Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berbagai Elemen Masyarakat Mendukung IKN Nusantara

Oleh : Farrel Haroon Jabar )*

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur rupanya mendapatkan dukungan dari banyak pihak, hal ini tentu saja patut mendapatkan apresiasi.

Marsudi Syuhud selaku Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung langkah pemerintah yang memindahkan IKN dari Jakarta ke Nusantara demi kemaslahatan bersama. Ia turut meminta agar segenap elemen masyarakat diminta mendukung langkah tersebut.

Dalam keterangan resminya Marsudi berujar, baginya tugas negara adalah membangun sesungguhnya urusan negara, seperti membangun IKN Nusantara di Kaltim adalah keharusan. Karena hal tersebut bertujuan demi kemaslahatan seluruh masyarakat, tentu saja hal tersebut harus mendapatkan dukungan.

Marsudi menilai Ibu Kota baru bisa dibangun tanpa harus melupakan Jakarta. Ia lantas mencontohkan Nabi Muhammad SAW yang hijrah dari Mekah ke Madinah. Momentum hijrah tersebut merupakan upaya Rasulullah turut membangun Kota Madinah tanpa melupakan Mekah yang menjadi kota Kelahirannya. Artinya sebagai bangsa tetap harus mencintai Jakarta sekaligus mencintai Kalimantan yang ditunjuk sebagai wilayah yang akan menjadi Ibu Kota Negara.

Marsudi juga menjelaskan Fiqh Daulah atau fiqh kenegaraan telah mengajarkan ketika sebuah kebijakan diputuskan oleh pemerintah dan dipandang demi kemaslahatan masyarakat, maka rakyat harus mendukungnya.

Marsudi-pun paham bahwasanya tidak semua masyarakat dapat menyetujui keputusan pemerintah terkait dengan pemindahan IKN karena berbagai pertimbangan. Namun, dirinya yakin bahwa pemerintah telah memikirkan berbagai macam aspek sebelum memutuskan untuk melakukan pemindahan Ibu Kota.

Di sisi lain, Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Tandfidzyah PBNU tersebut juga menjelaskan terdapat dua hal utama yang harus diperhatikan dalam sebuah pembangunan IKN. Pertama, pembangunan haruslah memakmurkan daerah dan membangun ekonominya. Ia menyebutkan, IKN Nusantara bertujuan untuk membangun dan memeratakan ekonomi. Setidaknya perekonomian masyarakat akan meningkat, dan ada pemerataan penduduk. Jadi tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.

Lanjutnya, Marsudi mengatakan bahwa penetapan Pulau Kalimantan sebagai ibu kota baru sudah tepat. Karena, secara geografis Kalimantan cenderung aman dari potensi bencana seperti gempa bumi dan gunung meletus.

Sementara itu dukungan terharap pemindahan IKN juga datang dari Masyarakat Adat Suku Dayak menyatakan dukungannya secara penuh terhadap rencana pemindahan IKN dari Pulau Jawa ke Kalimantan. Dukungan masyarakat adat ini disampaikan oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Marthin Bila saat menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Balikpapan Pekan lalu.

Rakernas masyarakat adat dayak ini merupakan kali pertama digelar. Rakernas ini selain untuk merumuskan program dan evaluasi, juga bertujuan untuk menyatakan dukungan terhadap pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Gubernur Kaltim Isran Noor menilai, persoalan pemindahan IKN bukan hanya untuk pengembangan ekonomi dan pemerataan pembangunan saja. Namun dirinya menegaskan, sudah saatnya IKN berada di Pulau Kalimantan yang disebut para ahli sebagai tanah yang subur dan minim risiko bencana.

Pada kesempatan berbeda, Roro Epi Hewi Nur Layni Kusumawati, selaku Ketua Persatuan Kelompok Wanita Tani (PKWT) Pelangi Kencana Kota Balikpapan, mengatakan PKWT Pelangi Kencana sangat mendukung adanya pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Pemindahan IKN ke Kaltim tersebut diyakini akan membawa segi positif bagi masyarakat di Kota Balikpapan.

Peningkatan SDM serta kemampuan/skill tentu sangat penting karena dengan adanya IKN akan berdatangan SDM-SDM dari luar Kaltim seperti Jawa, Bali dan Sumatera yang dipastikan sudah memiliki SDM dan kemampuan yang lebih unggul dan maju dibandingkan dengan SDM masyarakat lokal Kaltim khususnya Balikpapan. Peningkatan SDM dan kemampuan yang dilakukan oleh PKWT Kota Balikpapan bertujuan agar dapat bersaing dengan SDM/tenaga kerja pendatang yang nantinya juga terlibat dan bekerja di IKN Nusantara.

Syaparudin selaku Ketua Tim Wali Kota Samarinda untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) mengatakan, Kehadiran IKN pasti mampu membawa perubahan besar bagi Kalimantan khususnya Provinsi Kalimantan Timur dalam percepatan pembangunan disegala bidang.

Menurutnya, perubahan terjadi terutama disekitar IKN atau kawasan penyangga IKN, seperti Penajam Paser Utara, Paser Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Kota Bontang, Balikpapan dan Samarinda.

Syaparudin meyakini akan ada perubahan besar terjadi pada daerah penyangga karena konsep pembangunan IKN menggunakan prinsip pemerataan dan keadilan bagi seluruh nusantara. Lokasi IKN yang berada di kawasan tengah Indonesia sehingga daerah yang terkena dampak akan merata, tidak seperti di Jakarta yang berada di bagian barat.

Pria yang akrab disapa Sapar tersebut menuturkan, bahwa pembangunan IKN yang dimaksud oleh Presiden Joko Widodo yakni membangun dari Kaltim sama dengan menjadikan ibu kota negara sebagai Indonesia-sentris. Sebab selama ini pembangunan di Indonesia terkesan jawa-sentris karena pembangunan terkonsepsi di Jawa.

Pembangunan IKN Nusantara mendapatkan dukungan dari beragam elemen, dukungan tersebut tentu saja menambah optimisme banyak pihak terhadap progres pembangunan IKN Nusantara.

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara