Generasi Muda Harus Aktif Kampanyekan Pemilu Aman dan Damai
Generasi muda atau milenial sangat berperan penting dalam pelaksanaan Pemilu 2024 dan menciptakan Pemilu yang damai dan demokratis. Sehingga generasi muda harus aktif mengkampanyekan Pemilu aman dan damai agar meminimalisir terjadinya perpecahan di tengah masyarakat. Saat ini pemilih generasi muda atau milenial mencapai 66.822.389 atau 33,6 persen. Mengacu dari jumlah pemilih yang dominan ini, maka pentingnya mengajak generasi muda berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024 untuk mewujudkan Pemilu berintegritas dan damai. Selain itu, diperlukan pendidikan politik agar dapat membawa anak muda tidak mudah terperangkap oleh hal-hal negatif yang kerap muncul dalam pesta demokrasi ini.
Menurut Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda mengatakan bahwa aktifnya generasi muda tidak cukup sekadar ikut mencoblos, namun turut berperan menciptakan Pemilu yang terlegitimasi serta berintegritas. Selain itu, generasi muda dapat berperan sebagai pengkoreksi kualitas pelayanan publik, termasuk lembaga penyelenggara Pemilu. Sehingga Pemilu 2024 yang terlegitimasi akan diterima semua pihak sekaligus supaya mencegah terjadinya gerakan pembangkangan politik.
Tahapan Pemilihan Umum Serentak 2024 sudah berjalan cukup panjang. Tidak lama lagi hari pemungutan pun digelar, yakni pada 14 Februari 2024. Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, hambatan dan ancaman berpotensi muncul sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu pelaksanaan Pemilu itu sendiri. Kesadaran dan kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan karena provokasi oknum-oknum yang menginginkan kekacauan saat pelaksanaan Pemilu akan kembali muncul. Untuk mengantisipasi hal tersebut peran generasi muda menempati garda terdepan dalam mengkampanyekan kepada masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap provokasi dan pentingnya menjaga agar Pemilu dapat berjalan dengan aman dan damai.
Disisi lain, Pakar Politik Sekaligus Akademikus Universitas Bengkulu, Panji Suminar mengatakan bahwa generasi muda saat ini menempati porsi besar dari total penduduk Indonesia. Selain itu generasi muda pun juga menjadi penduduk terbesar di media sosial karena dunia dalam jaringan (daring) memang menjadi zaman mereka. Sebagai penduduk terbesar di dunia daring, kelompok muda ini mempunyai pengaruh besar untuk menentukan arah dan arus yang berkembang zaman. Bahkan mereka juga mampu menciptakan arus yang dapat mengubah kebijakan-kebijakan.
Generasi muda juga terkenal sebagai angkatan yang sadar teknologi, pluralis, mudah berinteraksi dengan semua lapisan, tidak tersekat-sekat, tidak berpikiran sempit, dan berani dalam berbuat serta berbicara. Dengan modal tersebut, para anak muda sangat pas untuk menjadi agen Pemilu bersih, sehat, jujur, dan adil.
Sehingga upaya mewujudkan Pemilu bersih dan damai berada di tangan yang tepat. Mereka juga diyakini berani bersuara jika Pemilu terselenggara tidak sesuai dengan semestinya atau ada tindakan-tindakan tercela yang menggerus integritas pesta demokrasi. Karena, generasi muda merupakan sosok yang berani dan relatif masih steril dari tindakan-tindakan yang dapat mengganggu jalannya pesta demokrasi 2024.
Keterlibatan generasi muda dalam Pemilu 2024 mewakili masa depan, bukan masa lalu, dan memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia. Para generasi muda juga tidak hanya mengambil peran sebagai pemilih, tetapi juga sebagai relawan kampanye, penulis, dan aktivis politik yang aktif. Mereka dapat menggunakan media sosial dan teknologi informasi untuk memobilisasi dukungan dan menyampaikan pesan positif agar pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman dan damai.
Peran generasi muda akan terus berkembang dalam Pemilu mendatang dan pengaruh mereka akan semakin kuat dalam menentukan masa depan politik negara. Ini adalah tanda positif bahwa partisipasi generasi muda dalam mengkampanyekan Pemilu damai akan membawa situasi yang kondusif dan berkelanjutan dalam berbagai aspek keamanan pesta demokrasi.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Barat, Hendra Hariyanto mengatakan menyukseskan Pemilu merupakan bagian dari tanggung jawab bersama, sehingga generasi muda harus mengambil bagian dalam tanggung jawab tersebut. Kemudian sebagai bentuk keseriusan pemuda dalam mewujudkan pesta demokrasi yang aman dan lancar, generasi muda harus terus aktif dalam menyuarakan narasi-narasi positif tentang Pemilu sebagai bentuk dukungan terhadap terselenggaranya pesta demokrasi yang damai. Serta turut berperan aktif dalam menyosialisasikan tahapan-tahapan Pemilu agar pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan kondusif.
Pemuda sebagai agen perubahan semestinya memberikan kontribusi dan perannya pada aspek berdemokrasi. Dengan peran tersebut, berarti pemuda telah berpartisipasi dalam membangun bangsa dan negara. Selain itu, masyarakat juga harus tetap saling menghormati perbedaan pilihan dan tetap saling menjaga situasi keamanan dan ketertiban jelang pelaksanaan Pemilu 2024. Hal tersebut merupakan bentuk kedewasaan dalam berpolitik yang ditunjukkan dengan sikap tidak mempermasalahkan perbedaan pilihan politik.
Dalam demokrasi terkadang dituntut untuk berbeda. Perbedaan pendapat dan pandangan politik merupakan bentuk demokrasi sehingga diharapkan tidak terjadi perpecahan karena kedamaian mutlak harus terwujud. Sebab, tidak mungkin semua masyarakat mempunyai pilihan yang sama. Dan melalui perbedaan itulah akan lahir pemimpin terbaik bangsa. Dengan berbeda, maka masyarakat telah mengaplikasikan kehidupan yang berdemokrasi.
)* Penulis adalah pengamat politik dalam negeri