Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembangunan IKN dengan Konstruksi Berkelanjutan

Oleh : Arsenio Bagas Pamungkas )*

Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim terus berfokus dengan menerapkan sistem konstruksi yang berkelanjutan. Hal tersebut akan menjadikan IKN Nusantara menjadi ibu kota yang sangat ramah lingkungan serta dipadukan dengan smart city dan mampu menjadi kiblat dunia.

Berbagai kegiatan pembangunan di kawasan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) terus berlangsung, di mana fokus pembangunan saat ini adalah di kawasan inti. Hingga sekarang kegiatan pembangunan di IKN Nusantara capaianya sudah mencapai 23 persen.

Terkait hal tersebut, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Silvia Halim mengungkapkan bahwa ada beberapa kegiatan lain seperti pada pembangunan bendungan dan penyediaan air baku yang progressnya bahkan sudah mencapai antara 80 hingga 90 persen.

Silvia mengatakan semua progres pembangunan yang tengah dilakukan masih on track sehingga pihak Otorita IKN optimis bahwa pembangunan dapat selesai sesuai dengan rencana. Dijelaskannya, 324.000 hektar di mana daratan 256.000 hektar. dari luas daratan itu, kawasan IKN ada di sekitar 56.000 hektar, dan di dalamnya itu ada Kawasan Inti Pemerintahan yang luasnya sekitar 6.600 hektar.

Di Kawasan Inti Pemerintahan itulah menjadi pusat kegiatan pembangunan utamanya. Di dalam kawasan ini bisa ditemukan Sumbu Nusantara, Istana Presiden, Kantor Presiden, Kantor Kementerian/Lembaga, dan juga hunia untuk ASN-Hankam.

Kemudian, Andrinof Chaniago yang merupakan seorang mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada periode 2014 hingga 2019 mengatakan bahwa progress pembangunan sejauh ini yang dipantau olehnya, memang sudah baik dan bisa dibilang luar biasa.

Bahkan dirinya memberikan apresiasi dan mengaku salut dengan bagaimana kinerja tim, khususnya pihak Kementerian PUPR beserta dengan tim OIKN. Seluruhnya benar-benar dengan secara total melakukan manajemen proyek. Dia menyebutkan pembangunan rumah pekerja dengan cepat sudah berdiri, yang mana hal tersebut adalah suatu yang baru dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur dan menandakan bahwa memang kesiapan untuk mengerjakan IKN Nusantara sangat luar biasa.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginstruksikan seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memenuhi persyaratan konstruksi berkelanjutan. Basuki juga menambahkan pembangunan IKN harus memperhatikan prinsip konstruksi ramping (lean construction) serta menggunakan building information modelling (BIM) sehingga meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumber daya dan mereduksi sampah konstruksi.

Memang saat ini, pihak Kementerian PUPR mendapatkan tugas yang besar, yakni untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara. Menteri Basuki menurturkan bahwa proyek yang pihaknya bagusn itu mengusung konsep Smart Forest City dengan terus mengedepankan prinsip yang menyatu dengan alam, mengaplikasikan tekonoli pintar dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan.

IKN diharapkan tidak hanya dapat menjadi simbol kemajuan peradaban Indonesia tetapi juga menjadi Kota Paling Berkelanjutan di Dunia. Sebelumnya, Kementerian PUPR berencana menerapkan konsep infrastruktur hijau atau green infrastructure dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Hal ini dilakukan di IKN dengan desain untuk mengangkat konsep pengembangan kota yang cerdas, inovatif, dan inklusif dengan mengedepankan prinsip global dengan kearifan lokal. Untuk mewujudkan smart metropolis, IKN juga dikembangkan sebagai kota modern untuk memenuhi standar infrastruktur berkelas dunia. Ini juga mengaplikasikan teknologi pintar untuk mewujudkan kota layak huni.

Namun, IKN tidaklah hanya berfungsi sebagai kota pintar saja, namun juga sebagai sebuah tempat yang modern yang menerapkan teknologi pintar untuk menciptakan kota yang layak huni, berketahanan dan berkelanjutan. Kementerian PUPR terus berkomitmen untuk melakukan pembangunan infrastruktur yang berbasis lingkungan dengan mengedepankan sejumlah prinsip.

Senada, Kepala Badan Otorita IKN, Bambang Susantono mengungkapkan bahwa IKN Nusantara akan menjadi salah satu kota yang paling berkelanjutan, bukan hanya di Asia namun juga di dunia. Dia mengatakan, karena dalam pembangunannya, IKN Nusantara sangat mengutamakan aspek layak huni, yakni memperhatikan lima elemen kota modern masa depan yaitu hijau, cerdas, inklusif, risilient dan berkelanjutan.

Dari kelima elemen ini, kata Bambang, akan membuat IKN Nusantara menjadi ramah alam, berorientasi pada manusia dan memiliki akses yang sangat baik dan layanan perkotaan yang berkualitas.

Tak hanya itu, pemerintah merancang IKN Nusantara untuk menjadi Kota Hutan Lestari yaitu hanya sekitar 25% dari seluruh IKN yang akan menjadi lingkungan terbangun. Sementara sisanya sekitar 75% akan dipertahankan sebagai kawasan hijau, termasuk 65% dari kawasan akan tetap menjadi hutan tropis yang berperan sebagai penyerap karbon.

Dengan menerapkan konsep dan tema konstruksi yang berkelanjutan, pembangunan IKN Nusantara diyakini akan menajdi smart city yang sangat ramah lingkungan dan mampu menjadi kiblat dunia.

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute