Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BIN Membuat Posko Pembuatan Dokumen di Cianjur



Oleh : David Falih Hansa )*

Badan Intelijen Negara (BIN) membantu warga Cianjur yang kesusahan karena gempa. Bantuan datang tak hanya berupa makanan, uang, dan fasilitas kesehatan. BIN juga mendirikan posko pembuatan dokumen agar warga Cianjur bisa mengurus kembali surat-surat pentingnya yang hilang ketika rumahnya hancur akibat gempa.

Warga Cianjur sedang berduka karena wilayahnya terkena gempa, dan banyak di antara mereka yang rumahnya rusak. Tak hanya rusak sebagian tetapi ada masyarakat yang benar-benar kehilangan rumahnya karena runtuh semua. Mereka merana karena kehilangan harta-benda, tetapi bersyukur karena masih diselamatkan dari gempa dan bisa bertahan hidup meski di tenda pengungsian.

Tak hanya mengalami kerugian secara material, warga Cianjur juga kesusahan karena dokumennya banyak yang hilang atau rusak karena gempa. Mereka juga tidak mungkin datang ke rumah lalu mengeruk di reruntuhan, karena bisa jadi sudah dibersihkan oleh petugas. Padahal dokumen seperti KTP, KK, dan surat-surat lain sangat penting untuk mengurus administrasi kependudukan.

Untuk menolong warga Cianjur maka BIN datang memberikan bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan fasilitas berupa posko pembuatan dokumen. Dalam pembuatan posko ini bekerja sama dengan Satgas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri).

Brigjen TNI Ruddy Prasemilsa, Kepala BIN Daerah Jawa Barat, menyatakan bahwa posko pembuatan dokumen hadir karena banyak warga yang kebingungan akibat tidak memiliki data diri dan dokumen kependudukan lainnya. Dengan Kedatangan Satgas Ditjen Dukcapil Kemendagri maka bisa memberikan kembali dokumen yang telah dimiliki. Baik itu KTP, KK, akta kelahiran, maupun akta kematian.

Brigjen TNI Ruddy Prasemilsa menambahkan, tim kemanusiaan BIN memastikan proses penerbitan berbagai dokumen kependudukan berjalan baik dengan menyiapkan berbagai keperluan satgas dan penyintas gempa. Sampai saat ini prosesnya masih berjalan dan pendataan masih sekitar 70%. Baik itu dokumen yang rusak, hilang, maupun pembuatan baru.

Masyarakat Cianjur sangat mengapresiasi langkah BIN yang sangat brilian karena mereka tak hanya memberikan logistik dan obat-obatan. Namun juga bantuan berupa posko pembuatan dokumen. BIN menyadari bahwa dokumen pribadi seperti KTP dan KK sangat penting. Oleh karena itu penyintas gempa bisa membuatnya kembali di posko, karena yang lama sudah rusak atau hilang.

Para penyintas gempa tak sempat membawa barang-barangnya yang berharga, termasuk map berisi dokumen penting. Mereka lebih memilih untuk menyelamatkan diri sendiri dan keluarganya, dan bisa dibilang hanya membawa baju yang melekat di badan. Setelah sampai di tenda baru sadar bahwa KTP-nya ketinggalan, tetapi tak mungkin diambil lagi karena hilang bersama reruntuhan gempa.

Di posko pembuatan dokumen, para penyintas gempa mengantri untuk dibuatkan KTP, KK, dan dokumen penting lain. Tentu ada proses pendataan terlebih dahulu. Mereka mengantri dengan sabar karena tahu bahwa banyak warga Cianjur yang juga membutuhkan KTP dan dokumen baru.

Dokumen sangat dibutuhkan setelah gempa, misalnya akta kelahiran untuk pendaftaran sekolah dan keperluan lain. Meski untuk sekolah negeri pendaftarannya masih di bulan Juni, tetapi bisa saja penduduk Cianjur ada yang ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta. Rata-rata pendaftarannya pada awal tahun, sehingga mereka butuh akta kelahiran anak sesegera mungkin.

Kemudian akta kematian juga diperlukan, apalagi ada lebih dari 300 korban gempa Cianjur yang meninggal dunia. Akta kematian dibutuhkan untuk mengurus pembaruan KK dan berbagai keperluan lain. Misalnya untuk mengurus jika almarhum/almarhumah punya tunggakan hutang ke bank.

Sementara itu, Indri Chandra, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jawa Barat menyatakan bahwa di posko pembuatan dokumen telah difasilitasi dengan peralatan lengkap untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat. Peralatannya antara lain mobile enrollment, alat cetak KTP, dan blanko KTP.

Indri menambahkan, peralatan tersebut memudahkan pembuatan dokumen kependudukan, sehingga masyarakat dapat mencetak dan mengambilnya secara langsung. Jika pembuatannya cepat maka akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan dokumen yang baru.

Posko pembuatan dokumen di Cianjur dipadati penyintas gempa yang akan membuat KTP baru. Mereka yang kehilangan KTP membutuhkannya untuk berbagai keperluan, misalnya untuk nanti melamar kerja, mengisi formulir penting, dll. KTP adalah dokumen yang sangat penting dan tidak boleh hilang. Oleh karena itu penyintas gempa gembira karena BIN memfasilitasi mereka dengan posko pembuatan dokumen. 

Masyarakat Cianjur bersyukur karena mereka bisa mengurus dokumen langsung ke posko. Mereka tidak usah ke ibu kota provinsi untuk mengurus KTP dan berbagai dokumen lain, karena bisa  jadi Kantor Dispendukcapil Cianjur juga rusak berat akibat gempa.

BIN menolong warga Cianjur dari berbagai sektor, mulai dari memberi bantuan berupa makanan, obat-obatan, trauma healing, sampai posko pembuatan dokumen penting. BIN menyadari bahwa warga Cianjur sangat membutuhkan dokumen karena hilang saat gempa. Oleh karena itu posko pembuatan dokumen juga dilengkapi dengan alat-alat canggih sehingga dokumen akan cepat selesai.


)*  Penulis adalah Persada Institute