Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendukung Ketegasan Pemerintah Berantas KST Papua

Oleh : Rebecca Marian )*

Masyarakat mendukung penuh ketegasan dan komitmen Pemerintah RI dalam memberantas dan menumpas tuntas Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua yang terus menyebarkan teror dengan banyaknya aksi kejam dan sadis yang mereka lakukan, bahkan hingga membuat masyarakat sipil serta aparat keamanan menjadi korban.

Politisi Partai Gerindra, Ferdinand Hutahaean mengaku bahwa dirinya sangat merasa sedih ketika mendengar adanya kabar prajurit Tentara Nasional Indonesia yang gugur lantaran ditembak oleh KST Papua beberapa waktu lalu.

Adanya penyerangan tersebut, Ferdinand lantas meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk lebih menunjukkan ketegasannya dalam memberantas kelompok tersebut. Menurutnya, sudah saatnya KST Papua bisa dihabisi dengan permanen, dia juga mengimbau supaya aparat keamanan bisa mengirimkan pasukan terbaik untuk menghabisi KST Papua.

Akibat adanya penyerangan yang menyebabkan personel TNI meregang nyawa tersebut, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Hamim Tohari menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh pada sistem pembinaan prajurit untuk tujuan operasi militer di Bumi Cenderawasih.

Bagaimana tidak, pasalnya bahwa memang gugurnya prajurit Satgas Yonif R 321/GT bernama Pratu Miftahul Arifin tatkala dirinya melakukan operasi penyelamatan Pilot Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan membuat seluruh pihak langsung mengutuk dan mengecam keras banyaknya aksi sadis yang dilakukan oleh KST Papua.

Brigjen Hamim juga menambahkan bahwa KSAD telah memerintahkan kepada seluruh jajaran untuk bisa terus menyiapkan pasukan mereka demi mendukung segala bentuk tugas operasi sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Panglima TNI. Bukan hanya itu, mereka akan lebih mengambil langkah strategis yang diperlukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta wewenang dan tanggung jawab yang ada pada TNI AD.

Hamim menambahkan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyampaikan belasungkawa atas gugurnya prajurit TNI AD yang sedang melaksanakan tugas di Papua. Terkhusus, kejadian yang telah menimpa Satgas Yonif tersebut merupakan bukti konkret dari bagaimana biadabnya kelompok separatis dan teroris di Papua yang terus saja menebarkan teror kepada masyarakat dan aparat keamanan ketika sedang menjalankan tugas negara.

Sementara itu, Tenaga Ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP), Theofransus Litaay menyatakan bahwa deretan aksi sadis, kejam dan teror yang terus dilakukan oleh KST Papua sejatinya bukanlah karena upaya kesejahteraan yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI di Papua kurang. Justru sebaliknya, sampai saat ini, pemerintah terus berkomitmen kuat dalam peningkatan kesejahteraan di Tanah Papua.

Akan tetapi, fakta masih adanya terus gangguan stabilitas keamanan yang dilakukan oleh sejumlah kelompok separatis dan teroris tersebut karena adanya beberapa pihak yang sama sekali tidak suka dengan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, pasalnya dengan adanya pembangunan kesejahteraan yang terus diupayakan oleh pemerintah di Bumi Cenderawasih, nyatanya mampu mengurangi pengaruh kelompok tersebut kepada masyarakat.

Maka dari itu, mereka sama sekali tidak ingin apabila pengaruhnya berkurang sehingga terus melancarkan teror dan serangan kepada warga sipil. Sampai saat ini, pemerintah terus berupaya untuk menindak tegas seluruh aksi teror yang dilakukan oleh KST Papua dengan menggunakan berbagai macam pendekatan.

Pada kesempatan lain, Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Milenial Indonesia (AMMI), Nurkhasanah berharap supaya aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari TNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelijen Negara (BIN) bisa bertindak tegas dan terukur dalam menindak KST Papua. Dirinya juga menegaskan sangatlah mengutuk keras seluruh aksi dari kelompok separatis dan teroris tersebut.

Senada, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah tidak akan bernegosiasi dengan KST Papua yang sejatinya mereka sangat ingin memerdekakan diri dari Indonesia. Dengan tegas, dirinya mengaku bahwa Pemerintah benar-benar akan mempertahankan setiap jengkal wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan akan memberantas seluruh kelompok yang ingin mengambil atau mengganggu wilayah NKRI.

Dalam rangka penyelamatan Pilot Susi Air yang disandera oleh KST Papua pimpinan Egianus Kogoya, pemerintah terus melakukan upaya pendekatan yang persuasif. Pasalnya, hal tersebut sangat penting untuk bisa memprioritaskan keselamatan sandera. Sehingga pendekatan persuasif dilakukan agar sandera bisa selamat, damai dan tanpa kisruh.

Memang seluruh tindakan dari KST Papua merupakan hal yang sangat sadis dan keji bahkan sangat tidak sesuai dengan peri kemanusiaan. Maka dari itu, upaya pemerintah untuk bisa memberantas dengan sangat tegas kelompok separatis dan teroris tersebut patut untuk didukung penuh.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta