Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Deklarasi dan Kesepakatan Banjiri Penutupan KTT ASEAN ke-42

Manggarai Barat – KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT telah ditutup secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). KTT ASEAN kali ini dibanjiri kesepakatan, deklarasi dan kerja sama, baik oleh semua negara anggota ASEAN, maupun antara Indonesia dengan negara ASEAN lainnya.

Dalam sesi penutupan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa terdapat sejumlah deklarasi yang telah disepakati semua negara anggota ASEAN.

Indonesia, sebagai tuan rumah dan Chairman ASEAN 2023, berhasil mendorong terciptanya sejumlah kesepakatan-kesepakatan negara-negara anggota ASEAN, antara lain, ASEAN Leaders’ Declaration on Advancing Regional Payment Connectivity and Promoting Local Currency Transaction, ASEAN Leaders’ Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem dan ASEAN Leaders’ Declaration on Combating Trafficking in Persons Caused by The Abuse of Technology.

Seperti yang ada dalam laman resmi ASEAN, para kepala negara ASEAN menyatakan komitmennya untuk memajukan konektivitas pembayaran regional dan mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas di Kawasan.

Selain itu, dalam pertemuan di KTT ASEAN, Indonesia sukses mendorong Deklarasi tentang Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Regional, guna mencapai target emisi net-zero, dan meningkatkan ketahanan energi di setiap Negara Anggota ASEAN dan di daerah.

“ASEAN berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik regional yang melibatkan seluruh Negara Anggota ASEAN yang mendukung adopsi kendaraan listrik dan peningkatan industri kendaraan listrik di Negara Anggota ASEAN, serta membangun ASEAN sebagai pusat produksi global untuk mendukung industri kendaraan listrik pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kawasan,” seperti yang tercantum dalam laman resmi ASEAN.

Deklarasi oleh para pemimpin ASEAN juga mencakup untuk menentang Kejahatan Terorganisir Transnasional serta kerja sama dan koordinasi terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO,  yang disebabkan oleh penyalahgunaan teknologi melalui berbagai mekanisme regional dan inisiatif ASEAN.

Sebelumnya juga Indonesia telah berhasil membuat sejumlah perjanjian dan kesempatan dengan negara-negara anggota ASEAN, dalam pertemuan di sela-sela KTT ASEAN.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, di Labuan Bajo, Selasa (9/5) membeberkan sejumlah kesepakatan. Salah satunya antara Indonesia dengan Vietnam, dalam mengupayakan memenuhi target perdagangan sebesar USD 15 miliar untuk 2028.

“Kita optimis target tersebut dapat dipenuhi dengan syarat bahwa semua restriksi perdagangan atau hambatan perdagangan dapat dikurangi kalua tidak bisa dihilangkan sepenuhnya,” jelas Retno lewat keterangan resminya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga sangat mengapresiasi kehadiran Timor Leste yang untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam KTT ASEAN. Presiden menyatakan optimistis kerja sama ekonomi khususnya di wilayah perbatasan kedua negara. Timor Leste juga turut mengapresiasi kembali dukungan oleh Indonesia. [-red]