KTT ASEAN: AIPF Fokus Penguatan Kerjasama Sektor Krusial
Jakarta - ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang digelar pada 5 dan 6 September 2023 fokus pada penguatan kerja sama sektor yang krusial bagi masa depan ASEAN.
"Misalnya infrastruktur hijau, rantai pasok industri strategis, transformasi digital, dan ekonomi kreatif," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.
Melalui kerja sama konkret dan inklusif ini, maka kebiasaan kerja sama dan kepercayaan di kawasan Indo-Pasifik akan selalu terjaga. AIPF sendiri merupakan bagian dari rangkaian KTT ASEAN 2023 yang digelar di Jakarta.
Retno mengatakan bahwa mengacu pada mandat konstitusi politik luar negeri, Indonesia harus dan akan selalu berkontribusi pada perdamaian dunia. Hal itu sejalan dengan tema peringatan HUT Ke-78 RI yakni "Terus Melaju untuk Indonesia Maju". Indonesia akan terus memainkan peran positifnya bagi dunia, kawasan Indo-Pasifik termasuk di Keketuaan Indonesia di ASEAN.
Upaya politik luar negeri Indonesia juga perlu mendapatkan dukungan seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air. Oleh karena itu, Retno mengajak semua pihak terus memperkuat komitmen demi memajukan Indonesia.
Pada kesempatan tersebut Retno Marsudi pun kembali menyebutkan tiga fokus utama yang dijalankan Indonesia selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023.
"Pertama, kita ingin meletakkan fondasi kuat bagi visi ASEAN 2045," katanya.
Di tengah situasi global yang tidak kondusif, ASEAN dikatakannya harus memiliki kapasitas dalam menghadapi tantangan ke depan. Organisasi itu harus mampu mengambil keputusan dalam situasi darurat.
Oleh karena itu, ASEAN Concord diputuskan sebagai fondasi bagi visi jangka panjang organisasi itu untuk tahun 2045. Fondasi tersebut terus dibangun selama Keketuaan Indonesia di ASEAN.
Poin kedua, Indonesia ingin memperkuat Asia Tenggara sebagai episentrum pusat pertumbuhan ekonomi. Apalagi, ASEAN memiliki modal yang kuat dengan jumlah penduduk lebih dari 650 juta jiwa. Kemudian pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas rata-rata pertumbuhan dunia, dan kawasan Asia Tenggara yang relatif damai dan stabil.
Apalagi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menilai Asia Tenggara merupakan salah satu jangkar pertumbuhan ekonomi dunia.
Bahkan, ASEAN dinilai oleh OECD sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik. Tidak hanya itu, merujuk survei yang dilakukan The EU-ASEAN Business Sentiment yang dirilis 1 Agustus 2023 menyatakan kepercayaan Uni Eropa terhadap ASEAN masih sangat tinggi.
"Situasi positif ini harus terus kita jaga. Untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi tentunya ASEAN harus lebih tangguh menghadapi goncangan," ujar Retno.
Melalui KTT ASEAN 2023 Indonesia bertekad menjaga ketahanan negara-negara ASEAN di bidang pangan, energi, kesehatan, perubahan iklim, keuangan termasuk kapasitas sumber daya manusia.
Terakhir, kata Retno, prioritas Indonesia di Keketuaannya di ASEAN adalah mendorong implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) atau pandangan ASEAN tentang Indo Pasifik.
Selama lima dekade terakhir ASEAN telah membangun arsitektur kawasan yang inklusif, bahkan, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara itu menjadi lokomotif bagi stabilitas perdamaian dan kesejahteraan kawasan Indo Pasifik.
"Di tengah rivalitas yang semakin tajam, Indonesia terus mendorong kerja sama yang konkret dan inklusif dengan semua mitra ASEAN," ujarnya.