Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dukungan Kepada Indonesia Sebagai Tuan Rumah KTT ASEAN 2023

JAKARTA - Indonesia kembali memegang keketuaan ASEAN tahun 2023, setelah pada tahun sebelumnya dipegang oleh Kamboja. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong pada Forum Diseminasi Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 Lintas Pemerintah Pusat dan Daerah.

"Presiden Joko Widodo menerima estafet keketuaan ASEAN dari Kamboja untuk menjadi Ketua ASEAN 2023 pada 13 November 2022 lalu. Sejalan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 yang akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan di DKI Jakarta," kata Usman.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 kali ini harus dapat melanjutkan tradisi positif dari keketuaan Indonesia di tahun-tahun sebelumnya. ASEAN telah sukses menjadi lokomotif perdamaian dan kesejahteraan di kawasan selama lebih dari 50 tahun.

"Peran lokomotif ini hanya bisa dijalankan jika seluruh negara anggota bersatu dan ASEAN menjaga netralitasnya. Untuk itu, konsolidasi inter dan antar pilar ASEAN harus diintensifkan untuk menghasilkan deliverables dan legacy keketuaan yang berguna dan dapat memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia, ASEAN, dan dunia," ucap Menlu Retno.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan dukungan Australia kepada Keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN 2023. Australia juga memberikan perhatian khusus atas isu masa depan Global Infrastructure Hub (GIHub) dan meminta dukungan Indonesia untuk mengawal proses GIHub ke depan, sesuai dengan arahan para pemimpin dalam Bali Declaration atau Deklarasi Bali yang disepakati pada Presidensi G20 Indonesia 2022 lalu.

“Australia berpendapat perlu dilakukan integrasi antara agenda G20 dan agenda ASEAN untuk memastikan tercapainya tujuan (deliverables) di kedua forum,” ungkapnya.

Disisi lain, Kementerian Kominfo juga memastikan kesiapan infrastruktur jaringan telekomunikasi saat acara berlangsung di Labuan Bajo akan berjalan dengan baik.

Ketua Tim Pusat Monitoring Telekomunikasi Ditdal PPI, Indra Apriadi menjelaskan di Labuan Bajo telah tercover jaringan 4G dan 5G. Untuk 4G di daerah pemukiman telah mencakup lebih dari 90%.

"Terkait layanan seluler 4G sudah 94,51% dan beberapa titik sudah terdapat sinyal 5G," kata Indra.

Saat ini, ASEAN tengah menghadapi dua tantangan pentingnya yakni upaya maksimal negara ASEAN untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN. Tantangan lainnya adalah menavigasi rivalitas kekuatan besar yang semakin tajam dan bagaimana memastikan ASEAN tetap relevan dan patuh terhadap piagam ASEAN, serta menyelesaikan krisis di Myanmar. [*]