Tarian dan Kuliner Lokal Siap Sambut Delegasi Saat Pembukaan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo
Manggarai Barat – Indonesia kembali memegang tongkat estafet keketuaan KTT ASEAN. Sebagai nahkoda ASEAN tahun ini, Indonesia otomatis menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT ASEAN ke-42, yang dilaksanakan di Labuan Bajo, NTT dan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta pada September mendatang.
KTT ASEAN atau ASEAN Summit diyakini dapat mendongkrak pariwisata dan perekonomian daerah itu di tengah melandai kasus pandemi Covid-19. Hal tersebut dikatakan Tokoh Muda Tana Mori, Hasanudin.
“KTT ASEAN Summit 2023 yang menunjuk Labuan Bajo sebagai tuan rumah adalah bentuk kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia bahwa kegiatan berskala dunia ini mampu dilaksanakan dalam kondisi aman dan kondusif," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina, dalam keteranganya kepada pers, mengungkapkan bahwa dirinya merekomendasikan nuansa kearifan lokal untuk menyambut delegasi dan tamu KTT ASEAN 2023. Rekomendasi itu diantaranya adalah 'Tarian Tiba Meka' dan suguhan kuliner daerah.
Shana menjelaskan, tarian Tiba Meka merupakan bagian dari tradisi penyambutan tamu di wilayah Manggarai Raya, yakni Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat. Tradisi ini diwariskan para leluhur orang Manggarai sebagai bentuk peghormatatan kepada tamu-tamu penting.
“Melalui tarian tersebut, tuan rumah dapat menunjukkan keramahan. Untuk dapat mewujudkan harapan itu, kami telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan juga Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, agar memanfaatkan acara selingan dengan budaya yang bernuansa kearifan lokal NTT umumnya dan Manggarai khususnya,” tuturnya.
Shana menambahkan bahwa pihaknya juga berupaya agar semua delegasi dan tamu KTT ASEAN akan disuguhkan sajian khas bernuansa lokal NTT.
Untuk diketahui, Indonesia mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” dalam keketuaannya kali ini. Makna ASEAN Matters adalah bahwa Indonesia berupaya menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi rakyat ASEAN and beyond, atau di luar ASEAN. Sedangkan sebagai Epicentrum of Growth, Indonesia bertekad untuk terus menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. []