Pimpinan Dunia Puji Presidensi G20 Indonesia Hasilkan Leader’s Declaration
Oleh : Ahmad Dzul Ilmi Muis )*
Para pimpinan dunia memuji perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) Indonesia yang diselenggarakan di Bali. Bukan hanya itu, mereka juga merasa sangat kagum dan takjub dengan semua kemeriahan serta semaraknya forum tersebut. Salah satu indikator besar kesuksesan kepemimpinan Tanah Air juga ditunjukkan dengan keberhasilannya mencapai Leader’s Declaration di tengah kondisi geopolitik yang memanas.
Puncak KTT G20 yang dilangsungkan di Bali pada tanggal 15-16 November 2022 telah selesai dilaksanakan dan berhasil mencapai kesepakatan bersama, yang diberi nama G20 Bali Leader’s Declaration, yang mana capaian tersebut sangat memuaskan di tengah ketegangan geopolitik dunia saat ini.
Presiden RI, Joko Widodo menyatakan bahwa hal tersebut menjadi deklarasi pertama yang bisa diwujudkan sejak bulan Februari 2022 lalu, dan juga selama setahun Presidensi G20 Indonesia yang telah banyak melakukan berbagai macam pertemuan dan sama sekali belum mencapai titik temu. Bahkan ada pihak yang sempat meragukan kalau pertemuan ini tidak akan membuahkan hasil, namun ternyata Indonesia bisa terus mendorong adanya deklarasi kesepakatan bersama.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa KTT G20 sendiri pertama dimulai dengan keinginan besar untuk bisa terus menyatukan harapan semua negara dunia, utamanya untuk mewujudkan adanya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 dengan berbagai tantangan yang menyertai.
Beliau kemudian menyampaikan penghargaan yang sangat tinggi kepada seluruh pihak yang sudah hadir dan memberikan fleksibilitas mereka sehingga deklarasi akhirnya bisa disepakati dan disahkan secara bersama-sama. Karena hanya dengan upaya saling mengerti tersebut, akhirnya ketegangan kepentingan antara negara di dunia bisa teratasi.
Berdasarkan dokumen Leaders’ Declaration Adopted, setidaknya terdapat 52 poin yang dipaparkan sebagai hasil keberhasilan dan kesuksesan KTT G20 di Bali. Beberapa poin diantara adalah negara-negara G20 sangat menyadari posisi mereka sebagai pemilik ekonomi global yang besar sehingga merasa secara kolektif harus bisa memikul tanggung jawab dan meningkatkan kerja sama untuk pemulihan ekonomi global agar bisa mengatasi tantangan global.
Forum tersebut menegaskan kembali posisi G20 sebagaimana dinyatakan dalam forum lain, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB, yang dalam Resolusi No. ES-11/1 tanggal 2 Maret 2022, dengan suara terbanyak (141 suara setuju, 5 tidak setuju, 35 abstain, 12 tidak hadir) menyesalkan dengan sedalam-dalamnya serangan oleh Rusia terhadap Ukraina dan menuntut penarikan penuh dan tanpa syarat dari wilayah Ukraina.
Kebanyakan anggota G20 mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global, menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan.
Bukan hanya deklarasi, Presidensi G20 Indonesia turut menghasilkan concentrate deliverable yang berisi daftar proyek kerja sama negara anggota G20 dan seluruh undangan. Proyek kerja sama tersebut akan sangat membantu membumikan kerja G20 agar bisa lebih dekat dengan rakyat dan memastikan kebermanfaatan G20, yang bukan hanya akan dirasakan oleh anggotanya saja, namun bagi seluruh dunia, utamanya adalah mereka negara berkembang.
Dengan telah berakhirnya KTT G20, Jokowi telah menyerahkan tampuk kepemimpinan Presidensi G20 selanjutnya kepada Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi. Presiden Indonesia ketujuh itu yakin bahwa kepemimpinan India mendatang akan mampu berkontribusi bagi pemulhan kondisi global dan juga pertumbuhan dunia yang semakin kuat. Bahkan Indonesia sendiri dengan tegas menyatakan dukungannya untuk suksesi G20 India.
Leaders declaration dan juga penyerahan tampuk kepemimpinan untuk India adalah menjadi penutup yang sangat berkesan bagi penyelenggaraan G20 di Bali. Pasalnya, memang selama pelaksanaan forum internasional tersebut sendiri, semuanya berlangsung sangatlah meriah dan disemarakkan oleh semua elemen masyarakat Tanah Air untuk mendukung suksesinya.
Pada acara welcoming dinner untuk menyambut kedatangan para delegasi negara misalnya, acara itu sangat penuh akan kemeriahan karena disambut dengan pertunjukan seni budaya asli Indonesia. Bahkan beberapa tamu kenegaraan mengucapkan selamat karena Presidensi G20 Indonesia bisa dilaksanakan dengan sangat meriah.
Tidak hanya tarian tradisional yang menunjukkan kekayaan budaya bangsa, namun terdapat pula acara kembang api yang menambah semarak kemeriahan. Acara tersebut membuat pata tamu delegasi negara G20 menjadi sangat takjub, termasuk juga seluruh masyarakat Indonesia sendiri turut bangga.
Sementara itu, Presiden Perancis, Emmanuel Macron memberikan apresiasi besar kepada Presidensi G20 Indonesia karena memang memimpin forum internasional di tengah situasi geopolitik dunia yang memanas bukan hal mudah untuk dialkukan. Bahkan dengan tegas dia mengaku kalau G20 di Bali sudah sukses dilangsungkan. Macron juga mengapresiasi jasa dari Presiden Jokowi yang telah memimpin forum internasional ini.
Di tengah kondisi geopolitik yang memanas, ternyata Presidensi G20 Indonesia menuai kesuksesan besar hingga bisa melahirkan leaders declaration. Bukan hanya itu, para pimpinan dunia juga memberikan apresiasinya sangat besar terhadap kepemimpinan Indonesia dan juga bagaimana semarak serta meriahnya penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
)* Penulis adalah alumni Unair