Naik Peringkat, Mahasiswa Mengapresiasi Upaya Penanganan Radikalisme Pemerintah
Kabid P3A HMI Komisariat STDN Makassar, Muhammad Riswan mengapresiasi upaya pemerintah dalam memberantas dan menanggulangi penyebaran paham radikal.
“Pemerintah sendiri telah berupaya maksimal dalam memberantas paham radikal dan intoleran di Indonesia” ucapnya
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Serikat Pejuang Rakyat Kota Makassar itu melihat bahwa keberhasilan Pemerintah dalam memerangi paham radikal, termasuk terorisme tercermin dari naiknya Indonesia dalam peringkat Global Terrorism Index tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
“Langkah tersebut relatif sukses dilaksanakan seiring dengan naiknya posisi Indonesia dalam Global Terrorism Index tahun 2024 dari kategori medium impacted menjadi low Impacted” terangnya.
Dia turut menyoroti berbagai upaya dalam pemberantasan paham radikal dan teroris yang bukan tanpa kendala. Pasalnya, masih ditemukan narasi dukungan terhadap paham radikal hingga tuduhan pemerintah memojokkan pihak tertentu.
Salah satu upaya preventif mencegah paham radikal, imbuh Riswan, adalah dengan bijak bermedia sosial lantaran saat ini banyak informasi yang tidak benar.
“Saat ini banyak misinformasi yang beredar di sosial media, penting kemampuan untuk memilih rujukan yang tepat dalam mengakses informasi agar tidak terprovokasi” ucapnya.
Selain itu, pencegahan dan penanggulangan terorisme pun dapat dilakukan melalui peningkatan wawasan keagamaan, kebangsaan, dan sosial politik.
“Perlu adanya upaya dalam menumbuhkan semangat Pancasila pada anak-anak muda sebagai modal dalam membangun pemahaman bertoleransi di tengah perbedaan yang ada” sambungnya.
Senada, Ketua Kaderisasi Pengurus Cabang Pergerakan Pemuda Islam Indonesia (PC PMII Kota Makassar,) Ramli Ardiansah memandang bahwa digitalisasi informasi tutut membuka celah penyebaran paham radikal.
Menurut Ketua Kaderisasi PC PMII Kota Makassar generasi muda cenderung mudah terpikat dengan radikalisme karena seringkali dikemas dengan narasi-narasi heroik.
“Generasi pemuda hari ini yang terpikat pada etos perjuangan perlawanan terhadap kebobrokan itu yang kemudian menyebabkan penyebaran paham radikalisme itu yang menjadi sarana utama ada pada generasi Pemuda.” Ucapnya
Dirinya pun berharap agar generasi muda senantiasa membentengi diri dan memperkuat nasionalisme serta menerapkan moderasi beragama.
“Tanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaan kita terhadap negara kesatuan Republik Indonesia. Perkuat wawasan keagamaan yang moderat, toleran dan terbuka” pungkasnya
*