Bandingkan Pembangunan Jalan Era Jokowi dan SBY, KSP: Jangan Manipulatif Data dan Berpikir Parsial
Tenaga Ahli Utama kantor staff presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menanggapi pernyataan Anies yang membandingan pembangunan infrastruktur jalan pada era Jokowi dan SBY.
Menurutnya, Pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan oleh pemerintah baik itu pemerintah Jokowi atau sebelumnya jangan dinilai secara parsial tapi harus dilihat secara menyeluruh.
"Semua pembangunan yang dilakukan pemerintah, siapapun Presidennya itu harus kita lihat secara sudut pandang membangun Indonesia. Mensejahterakan rakyat, Jadi cara berpikirnya seperti itu harusnya. Jangan parsial," ujar Ade Irfan
Ade menjelaskan, saat pemerintahan Jokowi ada banyak jalan yang dibangun. Pembangunan jalan tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bahkan untuk jalan tol pun juga memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Kalau untuk kebutuhan bisnis tentu perlu kecepatan waktu. Jalan tol menghubungkan dari satu tempat ke tempat lainnya," tutur Ade.
Seperti diketahui, pada era Jokowi mulai jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten kota dan jalan desa dibangun sekitar 340.000 kilometer. Hingga saat ini, belum ada complain terhadap pembangunan jalan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi.
"Jadi narasinya pemikirannya jangan parsial begitu kali ya. Harusnya kita ingin sama-sama membangun republik ini dari Sabang sampai Merauke,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberi kritik untuk pemerintahan pada era kepemimpinan Presiden Jokowi.
Hal itu diungkap dalam acara Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). Menurut Anies, pembangunan infrastruktur jalan di era pemerintahan Jokowi untuk menghubungkan mobilitas penduduk dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat lebih sedikit dibandingkan era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).