Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Semua Pihak Bertanggung Jawab Ciptakan Pemilu Damai

Oleh : Fabian Aditya Pratama )*

Demi kelancaran dan kesuksesan tahun Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, perlu menjunjung tinggi terkait asas pemilihan secara demokrasi dan terbuka. Tentu saja ini bukan hanya tugas dari KPU, Bawaslu, atau para peserta Calon Legislatif (Caleg) saja, melainkan seluruh elemen di Tanah Air juga harus bertanggung jawab untuk menjaga, mendorong dan mewujudkan Pemilu 2024 yang damai, aman, tentram, dan sejahtera.

Sebentar lagi Indonesia akan melangsungkan hajat berupa Pemilihan Umum (Pemilu) di tahun 2024 mendatang. Pemilu 2024 ini juga disebut-sebut sebagai pesta demokrasi, tentunya tidak hanya caleg yang turut memeriahkan pesta ini, namun seluruh masyarakat juga turut terlibat dan merasakan suasananya. Memang biasanya pergantian kepemimpinan ini menimbulkan berbagai macam ideologi yang lahir sehingga terdapat banyak pula perbedaan. Akan tetapi, perbedaan tersebut bukan menjadi halangan justru menjadi kekuatan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan.

Pergantian kepemimpinan di tahun 2024 mendatang tidak hanya milik penyelenggara saja, namun juga seluruh rakyat Indonesia, jadi sudah seharusnya berbagai pihak turut menyongsong Pemilu 2024 dengan aman dan damai meskipun memang memiliki pilihan yang berbeda-beda. Pada kesempatan ini, Wakil Ketua PDI Perjuangan Provinsi Kepri Widiastadi Nugroho menegaskan bahwa pemilihan legislatif ini akan diselenggarakan secara demokrasi dan terbuka, serta dari berbagai pihak harus sama-sama mendorong terciptanya Pemilu yang damai.

Pasalnya, di Pemilu 2024 mendatang tidak hanya panggung untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) saja, melainkan juga terdapat kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Artinya bahwa banyak agenda Pilpres 2024 yang berpotensi mendatangkan berbagai macam perbedaan. Maka dari itu, demi untuk mensukseskan agenda demokrasi kali ini, diharapkan bahwa seluruh pihak dapat bertanggung jawab untuk menjaga situasi ini dengan aman dan terkendali.

Dalam kesempatan yang sama, peserta lainnya yang diwakili oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ir H. Dollah Mando juga berharap agar pemilu 2024 aman, tertib, jujur, dan adil. Sementara itu, Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono turut serta mengajak umat Budha melalui Permabudhi agar dapat mendukung serta menciptakan suasana yang damai, adem, tenteram menjelang tahun politik. Hal ini bertujuan untuk mendukung terciptanya Indonesia yang damai, sejahtera, dan maju.

Mengenai hal tersebut, pihak keamanan juga menghimbau agar masyarakat tidak mudah ikut menyebarkan berita-berita tanpa sumber yang jelas, bahkan berita hoax atau berita palsu di media sosial yang tidak jelas. Apalagi sampai menimbulkan keresahan masyarakat itu sendiri. Sebaiknya hal-hal seperti ini dihindari demi mewujudkan pesta demokrasi yang damai tanpa perlu pertumpahan darah.

Menurut Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin justru momen Pemilu merupakan saat-saat dimana persatuan dan kesatuan bangsa diuji. Bagaimana tidak, pasalnya masyarakat sangat berpotensi terpolarisasi yang diakibatkan dari panasnya tensi politik ketika pemilihan dilangsungkan. Dirinya juga berharap tidak ingin mengulangi pengalaman buruk yang terjadi di masa lalu. Karenanya, Pemilu 2024 mendatang mesti ditekankan untuk menjadi pemilu yang aman, damai dan berkualitas. Cita-cita negara yang sudah dibangun sedemikian rupa ini tentunya harus dijaga dengan sungguh-sungguh, bukan karena Pemilu yang seolah-olah menjadi kontraproduktif karena berpotensi memecah belah bangsa.

Meskipun Pemilu tengah bersaing untuk menang dari para peserta, namun tetap tunduk pada persatuan nasional dengan menggenggam erat dasar negara kita yakni Pancasila untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Dalam kelima butir Pancasila yang menjadi dasar dari negara yang adil dan makmur ini perlu diterapkan dengan benar untuk menghindari kampanye yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Pasalnya, dalam mengatur ketatanegaraaan penting untuk memperhatikan poin-poin dari kelima butir Pancasila.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi berpesan kepada seluruh jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam rangka kesiapan pelaksanaan tahapan pemilu serentak tahun 2024 ini terdapat momentum yang masih tersisa itu agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kapasitas teknis persiapan pemilu, memperbaiki kekurangan-kekurangan, memperbaiki masalah-masalah yang belum atau harus diselesaikan, mengatasi kendala dan mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada. Penyelesaian ini dilakukan bersama-sama dan tidak lupa untuk membangun inovasi agar proses serta hasilnya dapat diterima serta didukung oleh masyarakat luas.

Tidak hanya soal teknis, Presiden juga mengingatkan hal penting ini kepada KPU agar dapat bekerja secara efisien, memanfaatkan sebaik mungkin anggaran yang ada dengan cermat, dan mengatur skala prioritas di tengah kondisi ekonomi global yang saat ini penuh dengan kesulitan dan ketidakpastian.

Oleh sebab itu, peran seluruh lapisan masyarakat serta pemangku kebijakan yang terlibat disini penting harus menjunjung tinggi asas pemilihan demokrasi dan terbuka demi menciptakan Pemilu 2024 mendatang berjalan dengan sukses dan damai seperti apa yang diharapkan. Tugas tersebut juga perlu diterapkan sungguh-sungguh agar tidak menimbulkan kekacauan yang berlebihan, sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

)* Penulis adalah kontributor Nawasena Institute