Masyarakat dihimbau untuk terus bersatu demi kemajuan Indonesia. Jangan ada yang terpicu oleh isu SARA, baik saat pemilu maupun sesudahnya, karena bisa menghancurkan negeri ini.


)* Penulis adalah kontributor Jendela Cakrawala Institute 


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda