Fokus Utama Sherpa G20 ke-4, Guna Hasilkan Draf Leaders's Declaration
G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa. Agenda ini merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.
Negara yang tergabung dalam anggota G-20 pun membahas beragam isu yang terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur keuangan (finance track) dan jalur sherpa (sherpa track).
Sebelum puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November mendatang. Diselenggarakan pertemuan Sherpa G20 ke-4 di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Bali, pada 12 hingga 13 November 2022.
Fokus utama pertemuan tersebut adalah penyusunan draf Leaders’ Declaration sebagai dokumen yang akan diadopsi pada KTT G20 pada 15 – 16 November 2022.
Dalam pertemuan Sherpa G20 ke-4 akan mengangkat berberapa isu diantaranya, isu pemberdayaan perempuan, Isu Keberlanjutan Lingkungan dan Iklim, Isu Pendidikan, isu transisi energi, Isu Ekonomi Digital, Isu Development, Isu Tenaga Kerja.
Selain itu juga membahasa mengenai isu Perdagangan, Investasi, dan Industri, Isu Pariwisata, Isu Ketahanan Pangan (Agriculture), Isu Parlemen, Isu Ketahanan pangan, Isu Kesehatan, serta Isu Anti Korupsi.
Pertemuan Sherpa G20 ke-4 akan dihadiri oleh tamu delegasi Sherpa dan perwakilan organisasi internasional serta para undangan dari berbagai negara.
Untuk menyambut para Delegasi Sherpa dan tamu undangan, Indonesia menyajikan agenda Sunset Welcome Reception Delegasi Pertemuan Sherpa G20 ke-4 di Sunset Bar Lawn, InterConinental Bali Resort, Bali, Kamis sore (10/11/22).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan Sherpa G20 ke-4 diharapkan dapat memberikan masukan draf yang berkelanjutan dan mempertimbangkan solusi pada krisis global yang ada.
“Kuncinya adalah mencapai keseimbangan. Dengan agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 sebagai penunjuk arah kita, kita harus mempertimbangkan solusi paling efektif untuk krisis multidimensi yang sedang berlangsung dan tetap rendah hati dalam keterbatasan kita sebagai manusia,” ujar Menko Airlangga.
Menko juga berpesan kepada para delegasi Sherpa untuk menghadirkan kebijakan dan solusi yang tepat dalam mengatasi pemulihan ekonomi global.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa krisis yang dihadapi dunia saat ini penuh dengan risiko dan rintangan. Jadi, para pemimpin mengandalkan Anda, atas kebijaksanaan, solusi, dan inovasi untuk pemulihan ekonomi global,” jelas Menko Airlangga.
Nantinya, hasil dari pertemuan Sherpa G20 ke-4 akan mengasilkan draf leaders’ declaration yang akan diadopsi pada pertemuan KTT G20 yang akan diadakan di Nusa Dua Bali pada 15-16 November 2022.