Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKN Akan Jadi Ibu Kota Modern yang Bebas Banjir

Oleh : Eva Kalyna Audrey )*

Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menjadi kota modern yang bebas banjir. Penyebabnya karena sudah disiapkan Bendungan Sepaku yang bisa menampung air ketika hujan deras. Selain itu, IKN memiliki pepohonan rindang sebagai penyerap air alami sehingga dijamin bebas banjir dan nyaman ditempati.

Banjir menjadi permasalahan pelik di ibu kota saat ini (DKI Jakarta) dan seakan-akan jadi ‘tradisi’ setiap tahun. Banjir membuat kesal karena menyebabkan jalanan susah dilewati dan jika parah bisa menenggelamkan rumah dan seisinya, sehingga merugikan pemiliknya. Oleh karena itu ketika ibu kota akan dipindah ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, permasalahan banjir dihadapi dengan serius oleh pemerintah.

Untuk mencegah banjir di Penajam Paser Utara (yang namanya akan diganti jadi Nusantara) maka dibangunlah Bendungan Sepaku Semoi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara guna mendukung kebutuhan air baku dan pengendalian banjir di kawasan IKN Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur.

Bendungan Sepaku Semoi terletak di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku ini ditargetkan sudah dapat diisi air (impounding) pada pertengahan tahun 2023. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga menyatakan bahwa ketersediaan air adalah faktor yang paling penting dalam membangun suatu daerah.

Danis melanjutkan, Bendungan Sepaku Semoi merupakan infrastruktur dasar yang harus dibangun paling awal dalam pembangunan IKN Nusantara. Sementara progress pembangunan Bendungan Sepaku Semoi sekarang sudah 82,5%. Saat ini sedang dilakukan peninggian bendung utama yang kurang 4 meter. Diharapkan bisa selesai dan impounding sekitar bulan Juni

Danis memproyeksikan Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter/detik, sebanyak 2000 liter/detik untuk IKN Nusantara dan sisanya 500 liter/detik untuk Balikpapan. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter/detik. Sehingga akan tersedia suplai air baku sebanyak 5.000 liter/detik untuk proyeksi sekitar 2 juta penduduk IKN hingga 2035

Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dibangun untuk mendukung penyediaan air baku dan pengendalian banjir di kawasan IKN Nusantara. Sebagai ibu kota negara harus diperhatikan masalah pengairannya dan pengendalian banjirnya. Bendungan Sepaku Semoi akan berdiri kokoh dan membuat IKN Nusantara bebas banjir meski sedang musim hujan.

Sebagai ibu kota negara, Nusantara adalah kota masa depan yang modern, tetapi tetap memperhatikan lingkungan. Berkaca dari DKI Jakarta, jangan sampai IKN Nusantara memiliki masalah banjir juga. Salah satu cara mencegahnya adalah dengan membangun bendungan yang bisa menampung air walau sedang hujan deras.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menyatakan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dioptimalkan fungsinya untuk menyediakan air baku kawasan IKN berkapasitas 2.000 liter/detik dan Kota Balikpapan sebesar 500 liter/detik. Bendungan ini juga diproyeksikan sebagai infrastruktur pengendali banjir kawasan IKN sebesar 55%.

Menteri Basuki menambahkan, para pekerja akan menambahkan pada beton-beton bangunan utama bendungan dengan ornamen-ornamen kearifan lokal sehingga tampilannya lebih artistik, tidak hanya pada lansekap bendungan tetapi juga bagian bangunan inti bendungan.

Bendungan Sepaku Semoi tak hanya berfungsi sebagai penampung air dan pencegah banjir. Namun juga bisa jadi tujuan wisata karena tampilannya artistik dan memiliki ornament khas daerah Kalimantan. Dengan cara ini maka akan berdampak juga ke masyarakat sekitarnya karena banyak wisatawan dan penduduk lokal bisa berjualan souvenir dan makanan.

IKN Nusantara didesain sebagai sponge city sehingga dipastikan bebas banjir. Direktur Aparatur Negara Kementerian Bappenas, Prahesti Pandanwangi, menyatakan bahwa sponge city bisa menampung air hujan dan memanfaatkannya sebagai sumber daya air. Kota ini bisa menahan air hujan agar tidak langsung ke saluran drainase, dan dapat meningkatkan peresapan ke dalam tanah.

Artinya, IKN akan jadi sponge city karena keberadaan pepohonan di dalamnya. Selain menjadi filter udara dan paru-paru dunia, pohon dalam hutan juga berfungsi menyerap air hujan seperti spons. Sehingga ketika musim hujan akan aman dan tidak kebanjiran, karena airnya diserap dengan baik oleh akar pohon.

Ketika pohon sudah menyerap air maka akan diatur sehingga air yang diserap menjadi sumber mata air baru. Penduduk IKN tidak akan takut kekeringan saat musim kemarau. Juga tak takut kebanjiran saat musim hujan.

Pembangunan IKN akan sangat ramah lingkungan karena pemerintah berusaha menjaga Kalimantan sebagai salah satu paru-paru dunia. Selain itu akan dibangun Bendungan Sepaku Semoi untuk menampung air hujan sehingga di IKN Nusantara tidak akan kebanjiran. Bendungan tersebut juga mencegah kekeringan saat kemarau karena bisa mengatur pendistribusian air di IKN dan sekitarnya.

)* Penulis adalah kontributor  Lembaga Lintas Nusamedia