Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apresiasi Gerak Cepat Aparat Keamanan Tumpas KST Papua di Intan Jaya

Oleh : Ones Yikwa )*

Seluruh masyarakat Indonesia patut untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya pada bagaimana upaya keras yang terus dilakukan oleh aparat keamanan dalam menjaga situasi yang aman dan damai di Bumi Cenderawasih. Salah satunya adalah ketika mereka melakukan gerak cepat untuk menumpas Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua yang belakangan berbuat onar di Kabupaten Intan Jaya.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII Cenderawasih, Kolonel Kav. Herman Taryaman mengaku telah terjadi kontak tembak antara anggota aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Kontak tembak tersebut terjadi antara aparat keamanan dengan gerombolan KST Papua di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Meski terjadi kontak tembak, personel aparat keamanan Indonesia terus berupaya untuk meminimalisasi korban, sehingga sekali tidak terdapat korban khususnya dari personel TNI, Polri maupun BIN pada peristiwa kontak tembak yang berlangsung di Kampung Bilogai tersebut.

Kolonel Kav. Herman menjelaskan bahwa kontak tembak terjadi pada hari Minggu, tanggal 23 April 2023. Pada awalnya, KST Papua langsung menembaki personel Satgas Yonif 305/Tkr yang kala itu sedang berjalan dari Kampung Sambili menuju ke Kampung Kusage. Ternyata KST membawa 2 (dua) pucuk senjata api laras panjang untuk mereka gunakan dalam menembak aparat keamanan.

Bukan hanya melakukan penyerangan kepada aparat keamanan yang sedang bertugas saja, KST Papua juga memberikan gangguan kepada masyarakat yang bermukim di Kampung Sambili, Kusage dan juga di Kampung Mamba Bawah.

Aksi keji tidak hanya selesai pada hari Minggu tersebut, mereka kembali melakukan aksinya pada Senin tanggal 24 April 2023. KST Papua menembaki anggota Brigade Mobile (Brimob) yang sedang berada di Kampung Bilogai, sehingga hal tersebut membuat anggota TNI langsung turun tangan dengan cepat.

Anggota TNI yang berasal dari Satgas Yonif 305/Tkr langsung memberikan bantuan dengan kembali membalas dan melakukan tembakan ke arah KST Papua yang memang terus meresahkan tersebut.

Herman Taryaman juga menambahkan bahwa pihak Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kabupaten Intan Jaya sudah melakukan pertemuan dan juga menjalin kesepakatan untuk bisa terus memberikan perlawanan pada gerombolan KST Papua yang memang selama ini terus saja menebarkan teror yang meresahkan bahkan hingga membuat situasi menjadi tidak aman.

Ditegaskannya bahwa sampai saat ini, seluruh anggota aparat keamanan dari personel gabungan masih terus berusaha untuk bisa mengantisipasi adanya kemungkinan gangguan atau serangan susulan dari kelompok separatis dan teroris Papua tersebut, serta agar bisa membuat masyarakat merasa semakin aman.

Sementara itu, Pada Jumat (28/4) lalu, KST kembali melakukan aksi teror di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kali ini KST dilaporkan membakar lima rumah warga. Tidak hanya itu, antar kubu KST juga terlibat saling serang yang mengakibatkan salah satu pimpinan KKB, Joni Botak meninggal.

Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bambang Seosatyo turut naik pitam dengan segala tindakan keji yang terus saja dilakukan oleh KST Papua, yang mana justru semakin hari terlihat semakin brutal. Dimulai dari bagaimana mereka melakukan penculikan dan juga penyanderaan pada Pilot Susi Air, mereka juga terus mengusik keamanan masyarakat sipil dan tidak segan untuk melakukan serangan langsung dan menembaki aparat keamanan.

Maka dari itu, Bambang Soesatyo benar-benar mengecam dan mengutuk keras seluruh aksi dari kelompok separatis dan teroris tersebut. Tidak tanggung-tanggung, bahkan dirinya mewakili MPR RI, langsung meminta kepada Pemerintah RI agar segera memberikan instruksi kepada Polri dan TNI untuk bisa mengusut tuntas dan menangkap seluruh gerombolan KST serta bisa terus memantau bagaimana pergerakan mereka agar mereka sama sekali tidak memiliki ruang gerak lagi di Bumi Cenderawasih.

Menurutnya, aparat keamanan harus terus fokus dalam upaya untuk bisa melakukan tindakan tegas atas kekerasan ataupun penyerangan yang telah dilakukan oleh KST Papua dan selama ini memang terus saja berulang di Bumi Cenderawasih.

Dalam upaya tersebut, Bamsoet kemudian juga mendesak kepada Pemerintah agar bisa bersama dengan aparat keamanan gabungan TNI, Polri dan BIN dengan menambahkan jumlah personel untuk semakin memperkuat dan meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah Papua dengan tujuan untuk bisa segera memutus rantai kebutuhan pokok bagi mereka dan menjamin keamanan masyarakat sipil.

Dengan adanya ulah keji yang kembali dilakukan oleh KST Papua di Intan Jaya beberapa hari ini, seluruh personel aparat keamanan langsung bergerak dengan sangat sigap dan cepat demi bisa menumpas mereka. Bahkan diberlakukan status siaga hingga sempat terjadi kontak tembak namun sama sekali tidak ada korban dari aparat keamanan. Tentunya segala upaya demi terus menjaga keamanan dan kedamaian di Tanah Papua tersebut patut diberikan apresiasi dengan setinggi-tingginya.

)* Penulis Mahasiswa Papua tinggal di Makassar