Komitmen Berantas Korupsi, Ganjar Terapkan Digitalisasi Pemerintahan Ubah Mindset Birokrat
JAKARTA – Ganjar menerapkan digitalisasi pemerintahan untuk mengubah mindset birokrat dan berkomitmen membrantas korupsi.
Dirinya menilai bahwa untuk bisa menjawab tantangan masa depan Indonesia adalah dengan perubahan pola pikir.
“Digitalisasi kemudian bisa memudahkan dan membikin ini pengalaman luar biasa, apa yang luar biasa? mengubah cara berpikir para birokrat. Dari mereka yang dulu melayani biasa-biasa saja, sekarang luar biasa,” ujar Ganjar di The Ballroom XXI Djakarta Theater Jakarta Pusat.
Dalam acara itu, Ganjar mencontohkan bagaimana kebijakannya di Jawa Tengah selama menjadi Gubernur, yang juga menjadikan pelayanan semakin dekat dengan masyarakat.
“Saya kasih aturan 1 x 24 jam harus direspons, dijawab aja, kalau 1 x 24 nggak kamu respons kamu masuk dashboard saya. Kalau itu sampai kejadian sampai 3 kali, saya telepon,” tegasnya.
“Akhirnya kemudian tidak ada lagi jarak antara kepala dinas dan dengan rakyat karena dia mendapatkan respons secara langsung,” ucapnya lagi.
Pada kesempatan yang sama, Capres PDIP itu juga menegaskan bahwa dirinya akan memprioritaskan untuk memberantas korupsi yang menjamur di Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024.
“Korupsi ini yang masih menjadi PR (pekerjaan rumah, red) kita dan masuk ke semua subsektor. Memang tidak mudah, saya 10 tahun di Jateng membawa tagline Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi dan itu cukup berhasil,” tegas Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar akan memperbaiki dan mewujudkan pemberantasan korupsi mulai dari pendidikan, pencegahan, hingga penindakan yang akan dilakukan. Sehingga dengan reformasi birokrasi serta pemerintahan bersih, Indonesia akan menjadi negara maju.
“Kalau kita mau serius, maka korupsi menjadi penyakit yang harus kita basmi bersama. Saya yakin kita bisa, dengan cara regulasi ditata, kelembagaan diperbaiki dan kita tempatkan aktor yang tepat untuk bisa memimpin itu,” sambungnya.
”Indonesia bisa menjadi negara maju, kalau anggaran negaranya tinggi. Tahun 2024, anggaran negara kita sekitar Rp3.200 triliun. Bisa tidak kita naikkan APBN kita menjadi Rp6.400 triliun di 2029? Saya yakin dan optimis pasti bisa,” ucapnya.
Selain itu, Ganjar melanjutkan pembicaraannya mengenai optimalisasi potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia melalui sektor ekonomi digital.
“Potensi ekonomi digital dunia pada tahun 2030 diprediksikan mencapai 360 miliar dollar. Itu jumlah yang sangat besar. Dan Indonesia harus bisa menjadikan sektor itu sebagai salah satu pendapatan menaikkan anggaran negara,” tuturnya.
Banyak industri kreatif yang bisa dijadikan contoh, Ganjar melihat potensi bagaimana anak muda Indonesia bisa mewujudkan sektor ini dan menjadi andalan negara.
“Tiga anak muda yang selalu saya contohkan, ada Nikki, Rich Brian, dan Putri Ariani. Betapa mereka anak muda kreatif yang sangat hebat. Dan di Indonesia, masih banyak anak muda berbakat lainnya yang bisa membuat ekonomi digital kita jaya,” pungkasnya.