Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gelar Pertemuan Bilateral dengan Sejumlah Kepala Negara, Presiden Jokowi Berhasil Rumuskan Kerjasama Bidang Ekonomi

Manggarai Barat — Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateran dengan sejumlah negara, yang mana dalam pertemuan tersebut Indonesia berhasil merumuskan kerja sama di bidang ekonomi.

Diketahui bahwa telah terjadi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Sen di sela-sela KTT ASEAN 2023.

Dalam pertemuan tersebut, terdapat sebuah pembahasan, yakni mengenai bagaimana komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi.

Menurut Presiden Jokowi, komitmen Indonesia mengenai kerja sama ekonomi sendiri adalah terkait dengan keterlibatan bangsa ini dalam proyek pembangunan infrastruktur di Kamboja.

Maka, dengan adanya keterlibatan proyek tersebut, nantinya kerja sama yang terjalin antara kedue belah pihak negara akan bisa semakin erat terjalin.

Sementara itu, upaya penguatan kerja sama bilateral dalam bidang ekonomi juga dilakukan oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateralnya dengan pihak Malaysia.

Pada pertemuan itu, Menko Airlangga membahas bagaimana kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia, utamanya mengenai sektor komoditas seperti kelapa sawit dan karet.

Sebelumnya, dia juga sempat mengadakan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, YAB Dato’ Sri Haji Fadillah untuk membahas mengenai upaya mengatasi diskriminasi kelapa sawit.

Hasilnya, kedua pihak sepakat untuk saling mendukung kebijakan dan negosiasi yang menyangku ekspor komoditas kelapa sawit dan turunannya.

Kemudian, dikabarkan pula bahwa Presiden Jokowi tidak hanya akan menemui PM Kamboja saja, melainkan juga akan memimpin lima pertemuan lainnya dalam KTT ASEAN 2023.

Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan bahwa ada satu isu lain lagi yang dibahas oleh Kepala Negara Indonesia.

Isu tersebut, yakni mengenai upaya penyelamatan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban perdagangan manusia.

“Dua isu itu yang disampaikan Bapak Presiden selama pertemuan,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L Marsudi.

Dirinya menambahkan bahwa Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih pada PM Kamboja karena telah membantu dalam penyelamatan WNI korban perdagangan manusia.

Karena dengan adanya bantuan itu, berarti sama saja sangat mendukung Indonesia untuk menangani kasus perdagangan manusia, utamanya kejahatan penipuan secara daring.

Presiden bahkan menegaskan bahwa seluruh pihak harus bisa turut serta menyelawatkan para korban perdagangan manusia.

“Kita harus menyelamatkan para WNI korban human trafficking terutama untuk kejahatan online scams,” kata Presiden.