Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapresiasi Pembangunan Infrastruktur Pemerintah


Oleh : Aulia Hawa )*

Masyarakat mengapresiasi pembangunan infrastruktur waduk yang gencar dilaksanakan Pemerintah.  Infrastruktur ini sangat penting, terutama di musim hujan, karena bisa mencegah banjir, mengendalikan air, serta mengamankan persediaan makanan.

Pembangunan adalah hal yang terus dilakukan oleh pemerintah, mulai dari masa orde lama, orde baru, orde reformasi, hingga saat ini. Indonesia terus membangun agar bisa jadi negara maju, bukan menengah seperti saat ini. Pembangunan infrastruktur amat penting karena memudahkan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari.

Salah satu infrastruktur yang gencar dibangun oleh pemerintah adalah bendungan. Presiden Jokowi baru saja meresmikan Bendungan Karalloe di Gowa, Sulawesi Selatan, tanggal 23 November 2021. Bendungan yang tepatnya berada di Kecamatan Tompobulu ini bisa mengairi sampai 7.000 hektar lahan pertanian, dan dibangun dengan anggaran 1,27 triliun.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa saat ada 7.000 hektar lahan pertanian yang mendapat pasokan air dari Bendungan Karalloe maka mereka lebih sering panen. Hitungannya, 2 kali tanam padi dan 1 kali tanam palawija. Sehingga para petani akan mendapatkan keuntungan lebih banyak dan meningkat kesejahteraannya. 

Peresmian bendungan Karalloe diapresiasi oleh masyarakat. Mereka tidak melihat besarnya anggaran yang telah dihabiskan untuk membuat infrastruktur ini, tetapi lebih fokus ke manfaatnya. Ketika masa panen lebih sering maka petani bergembira karena mendapat keuntungan berkali-kali. Profesi petani tak lagi identik dengan kemiskinan, karena mereka bisa makmur berkat panen yang berhasil terus.

Selain itu, saat sudah ada bendungan tentu warga Gowa yang diuntungkan, karena lahan pertanian tidak akan kekeringan saat kemarau. Sehingga mereka terhindar dari resiko gagal panen di musim kering. Kekeringan yang mengerikan tidak akan terjadi, sehingga masyarakat juga mendapatkan pasokan air yang cukup untuk minum, memasak, mandi, dll.

Sebaliknya, saat musim hujan, maka warga Gowa dan sekitarnya tidak takut akan kebanjiran. Pasalnya air akan masuk ke dalam bendungan dan tidak akan menggenangi perumahan dan perkampungan. Ketika ada bendungan maka aliran air bisa dikendalikan, agar tidak kekurangan dan tidak berkelebihan. 

Peristiwa di Jeneponto, Sulawesi, pada tahun 2019 (banjir besar) tidak terjadi lagi, karena 49% air hujan bisa diserap oleh bendungan. Banjir menimbulkan kerugian materiil yang besar, dan dikahwatirkan memakan korban jiwa. Akan tetapi saat ada bendungan maka banjir lebih bisa dikendalikan agar tidak muncul dan merugikan masyarakat.

Keberadaan bendungan (di tempat lain) sudah terbukti menguntungkan masyarakat karena membawa banyak manfaat. Selain mencegah kekeringan dan kebanjiran, seringkali bendungan juga dijadikan tempat wisata. Sehingga bisa menambah pendapatan bagi masyarakat di sekitarnya.

Adanya bendungan di sulawesi adalah bukti bahwa pemerintah membangun infrastruktur secara merata, tidak hanya di jawa tetapi juga pulau-pulau lain. Pemerataan ini penting karena kita tidak bisa menjadi jawa sentris jika ingin maju. Pembangunan tidak bisa hanya di 1 tempat karena akan ada ketidak adilan.

Jika ada bendungan dan infrastruktur lain di Sulawesi maupun pulau lain (selain Jawa) maka memperlihatkan  bahwa pemerintahan Presiden Jokowi mempraktikkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerataan pembangunan memang harus dilakukan, agar Indonesia jauh lebih maju. sehingga tidak ada gap antara di jawa dengan pulau lain.

Peresmian bendungan Karalloe di Gowa, Sulawesi, amat diapresiasi oleh masyarakat. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari bendungan ini, di antaranya mencegah kekeringan, gagal panen, dan akhirnya petani bisa 3 kali bertani dalam setahun serta lebih makmur. Selain itu bendungan bisa untuk mencegah datangnya banjir.


)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini