Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKN Nusantara Peluang Mengembangkan Budaya Daerah

Oleh : Arzan Malik Narendra )*

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak hanya upaya pemindahan lokasi ibu kota saja, pembangunan IKN ini tentu saja akan membuat eksistensi bangunan tradisional di Kalimantan terimbas oleh kehadiran pembangunan infrastruktur Ibu kota baru yang diprediksi akan menyedot banyak fungsi baru dan tuntutan desain arsitekturnya.

Oleh karena itu, diperlukan dorongan agar arsitektur daerah yang memiliki keunikan seni budaya itu tetap hadir sebagai representasi etnik masyarakat Kalimantan yang terdiri dari banyak suku di antaranya Kutai, Paser, Dayak, Berau, Banjar, Jawa, Bugis, Makasar dan Madura, ditampilkan dalam keragaman gaya yang memperkaya arsitektur di IKN Nusantara.

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Kalimantan Timur (IAI Kaltim), Wahyullah B. Ombang mengatakan, kehadiran IKN di Kalimantan ini membuka kesempatan bagi arsitek di Kaltim dan sekitarnya untuk memajukan arsitektur lokal dalam memenuhi kebutuhan baru dan modernisasi.

Keindahan bangunan khas Kalimantan tentu saja memacu kalangan arsitek muda untuk mengembangkan karya baru mereka yang desainnya tetap berakar pada budaya dan karakter etnik lokal. Transfer desain berbasis budaya ini dilakukan arsitek Vergian Septiandy, yang karyanya banyak menghiasi wajah bangunan di Kalimantan. Kehadiran IKN Nusantara merupakan peluang yang harus dimanfaatkan salah satunya untuk menampilkan identitas penduduk asli Kalimantan.

Keresahan pada budaya lokal yang akan tergerus oleh modernisasi infrastruktur di sekitar ibu kota baru telah menggugah rasa kritis Arsitek senior Prof. Josef Prijotomo dari Unika Parahyangan untuk memantapkan pemikiran para arsitek muda dan pelaku pembangunan dalam menjalankan profesinya.

Perlu diketahui bahwa Kalimantan Timur memiliki berbagai hal yang luhur dan dihormati, baik secara fisik dan non fisik. Di antaranya adanya nilai-nilai budaya, situs sejarah dan kekayaan lainnya.

Staf pengajar di Universitas Mulawarman Samarinda Kalimantan Timur, Dr. Jamil menuturkan kekayaan budaya Kalimantan tidak boleh hilang, Warisan ini harus tetap dipertahankan karena sebagai kekayaan budaya kalimantan.

Dirinya menambahkan bahwa masyarakat Kaltim memiliki relasi yang kuat dengan alam sekitarnya. Oleh karena itu, hadirnya Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara dengan kebijakannya ke depan haruslah tetap memperhatikan aspek lingkungan.

OIKN tentunya harus menjalin komunikasi secara intens dengan masyarakat di daerah penyangga dan sekitarnya karena hanya mereka yang benar-benar memahami situasi daerah di Kaltim.

Sementara itu, Akademisi UINSI dan Founder Sekolah Life Skills, Suryadi, S.Ag, M.Pd mengatakan bahwa pemindahan IKN ke Kaltim sangat baik dan para pemuda harus mempersiapkan diri untuk turut mengisi dan terlibat atau berpartisipasi aktif di IKN Nusantara. IKN juga akan menjadi peluang dalam mengembangkan budaya daerah Kaltim. Konsep Pembangunan IKN Nusantara menjadi kota pintar dan modern akan menginspirasi kemajuan pembangunan di daerah-daerah.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang juga dikenal sebagai Nusantara. Tentu saja banyak budaya yang berbeda dari Sabang sampai Merauke. Sehingga budaya Nusantara harus dilestarikan dengan baik. Apalagi budaya nusantara juga telah menjadi magnet bagi para wisatawan.

Oleh karena itu dengan dijadikannya Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN Nusantara, tentu jangan sampai modernitas di provinsi tersebut hilang, sehingga identitas Kalimantan harus tetap tampak sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap leluhur.

Peninggalan budaya dari masa lalu ini tentu saja dapat menjadi jembatan untuk mengetahui kehidupan saat itu dan juga mengenal nilai-nilai luhur yang dianut nenek moyang. Dengan kawasan IKN Nusantara yang luas itu, pemerintah dapat memasukkan kepentingan budaya lokal atau kearifan lokal salah satunya seperti pembangunan Dayak Center.

Bagaimanapun juga pembangunan IKN Nusantara tetap harus memperhatikan keinginan masyarakat setempat lalu mengakomodir dalam sebuah pembangunan yang terintegrasi. Dengan adanya Dayak Center di IKN Nusantara tentu saja hal tersebut merupakan wujud konkret dari pemerintah untuk mengenalkan budaya suku Dayak ke Nusantara dan Mancanegara.

Suku Dayak sendiri merupakan salah satu suku di Pulau Kalimantan yang merupakan masyarakat adat yang mendiami pulau tersebut sejak zaman dahulu. Seorang tokoh Dayak, Kayan pernah menjelaskan bahwa suku Dayak merupakan ras Indo-China yang bermigrasi ke Indonesia pada abad ke-11.

Ciri khas suku Dayak dapat terlihat dari hasil budaya yang masih dapat diamati hingga saat ini. Bentuk budaya tersebut meliputi rumah, pakaian, senjata, bahasa, kepercayaan dan tradisi.

Pembangunan IKN Nusantara tentu saja tidak hanya sekadar pembangunan infrastruktur dan pemindahan kota administrasi. Namun pembangunan ini tentu saja merupakan sebuah peradaban baru yang akan diciptakan oleh generasi saat ini.

IKN Nusantara akan menjadi contoh bagi provinsi lain di mana konsep modern tidak akan melunturkan budaya yang sudah melekat dan menjadi identitas. IKN Nusantara akan tetap menjunjung tinggi budaya setempat sehingga identitas Kalimantan Timur akan tetap eksis dan dapat terus berkembang.

)* Penulis adalah kontributor Lembaga Siber Nusa