Pemerintah Imbau Masyarakat Tidak Golput Jelang Pemilu
Oleh : Putri Dewi Nathania )*
Semarak pelaksanaan Pemilu 2024 telah dimulai seiring dimulai pendaftaran pasangan Capres dan Cawapres. Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk dapat memilih dan menghindari Golput guna menentukan arah bangsa kedepannya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya partisipasi aktif dalam Pemilu 2024 yang akan datang.
Mahfud MD memaparkan urgensi keterlibatan semua warga yang memenuhi syarat sebagai pemilih dalam proses demokrasi tersebut untuk menghindari angka golput yang bisa berdampak pada legitimasi dan penerimaan pemerintahan.
Dialog kebangsaan dengan tema "Sukses Pemilu 2024 menuju Indonesia Maju" yang disampaikan secara daring oleh Mahfud MD di Jakarta pada hari Selasa menjadi wadah bagi pemimpin ini untuk merinci pentingnya partisipasi pemilih dalam menjaga legitimasi dan representasi yang berkualitas di negara ini.
Pentingnya partisipasi pemilih dalam Pemilu dan Pilkada tidak dapat dianggap sepele. Mahfud MD menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah, semakin besar kemungkinan akan muncul perwakilan dan pemerintahan yang lebih baik sesuai dengan keragaman lapisan masyarakat dan aspirasinya.
Ini bukan sekadar perkara formalitas, tetapi memiliki dampak langsung pada legitimasi pemerintah yang terpilih. Mahfud MD dengan tegas menyatakan bahwa meskipun secara hukum pemilihan umum mungkin sah, namun dalam hal mendapatkan dukungan dan pengakuan sejati dari masyarakat, ia mengungkapkan keraguan yang serius.
Oleh karena itu, ia mendorong semua warga yang memenuhi syarat untuk menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 untuk memastikan bahwa pemerintahan yang terpilih memiliki legitimasi yang kuat.
Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 merupakan kesempatan emas untuk masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam perjalanan menuju kemajuan negara. Melalui pemungutan suara, Mahfud berpendapat bahwa lembaga perwakilan rakyat dan pemerintahan dapat diisi oleh individu yang kompeten dan sesuai dengan harapan rakyat.
Ini adalah saat yang vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk memperbaharui fondasi dan ikatan yang mengikat seluruh rakyat Indonesia. Dengan memiliki pemerintahan yang sah dan memiliki legitimasi kuat, pembangunan dan kemajuan negara akan dapat berlanjut.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 mencakup 204.807.222 orang yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Dari jumlah tersebut, 203.056.748 adalah pemilih di dalam negeri, terdiri dari 101.467.243 laki-laki dan 101.589.505 perempuan. Sementara itu, 1.750.474 WNI pemilih di 128 negara perwakilan, dengan jumlah PPLN, KSK, dan Pos sebanyak 3.059. Data ini mencerminkan betapa luasnya kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan umum.
Namun, penting untuk mencatat bahwa imbauan ini juga mencapai lapisan masyarakat yang kurang terjangkau, seperti masyarakat adat di Kampung Dukuh, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut telah aktif melakukan sosialisasi tentang berbagai agenda Pemilu 2024 kepada masyarakat adat ini.
Masyarakat adat yang memiliki daftar pemilih tetap sebanyak 490 orang ini juga menjadi sasaran sosialisasi tentang pemilu, termasuk pemahaman tentang waktu pemungutan suara, nama-nama partai politik, dan pentingnya untuk tidak golput.
Komisioner KPU Kabupaten Garut, Nuni Nurbayani, menekankan betapa pentingnya pemahaman ini untuk masyarakat adat Kampung Dukuh.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih, KPU Garut telah merancang acara Kirab Pemilu 2024 yang mencakup berbagai kegiatan seperti konvoi dan sosialisasi kepada berbagai kelompok masyarakat, termasuk komunitas perempuan dan nelayan di Garut. Harapannya, rangkaian kegiatan ini akan memberikan wawasan yang lebih baik tentang pemilu dan memotivasi masyarakat untuk tidak golput.
Sebelumnya, partisipasi pemilih di masyarakat adat ini telah mencapai angka yang cukup tinggi, yaitu 76 persen pada Pemilu 2019. Meskipun tidak memiliki akses yang mudah ke jaringan komunikasi, mereka telah menunjukkan antusiasme tinggi dalam berpartisipasi dalam proses pemilihan umum.
Dengan adanya upaya sosialisasi yang lebih intensif, diharapkan partisipasi mereka dalam Pemilu 2024 akan semakin meningkat, sehingga pemilu yang lebih berkualitas dan representatif dapat terwujud.
Dalam rangkaian kegiatan Kirab Pemilu 2024 yang berlangsung dari 14 hingga 21 Oktober 2023, KPU Garut berharap dapat menjangkau berbagai kelompok masyarakat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pemilu.
Melalui upaya ini, diharapkan bahwa semua warga Indonesia, termasuk masyarakat adat di pelosok negeri, dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pemilihan umum, menjaga legitimasi pemerintahan, dan menjadikan pemilu sebagai instrumen untuk mencapai kemajuan negara.
Mari kita semua bersama-sama menjadikan Pemilu 2024 sebagai pesta demokrasi yang sukses dan berarti. Dengan berpartisipasi secara aktif, kita dapat memastikan bahwa pemerintahan yang terpilih memiliki legitimasi yang kuat dan mampu mewujudkan visi kemajuan bangsa.
Tidak ada yang golput, karena setiap suara memiliki makna dan dampak dalam membangun masa depan Indonesia. Dengan kesadaran ini, kita dapat bersama-sama mencapai Indonesia yang lebih maju dan bermartabat.
)* Penulis adalah kontributor pada Lembaga Media Perkasa