Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gandeng Peran Mahasiswa, IKN Mampu Ciptakan Peradaban Baru



Oleh : Galang Faizan Akbar )*

Pemerintah berusaha untuk terus menggandeng peranan pemuda dan juga mahasiswa dalam segala proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Banyak pihak meyakini bahwa hal tersebut akan mampu menciptakan suatu gebrakan baru demi perubahan peradaban baru yang jauh lebih maju.

Penting untuk dipahami, bahwa sebenarnya pembangunan IKN yang digagas oleh Presiden Joko Widodo bertempat di Kalimantan Timur sebenarnya bukanlah hanya sekedar untuk membangun sebuah kota semata dan seolah-olah menggantikan posisi Ibu Kota lama di DKI Jakarta.

Namun justru jauh lebih penting daripada itu, karena pembangunan tersebut menurut Deputi Bidang Lingkungan Hidup Sumber Daya Alam Otorita IKN Nusantara, Myrna Safitri menjadi sebuah pembangunan suatu peradaban baru. Tentunya dalam sebuah peradaban baru, sama sekali tidak bisa dipungkiri betapa pentingnya peranan pendidikan di sana.

Bahkan hal tersebut juga sangat dipahami dan disadari oleh seluruh pihak Otorita IKN bahwa memang pembangunan sangat penting untuk bisa didukung dengan kemajuan sains dan teknologi yang kuat menyertainya. Karena jika pembangunan dilakukan sekedarnya saja, maka sama saja justru pembangunan tersebut sama sekali tidak ada artinya.

Maka dari itu, pihak Otorita IKN Nusantara terus berusaha untuk bisa menggandeng seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali pihak Universitas dan para mahasiswa dalam rangka agar terjadi dukungan serta bantuan untuk bisa lebih mengembangkan pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang sedang digagas ini.

Menurut Myrna, keterlibatan dari para mahasiswa menjadi hal yang tidak bisa dihindari dan bahkan justru akan sangat penting karena banyak sekali membantu, utamanya di era serba teknologi digital seperti sekarang ini. Paradigma dan konsep pembangunan sebenarnya sudah tidak bisa lagi jika terus meminggirkan para pemuda atau mahasiswa untuk bisa ikut andil di dalamnya.

Baginya, mahasiswa memiliki peranan yang sangatlah strategis karena dalam segala persiapan dan proses pembangunan IKN pasti akan sangat membutuhkan banyak masukan atau pendapat dari seluruh elemen masyarakat, sedangkan mahasiswa sendiri mampu berperan sebagai penyambung lidah masyarakat dan juga pemerintah.

Mahasiswa yang merepresentasikan para pemuda namun tetap dengan modal pemikiran yang akademis pasti akan sangat berperan demi kelancaran segala proses pembangunan IKN. Seluruh tenaga dan sumber daya dari para mahasiswa tersebut, termasuk keahlian mereka dalam menyusun konsep-konsep penting hingga menjadi sebuah konsep yang solid dan utuh sehingga siap untuk dieksekusi.

Pemerintah juga sangat menyadari bahwa suksesi pembangunan IKN untuk bisa mewujudkan adanya pembangunan berkelanjutan dan pemerataan seluruh infrastruktur di Indonesia, sehingga menghapuskan kesenjangan sosial di masyarakat tidak akan mungkin bisa dilakukan jika hanya ditanggung oleh beberapa pihak saja, bahkan apabila hal tersebut hanya dibebankan pada negara saja.

Untuk itu, pentingnya sinergitas dan peningkatan konsolidasi, karena nantinya pengelolaan dan juga kepengurusan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh negara akan menjadi jauh lebih sistematis. Sinergi tersebut juga sama sekali tidak bisa terjalin dengan baik apabila peran mahasiswa belum benar-benar bisa dimaksimalkan segala potensinya.

Myrna juga menegaskan bahwa para pemuda dari masyarakat lokal, atau mahasiswa Kalimantan Timur sendiri sama sekali tidak perlu merasa khawatir, misalnya akan tersisihkan karena pasti akan terjadi migrasi yang sangat luar biasa menuju ke Kalimantan Timur dari seluruh pelosok Indonesia.

Pasalnya, kebutuhan pemerintah untuk bisa membangun IKN sangatlah besar sehingga sangat memerlukan banyak sekali tenaga kerja. Maka dari itu, memang dukungan dari para mahasiswa pun akan menjadi hal yang sangat krusial. Justru menurut Myrna, hal terpenting yang harus terus dikembangkan oleh para mahasiswa tersebut adalah bagaimana caranya mereka membangun sebuah budaya kerja.

Bukan tanpa alasan, karena sebuah budaya kerja merupakan titik paling penting untuk bisa menilai kriteria atau karakter dari seseorang, karena hal tersebut berkaitan dengan mental bekerja. Karena sejatinya, jika masih menyangkut soal kemampuan semata, itu semua masih bisa dikembangkan dengan melalui berbagai macam pelatihan. Namun berbeda dengan budaya kerja.

Peningkatan budaya kerja ini juga kemudian menjadi hal yang sangat patut terus dikembangkan, utamanya bagi para pemuda dan juga para mahasiswa, agar mereka mampu bekerja lebih cepat, cerdas, terarah dan juga mampu melakukan pekerjaan dalam satu tim. Karena membangun IKN sama sekali tidak akan bisa dilakukan hanya dengan satu orang saja, melainkan harus dilakukan dengan bekerja di dalam tim. Ketika seluruh mahasiswa atau pemuda tersebut dapat melakukannya, maka bukan tidak mungkin dia juga akan mampu menciptakan suatu perubahan bagi peradaban baru yang jauh lebih maju.


)* Penulis adalah kontributor Persada Institute