KTT AIS Forum Tunjukkan Taji Kepemimpinan Indonesia di Mata Dunia
Oleh : Zelina Ibrahim )*
Archipelagic and Island States (AIS) Forum adalah platform kerja sama konkret yang dibentuk untuk mewadahi negara-negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi, khususnya pada sektor pembangunan kelautan. Indonesia menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum di Bali pada 11 Oktober 2023 yang dihadiri oleh kepala negara/kepala pemerintahan dari negara partisipan AIS Forum.
AIS Forum merupakan wadah negara-negara pulau dan kepulauan yang terbentuk sejak 2018, melalui Manado Joint Declaration, atas inisiatif Indonesia bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP). Sejak terbentuk empat tahun lalu, AIS Forum rutin menggelar pertemuan Senior Official Meeting (SOM) dan pertemuan Ministerial Meeting (MM) tiap tahun. Forum ini melibatkan partisipasi 51 negara pulau dan kepulauan, tanpa memandang luas wilayah, ukuran, atau tingkat perkembangan.
Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenko Marves, Sora Lokita mengatakan Indonesia memiliki banyak best practices, yang dapat membuat gerakan global dimana solusi atas permasalahan negara pulau dan kepulauan bisa kita gerakan dari penjuru dunia. Harapannya gerakan ini jadi lebih massive dan akhirnya negara pulau dan kepulauan dapat menghadapi tantangan bersama-sama.
Melihat penting adanya solusi atas permasalahan dari negara pulau dan kepulauan, Asdep Sora menegaskan target KTT AIS Forum, yakni sebagai wadah aspirasi dan harapan-harapan yang mengutamakan kepentingan masyarakat di negara itu sendiri.
Di samping itu, Kemenko Marves menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk bekerja sama dalam mengglorifikasi perhelatan internasional ini. Melalui media briefing yang diselenggarkaan oleh Kominfo, Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong menyampaikan, bahwa Indonesia dipercaya untuk menyelenggarakan beberapa forum-forum Internasional terbesar di dunia dan hal ini menujukkan kepercayaan dunia terhadap kepemimpinan Indonesia termasuk KTT AIS Forum 2023 dengan tujuan tujuan untuk mengatasi permasalahan global dengan 4 area pertama antara lain, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim yang baik.
AIS Forum dalam kurun waktu empat tahun juga telah membentuk AIS Startup Hub yang menjadi wadah pelaku startup di negara anggota AIS untuk berkolaborasi dan berjejaring. Menko Marves RI, Luhut menyebut Indonesia berkomitmen menambah kontribusi dana sampai USD 5 juta atau sekitar Rp 77,6 miliar pada 2022. Dana tersebut digunakan untuk mendanai program-program AIS Forum selama 5 tahun ke depan. Kontribusi dana dari Indonesia telah digunakan secara efektif untuk membangun AIS Forum, mengimplementasikan berbagai program kerja sama, dan memperkuat kolaborasi yang konkret antarnegara anggota.
AIS Forum telah melakukan berbagai kegiatan di negara pulau dan kepulauan. Di antaranya pelatihan kewirausahaan bagi anak muda dan pelaku usaha di Vanuatu dan kerja sama di Fiji berupa penyebaran alat pengukur kesehatan laut. Sepanjang 2023, AIS Forum juga melakukan kegiatan di Jamaika, Guyana, Papua Nugini, hingga Britania Raya.
Sementara itu, Senior Advisor for Climate Governance UNDP Indonesia, Abdul Wahib Situmorang, memaparkan pentingnya kehadiran AIS Forum bagi Indonesia dan negara pulau atau kepulauan lainnya. Sebagai negara pulau dan kepulauan, laut adalah tulang punggung, tidak hanya untuk perekonomian negara tetapi juga bagian dari kehidupan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Oleh karena itu sangat penting menjaga laut dan memanfaatkan laut secara berkelanjutan.
Penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 patut untuk didukung secara penuh oleh seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan event ini menambah daftar panjang kesuksesan Indonesia dalam menggelar acara bertaraf internasional, sekaligus menunjukkan taji kepemimpinan Indonesia di kancah dunia.
)* Penulis adalah Kontributor Persada Institute