Pengetatan Pengawasan Prokes Demi Suksesi Penyelenggaran G20
Oleh : Anindira Putri Maheswani )*
Pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan di masyarakat terus dilakukan dengan sangat gencar oleh kepolisian di Bali. Hal tersebut demi mendukung penuh kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan KTT G20 yang pada pertengahan November 2022 akan segera dilangsungkan.
Sampai saat ini sebenarnya pandemi COVID-19 sendiri pun masih belum benar-benar hilang dari dunia, yang mana potensi ancaman dan risiko akan selalu ada. Maka dari itu memang sangat penting untuk terus menjaga protokol kesehatan secara ketat, termasuk juga untuk melakukan vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster.
Namun, di sisi lain, sebentar lagi, yakni pada pertengahan bulan November 2022 mendatang Indonesia akan memiliki hajat besar berskala Internasional, dengan penyelenggaraan puncak Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di Bali. Indonesia sendiri dipercaya oleh negara-negara di dunia menjadi tuan rumah sekaligus pemimpin dalam forum global tersebut.
Dengan kata lain, banyak sekali negara di dunia sangat meyakini akan pengendalian dan pengamanan COVID-19 yang ada di Tanah Air, karena memang banyak pula diberikan apresiasi oleh negara-negara lain dan termasuk salah satu yang terbaik di ASEAN. Bahkan di tengah beberapa negara yang sampai detik ini masih terus berjibaku untuk bisa melakukan pengendalian COVID-19 dengan menerapkan lockdown, bangsa ini tetap bisa menjaga keseimbangan antara sisi kesehatan di masyarakat dan juga sisi perekonomian yang tetap berjalan.
Masyarakat Indonesia sendiri sudah banyak yang memiliki imunitas terhadap COVID-19 karena penyebaran vaksinasi yang begitu luas hingga ke pelosok daerah, dan di sisi lain fundamental perekonomian milik Indonesia menjadi terus terjaga dan sangat kokoh.
Sementara itu, meski belakangan dunia tengah dihantam kembali degan ancaman krisis ekonomi, bahkan membuat negara-negara maju lainnya menjadi sangat terguncang, terbukti justru PDB milik Indonesia terus mengalami peningkatan di atas 5 persen bahkan dalam 3 kuartal secara beruntun.
Mengenai penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia yang saat ini tinggal menghitung hari saja, semua pihak terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di masyarakat, termasuk juga kondusivitas khususnya di wilayah Bali. Seluruh hal tersebut dilakukan demi bisa mendukung dan mensukseskan KTT G20.
Bahkan, karena kondisi saat ini memang masih dalam status pandemi COVID-19, Polsek Baturiti, Polres Tabanan terus menggencarkan penciptaan suasana yang aman khususnya di wilayah hukum mereka dengan memantau bagaimana kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
Beragam upaya telah dilakukan, beberapa diantaranya adalah Polres Tabanan dan jajaran Polsek terus berupaya untuk mengimbau seluruh masyarakat untuk senantiasa patuh dengan protokol kesehatan ketika hendak melakukan aktivitas apapun; termasuk juga memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat mengenai pentingnya disiplin protokol kesehatan.
Kapolsek Baturiti, Kompol Ida Bagus Putu Mertayasa menjelaskan bahwa jajarannya telah melakukan pengamanan dan imbauan agar masyarakat taat protokol kesehatan, khususnya di wilayah pariwisata seperti di Daya Tarik Wisata atau DTW Ulundanu Beratan. Bahkan pelaksanaan penjagaan protokol kesehatan tersebut dikatakan olehnya adalah merupakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) untuk pengamanan tempat wisata.
Pengamanan serta pengawasan kepada seluruh pengunjung wisata dalam penggunaan protokol kesehatan menurut Kapolsek Baturiti itu adalah upaya untuk bisa terus mendukung keamanan dan kesuksesan pelaksanaan KTT G20 yang pada 15 hingga 16 November 2022 akan dilangsungkan.
Kompol Ida Bagus Putu Mertayasa kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bisa menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di Bali dengan sangat kondusif. Bukan hanya berkaitan dengan keamanan dalam konteks tindak kriminal saja, melainkan termasuk upaya peningkatan keamanan akan penyebaran COVID-19.
Beliau meminta seluruh masyarakat Bali untuk bisa mendukung penuh suksesi penyelenggaraan KTT G20 yang puncaknya akan diselenggarakan di Pulau Dewata itu, karena pastinya saat ini dunia sedang sangat menyoroti Indonesia. Ketika Indonesia dinilai mampu mengawal pergelaran G20 dengan lancar, aman dan nyaman, maka otomatis penilaian dunia pun akan sangat baik pada negara ini.
Sebaliknya, apabila justru masih terdapat beberapa hal yang sekiranya membuat delegasi negara-negara G20 merasa kurang nyaman, tentunya penilaian dunia pun akan menjadi berubah dan malah memburuk pada Indonesia. Sehingga jika itu terjadi, maka kinerja Tanah Air di kancah dunia pun akan menjadi terganggu, termasuk bagaimana kepercayan para investor pun akan menjadi menurun.
Apabila kepercayaan para investor menurun, secara otomatis, Indonesia juga akan menjadi kesulitan untuk mencapai percepatan pemulihan perekonomian pascapandemi COVID-19 dan krisis dunia. Untuk itu, menjaga ketertiban, keamanan hingga kondusivitas agar penyelenggaraan KTT G20 sukses adalah hal yang sangat wajib untuk dilakukan.
Kepolisian terus mengimbau seluruh masyarakat untuk petuh menjalankan prokes, utamanya adalah memakai masker ketika berkegiatan di luar rumah. Hal tersebut termasuk dalam upaya untuk menjaga diri sendiri, menjaga keluarga dan bahkan menjaga negara ketika masyarakat bisa disiplin prokes. Pengetatan pengawasan prokes di masyarakat akan terus dilakukan demi suksesnya penyelenggaraan G20.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute