Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendukung Keputusan Presiden Memilih Kepala Ibu Kota Negara



Oleh : Alfisyah Kumalasari )*

Presiden Jokowi belum menentukan siapa yang akan menjadi otorita di IKN. Akan tetapi masyarakat menerima siapa saja yang jadi otorita, karena mereka percaya bahwa presiden akan memilihkan sosok terbaik.

Pemindahan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, masih dalam proses persiapan. Selain persiapan dari bidang infrastruktur dan finansial, persiapan lain adalah sosok yang akan jadi otorita di sana. Masyarakat sudah kasak-kusuk, siapa yang akan memegang tampuk kepemimpinan? Penyebabnya karena sebagai wilayah baru maka ada banyak tantangan baru juga di sana.

Beberapa hari lagi Presiden Jokowi akan mengumumkan siapa yang jadi pemimpin di ibu kota negara baru. Beliau berkata bahwa sang otorita tak hanya pandai dalam memimpin dan mengelola wilayah, tetapi juga aktif di pergaulan internasional. Penyebabnya karena nanti di IKN akan ada banyak potensi yang bisa ditawarkan pada para investor, sehingga butuh seseorang yang punya banyak relasi di luar negeri.

Masyarakat mendukung penuh keputusan Presiden Jokowi dalam memilih otorita baru di Penajam Paser Utara. Penyebabnya karena beliau pasti memilih sosok terbaik yang bisa lihai memimpin wilayah baru sekaligus memajukannya. Penyebabnya karena akan ada banyak tantangan di IKN.

Tantangan pertama di Penajam Paser Utara adalah adaptasi dengan warga asli Borneo. Pemimpin, staff, dan ASN adalah pendatang di Kalimantan Timur. Jadi sebagai orang baru, mereka memposisikan diri untuk menghormati warga asli di sana serta membangun hubungan yang baik. Namun ia tidak perlu khawatir karena tokoh adat Dayak maupun Banjar mendukung IKN sehingga bisa beradaptasi dengan cepat.

Sedangkan tantangan kedua di IKN adalah pengembangan wilayah yang berintegrasi dengan alam. Otorita Penajam Paser Utara tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memperhatikan keseimbangan alam. Jangan sampai ada banjir atau kekeringan gara-gara pembangunan yang tidak selaras dengan alam.

Pemimpin IKN juga harus mampu menarik banyak investor asing karena memang diperintahkan oleh Presiden Jokowi. Di Kalimantan Timur memang ada banyak potensi selain pertambangan, misalnya eksotisme alam. Jadi nanti bisa ada cagar alam atau wisata flora dan fauna yang dikemas secara modern dengan bantuan investor. Tentu dengan mempertimbangkan keselamatan flora dan fauna di sana.

Sementara itu, Nirwono Joga, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti menyatakan bahwa pemilihan otorita Ibu kota Negara dari kalangan non parpol sudah tepat. Pasalnya, sangat penting untuk meminimalisir kepentingan politik dalam pembangunan IKN.

Dalam artian, memang jangan sampai ada campur tangan politis yang malah membuat pembangunan di IKN malah kacau-balau, karena ada pertentangan. Kader partai memang berpengalaman, tetapi masih ada banyak sosok lain yang bisa memimpin IKN secara jujur dan independen.

Pemilihan otorita IKN memang menjadi hak prerogatif presiden dan masih belum diketahui siapa yang akan memegang jabatan di Penajam Paser Utara, bahkan para calonnya juga belum diumumkan. Masyarakat hanya bisa menduga siapa yang akan menjadi otorita di IKN, apakah mantan menteri, mantan bupati, atau dari kalangan profesional. Mereka pun menunggu dengan berdebar-debar.

Siapapun yang akan dipilih jadi kepala IKN Di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan diterima dengan baik oleh masyarakat. Baik oleh seluruh WNI maupun warga Borneo, mereka akan menerima dengan baik. Penyebabnya karena semua orang percaya bahwa Presiden Jokowi akan memilihkan pemimpin terbaik dan bisa menjalin relasi, baik dengan warga asli Kalimantan, maupun dengan investor asing.    

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini