Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KST Papua Lukai Rakyat Sipil Harus Ditindak Tegas

Oleh : Alfred Jigibalom )*

Lagi-lagi KST (kelompok separatis dan teroris) menyerang warga sipil di Papua. Kenekatan mereka spontan mendapat kecaman dari masyarakat, karena bukan kali ini saja dilakukan. KST wajib ditindak tegas terukur agar tidak menyakiti warga di Bumi Cendrawasih.

Kedamaian di Papua bisa rusak gara-gara KST karena mereka terlalu sering membuat kekacauan dan membahayakan masyarakat. Padahal yang diserang adalah orang asli Papua (OAP) tetapi KST nekat menyerangnya tanpa berperikemanusiaan. Oleh karena itu di Bumi Cendrawasih ada Satgas Damai Cartenz yang ditugaskan untuk memburu pasukan KST.

KST berulah lagi dengan menyerang warga sipil tanggal 3 Maret 2023. Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menyatakan bahwa gerombolan KST menembak seorang wanita (warga sipil) dan anggota Satgas Yonif Raider 303/SSM. Kejadiannya di daerah Kampung Pamebut, Distrik Yugumuak, Kabupaten Puncak.

Kolonel Kav Herman Taryaman melanjutkan, awalnya KST menembak seorang warga sipil berinisial TM. Pasukan TNI kemudian berupaya mengevakuasi korban ke Puskesmas Sinak. Namun saat evakuasi menuju Puskesmas, anggota dihadang dan ditembaki oleh KST hingga mengakibatkan seorang prajurit TNI, Praka JM, tertembak. Saat dievakuasi nyawanya sudah tak terselamatkan.

Masyarakat geram terhadap ulah KST yang menembak sembarangan. Apalagi korbannya adalah warga sipil yang juga orang asli Papua. KST ingin meminta kemerdekaan Papua tetapi menyakiti warga lokal di Bumi Cendrawasih. Betapa teganya KST membunuh sesama orang Papua yang notabene saudara sesukunya sendiri.

Kemudian, masyarakat juga tidak suka ketika KST menembak pasukan TNI karena dianggap sebagai musuh. Padahal prajurit TNI melakukan evakuasi terhadap korban, tetapi malah diberondong tembakan. Aparat adalah sahabat rakyat tetapi mereka musuhi karena dianggap representasi dari pemerintah Indonesia.

Oleh karena itu masyarakat setuju jika ada tindakan tegas terhadap KST. Mereka sudah terlalu sering menyakiti rakyat sampai tercabut nyawanya. Jangan sampai ada korban berikutnya gara-gara ulah KST. Kelompok separatis itu bertindak licik dengan mengadakan serangan tambahan sehingga memakan korban dari prajurit TNI.

Masyarakat mengecam serangan KST karena mereka nekat sekali menembaki pasukan TNI. Padahal tentu saja aparat memiliki senjata yang lebih lengkap, tetapi malah menyerang. Aparat keamanan memang sering diserang duluan dan KST bersikap sombong, sampai mengira bisa melebihi kekuatan dari TNI.

Warga sipil juga heran mengapa KST segitu bencinya sampai menyerang aparat terlebih dahulu. Padahal jika memang ada one on one shoot, mereka pasti kalah, karena kurangnya pengalaman dan senjata. Namun malah menembak dengan brutal.

Masyarakat asli Bumi Cendrawasih mendukung penangkapan KST karena mereka sudah lelah dengan berbagai teror yang dilakukan oleh kelompok separatis tersebut. Selain ada teror secara fisik (yang membuat takut kena peluru nyasar) juga ada teror secara mental, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Sementara itu, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menyatakan bahwa aparat (TNI dan Polri) menindak tegas KST yang telah berbuat onar di Papua. Langkah tegas dilakukan sebagai tindakan hukum, sebagai bukti bahwa negara hadir di sana (Papua). Jangan sampai ada aksi keonaran dan separatis yang membahayakan negara dan terutama rakyat di Bumi Cendrawasih.

Wapres K.H. Ma’ruf Amin melanjutkan, ada kelompok (KST) yang sengaja berbuat onar agar masyarakat Papua merasa resah. Negara harus hadir dan menjaga keamanan warga, agar mereka bisa mencari nafkah dan beraktivitas dengan tenang (tanpa ketakutan akan ditembak oleh KST).  Pendekatan teritorial kepada KST perlu dilakukan, baik oleh pemerintah daerah, TNI, dan Polri.

Dalam artian, perintah untuk berbuat tegas kepada KST datang langsung dari bapak wakil presiden. Beliau sangat geram karena KST berkali-kali melakukan penyerangan di Papua. Bahkan Desember 2022 lalu, banyak sekali korban jiwa dari penyerangan tersebut. KST sudah melanggar batas kemanusiaan dengan menghilangkan nyawa orang lain dengan kejam.

Saat ada operasi penangkapan anggota KST, maka masyarakat mendukung 100%. Mereka tak mempermasalahkannya, karena walau KST sama-sama orang Papua, tetapi kelakuannya sudah merugikan warga sipil di Papua.  KST adalah segerombol orang yang bertindak brutal dan sering melakukan pembunuhan, oleh karena itu harus lekas ditangkap.

Selama ini KST juga merusak fasilitas umum seperti sekolah, dan membuat masyarakat ketakutan dan muncul perasaan tidak nyaman saat beraktivitas di luar rumah. Penyebabnya karena warga takut terkena tembakan atau peluru nyasar. Jangan sampai perekonomian warga Papua terhenti gara-gara ulah KST.

KST perlu diberi tindakan tegas terukur agar tidak lagi memakan korban jiwa, baik dari warga sipil maupun aparat keamanan. Jangan sampai ada korban selanjutnya dan aparat berusaha keras meminimalisir teror KST. Kelompok separatis ini perlu ditindak tegas agar masyarakat Papua tetap aman dalam beraktivitas, dan tidak dibayang-bayangi oleh teror KST.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali