Pentingnya Masyarakat untuk Menolak Golput Demi Penegakan Asas Demokrasi
Oleh : Ahmad Dzul Ilmi Muis )*
Sangat penting masyarakat untuk bisa bersama menolak dan menghindari gerakan golongan putih (Golput) dan tidak menggunakan hak suara mereka dengan maksimal. Seluruh hal tersebut sejatinya juga diperuntukkan bagi penegakan asas demokrasi di Indonesia.
Penyelenggaraan pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) memang sebentar lagi akan dilaksanakan, yakni pada tahun 2024 mendatang. Tentunya salah satu tujuan dari penyelenggaraan Pemilu yang dihelat setiap 5 (lima) tahun sekali di Indonesia tersebut adalah untuk bisa menghasilkan sebuah pergantian kepemimpinan dalam rangka untuk terus mewujudkan dan juga semakin mencerahkan peradaban bangsa.
Dengan adanya beberapa persoalan yang mungkin masih ada di Tanah Air, maka diharapkan dalam pelaksanaan Pemilu 2024, mampu menghasilkan pemimpin yang memiliki serangkaian langkah strategis untuk terus mendorong kemajuan masyarakat di Indonesia.
Berarti, sama saja perhelatan tersebut sangatlah penting untuk bisa dilakukan dan juga sangat penting agar seluruh masyarakat di Tanah Air bisa bersama-sama turut mewujudkan kesuksesan hal itu. Sehingga, masyarakat hendaknya tidak melakukan gerakan golongan putih (Golput) atau justru tidak menggunakan hak suara mereka dan justru tidak melakukan pemilihan pada Pemilu.
Maka dari itu, sosialisasi juga menjadi sangat penting bagi seluruh masyarakat Indonesia karena dengan digencarkannya sosialisasi, diharapkan pemahaman publik akan politik menjadi jauh lebih terbuka lebar, yang mana sejatinya justru dengan adanya momentum pesta demokrasi ini mampu menegakkan asas demokratisasi yang ada di Tanah Air.
Terkait hal tersebut, Ketua Panitia Msyda PDA Kota Yogyakarta, Sri Istifada menjelaskan bahwa dalam hal ini, peranan dari perempuan yang juga selaku ibu dalam keluarga dan rumah tangga sama sekali tidak bisa diremehkan begitu saja. Bagaimana tidak, pasalnya ibu memiliki peranan yang sangat strategis karena memang sejatinya semua hal berawal dari lingkup terkecil, yakni keluarga.
Untuk itu, para perempuan juga didorong agar bisa terus turut berpartisipasi aktif dalam upaya untuk menciptakan Pemilu 2024 yang damai dimulai dari keluarga. Dengan digencarkannya dorongan agar pemilu bisa dilaksanakan dengan penuh kedamaian tersebut, serta dengan partisipasi masyarakat yang aktif menggunakan hak suara mereka, maka nantinya akan mampu menciptakan sesosok pemimpin yang baik, amanah dan juga mampu membawa masa depan bangsa ini kepada hal-hal yang baik.
Banyak sekali pihak sebenarnya sangat menginginkan agar nantinya para pemimpin yang baru, yakni mereka yang menang dalam kontestasi politik di tahun 2024 itu bisa jauh lebih giat lagi dan juga semangat demi masa depan bangsa. Termasuk juga yang paling penting adalah agar pemimpin tersebut bisa membawa manfaat bagi umat dan masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Tarjih dan Tabligh PDM Kota Yogyakarta, Aris Madani menjelaskan bahwa dengan penggunaan hak suara yang maksimal dilakukan oleh segenap elemen masyarakat, maka juga akan bisa menghasilkan sebuah keputusan yang bermanfaat dengan terpilihnya pemimpin batu yang amanah serta nantinya mampu untuk terus menerjemahkan amanat masyarakat dengan baik pula.
Justru ketika masyarakat tidak menggunakan hak suara mereka dan justru memilih untuk Golput, maka sama saja berarti mereka merupakan warga negara yang tidak bertanggung jawab dan bisa dikatakan sangat abai akan bagaimana nasib masa depan bangsanya sendiri.
Jangan sampai ada masyarakat yang melakukan gerakan golongan putih atau tidak memilih sama sekali dalam pemilihan umum 2024 mendatang. Hendaknya masyarakat mampu untuk menggunakan hak pilih mereka sesuai dengan apa yang menjadi pilihan hati mereka masing-masing.
Mengenai hal tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru, Syoffaizal mengatakan bahwa hendaknya memang warga tetap harus memiliki dan menentukan sikap mereka meski misalnya pilihan yang mereka kehendaki tidak menang dalam sebua ajang kontestasi Pemilu.
Dalam sebuah ajang kontestasi, niscaya pasti akan ada pihak yang menang dan pihak yang kalah, sehingga hendaknya hal itu mampu untuk terus disikapi dengan penuh kedewasaan. Pasalnya, penting sekali partisipasi Pemilu oleh masyarakat sendiri karena sejatinya pelaksanaan pesta demokrasi itu ditujukan untuk bisa memilih wakil rakyat.
Pemerintah sendiri juga sudah menggariskan bahwa segenap elemen bangsa harus turut andil dalam memberikan hak substitusi mereka kepada wakil rakyat guna mengurus daerah dan negara nantinya. Sehingga aspirasi dari warga sendiri tentu akan bisa tersalurkan apabila mereka menggunakan hak suaranya dan menolak Golput.
Dalam rangka untuk terus menegakkan asas demokrasi yang berlaku di Indonesia termasuk juga terus memperbaiki kualitas demokrastisasi di negara ini, maka menjadi sangat penting masyarakat mampu menolak dan menghindari ajakan-ajakan gerakan golput dengan tetap melakukan pemilihan suara sesuai dengan hati nurani masing-masing.
)* Penulis adalah alumni Fisip Unair