Cegah Masuknya Logistik dan Senpi pada OPM, Aparat Keamanan Perketat Patroli
Oleh : Ensy Wamena
Aparat keamanan terus memperketat patroli yang bertujuan untuk mencegah masuknya logistik dan juga senjata api (senpi) kepada Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sehingga, dengan adanya pengetatan patroli dari aparat keamanan tersebut, menjadikan OPM kesulitan mendapatkan logistik ataupun menyelundupkan senpi ilegal yang mereka gunakan untuk menyerang dan melancarkan banyak aksi biadab pada warga masyarakat sipil orang asli Papua (OAP).
Apabila Organisasi Papua Merdeka kesulitan mengakses logistik dan sulit juga untuk mendapatkan suplay senpi, maka bukan tidak mungkin hal tersebut juga untuk meredam aksi mereka sehingga kelompok separatis musuh negara itu lebih bisa terkendali.
Pangkala Utama Tentara Nasional Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong terus meningkatkan patroli, khususnya di sekitar teluk dan juga perairan laut untuk mencegak kemungkinan masuknya logistik dan juga senjata api pada OPM. Mengenai pengetatan patroli tersebut, Wakil Komandan (Wadan) Lantamal XIV Sorong, Koloner (Mar) Rio Sukanto mengatakan bahwa langkah itu mereka lakukan dalam upaya untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Papua.
Maka dari itu, aparat keamanan terus meningkatkan patroli dan juga melakukan pemeriksaan kepada berbagai kapal untuk menghindari kemungkinan atau potensi hal yang tidak diinginkan supaya jangan sampai terjadi, termasuk salah satunya yakni jangan sampai ada amunisi masuk, senjata, hingga logistik lainnya untuk OPM.
Sejauh melakukan tugasnya, seluruh anggota Lantaman XIV baik itu tatkala melangsungkan patroli ataupun pemeriksaan terhadap kapal, selalu menggunakan dan sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP). Bukan hanya itu saja, namun selain melakukan pemeriksaan akan pemasok senjata dan logistik, Lantamal Sorong juga memeriksa kelengkapan dokumen kapal yang memasuki wilayah perairan Indonesia pada umumnya, serta perairan Papua khususnya.
Apabila misalnya dalam pemeriksaan dokumen kapal yang aparat keamanan jalankan, ternyata petugas menjumpai adanya dokumen atau surat yang tidak lengkap, ataupun adanya ijin yang sudah tidak berlaku lagi, maka tentunya Lantamal Sorong langsung berupaya membantu para nelayan atau kapal tersebut.Adanya pemeriksaan dari seluruh aparat keamanan sendiri mengenai dokumen kapal merupakan hal yang penting, lantaran itu bertujuan untuk memastikan dan mengupayakan keselamatan bagu para nelayan sendiri, khususnya apabila mereka berada di tengah lautan.
Lebih lanjut, aparat keamanan pun mengajak kepada seluruh masyarakat dan nelayan untuk mampu berkontribusi secara positif dalam memberikan informasi terkait dengan adanya kapal yang bisa jadi menjadi pemasok senjata atu amunisi kepada kelompok OPM. Dukungan dan juga kerja sama dari segenap elemen masyarakat merupakan hal yang sangat aparat keamanan butuhkan. Sehingga hendaknya warga bisa turut berperan aktif dalam memberikan informasi terkait pemasokan senjata kepada Organisasi Papua Merdeka melalui jalut laut sehingga nantinya aparat keamanan bisa langsung menindaknya secara sangat tegas.
Sebenarnya bukan kali pertama ini saja aparat keamanan berupaya untuk menutup seluruh jalur logistik serta persenjataan atau amunisi dari gerombolan teroris yang sangat meresahkan seluruh masyarakat Bumi Cenderawasih tersebut.
Pada kesempatan lain, Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) berhasil mengagalkan pasokan dua senjata api (senpi) dan logistik yang akan terkirim ke Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Mengenai keberhasilan penggagalan penyelundupan logistik itu, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III, Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa mengatakan bahwa ada dua pucuk senjata api laras panjang jenis M4 dan AR 15 berhasil pihaknya sita, termasuk sebuah senapan angin, solar cell dan logistik lainnya yang akan OPM Nduga gunakan.
Pihak aparat keamanan benar-benar tidak mengenal kata lelah dalam mewujudkan kedamaian di tengah masyarakat Papua, yang mana hal tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi seluruh warga hingga pelosok Nusantara termasuk Bumi Cenderawasih.
Di belahan Papua lainnya, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letnana Jenderal (Letjen) TNI Richard T.H. Tampubolon mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan Kepolisian Negara Rpeublik Indonesia (Polri) berupaya memberikan rasa aman kepada warga di kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah dari gangguan OPM.
Berbagai macam pendekatan telah aparat keamanan lakukan dala upayanya untuk mewujudkan rasa aman tersebut sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan normal tanpa adanya rasa kekhawatiran, kecemasan ataupun ketakutan akan serangan Organisasi Papua Merdeka.
Salah satu upaya aparat keamanan, bukan hanya dengan menindak tegas OPM saja, melainkan juga melakukan tindak pencegahan, yakni dengan mencegah masuknya logistik dan juga suplai senpi kepada gerombolan separatis itu agar mereka tidak memiliki pasokan apapun dan mengalami kesulitan. Langkah memutus mata rantai pasokan musuh negara tersebut terjadi dengan pengetatan patroli.
*) Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih (Uncen)
Aparat keamanan terus memperketat patroli yang bertujuan untuk mencegah masuknya logistik dan juga senjata api (senpi) kepada Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sehingga, dengan adanya pengetatan patroli dari aparat keamanan tersebut, menjadikan OPM kesulitan mendapatkan logistik ataupun menyelundupkan senpi ilegal yang mereka gunakan untuk menyerang dan melancarkan banyak aksi biadab pada warga masyarakat sipil orang asli Papua (OAP).
Apabila Organisasi Papua Merdeka kesulitan mengakses logistik dan sulit juga untuk mendapatkan suplay senpi, maka bukan tidak mungkin hal tersebut juga untuk meredam aksi mereka sehingga kelompok separatis musuh negara itu lebih bisa terkendali.
Pangkala Utama Tentara Nasional Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong terus meningkatkan patroli, khususnya di sekitar teluk dan juga perairan laut untuk mencegak kemungkinan masuknya logistik dan juga senjata api pada OPM. Mengenai pengetatan patroli tersebut, Wakil Komandan (Wadan) Lantamal XIV Sorong, Koloner (Mar) Rio Sukanto mengatakan bahwa langkah itu mereka lakukan dalam upaya untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Papua.
Maka dari itu, aparat keamanan terus meningkatkan patroli dan juga melakukan pemeriksaan kepada berbagai kapal untuk menghindari kemungkinan atau potensi hal yang tidak diinginkan supaya jangan sampai terjadi, termasuk salah satunya yakni jangan sampai ada amunisi masuk, senjata, hingga logistik lainnya untuk OPM.
Sejauh melakukan tugasnya, seluruh anggota Lantaman XIV baik itu tatkala melangsungkan patroli ataupun pemeriksaan terhadap kapal, selalu menggunakan dan sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP). Bukan hanya itu saja, namun selain melakukan pemeriksaan akan pemasok senjata dan logistik, Lantamal Sorong juga memeriksa kelengkapan dokumen kapal yang memasuki wilayah perairan Indonesia pada umumnya, serta perairan Papua khususnya.
Apabila misalnya dalam pemeriksaan dokumen kapal yang aparat keamanan jalankan, ternyata petugas menjumpai adanya dokumen atau surat yang tidak lengkap, ataupun adanya ijin yang sudah tidak berlaku lagi, maka tentunya Lantamal Sorong langsung berupaya membantu para nelayan atau kapal tersebut.Adanya pemeriksaan dari seluruh aparat keamanan sendiri mengenai dokumen kapal merupakan hal yang penting, lantaran itu bertujuan untuk memastikan dan mengupayakan keselamatan bagu para nelayan sendiri, khususnya apabila mereka berada di tengah lautan.
Lebih lanjut, aparat keamanan pun mengajak kepada seluruh masyarakat dan nelayan untuk mampu berkontribusi secara positif dalam memberikan informasi terkait dengan adanya kapal yang bisa jadi menjadi pemasok senjata atu amunisi kepada kelompok OPM. Dukungan dan juga kerja sama dari segenap elemen masyarakat merupakan hal yang sangat aparat keamanan butuhkan. Sehingga hendaknya warga bisa turut berperan aktif dalam memberikan informasi terkait pemasokan senjata kepada Organisasi Papua Merdeka melalui jalut laut sehingga nantinya aparat keamanan bisa langsung menindaknya secara sangat tegas.
Sebenarnya bukan kali pertama ini saja aparat keamanan berupaya untuk menutup seluruh jalur logistik serta persenjataan atau amunisi dari gerombolan teroris yang sangat meresahkan seluruh masyarakat Bumi Cenderawasih tersebut.
Pada kesempatan lain, Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) berhasil mengagalkan pasokan dua senjata api (senpi) dan logistik yang akan terkirim ke Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Mengenai keberhasilan penggagalan penyelundupan logistik itu, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III, Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa mengatakan bahwa ada dua pucuk senjata api laras panjang jenis M4 dan AR 15 berhasil pihaknya sita, termasuk sebuah senapan angin, solar cell dan logistik lainnya yang akan OPM Nduga gunakan.
Pihak aparat keamanan benar-benar tidak mengenal kata lelah dalam mewujudkan kedamaian di tengah masyarakat Papua, yang mana hal tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi seluruh warga hingga pelosok Nusantara termasuk Bumi Cenderawasih.
Di belahan Papua lainnya, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letnana Jenderal (Letjen) TNI Richard T.H. Tampubolon mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan Kepolisian Negara Rpeublik Indonesia (Polri) berupaya memberikan rasa aman kepada warga di kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah dari gangguan OPM.
Berbagai macam pendekatan telah aparat keamanan lakukan dala upayanya untuk mewujudkan rasa aman tersebut sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan normal tanpa adanya rasa kekhawatiran, kecemasan ataupun ketakutan akan serangan Organisasi Papua Merdeka.
Salah satu upaya aparat keamanan, bukan hanya dengan menindak tegas OPM saja, melainkan juga melakukan tindak pencegahan, yakni dengan mencegah masuknya logistik dan juga suplai senpi kepada gerombolan separatis itu agar mereka tidak memiliki pasokan apapun dan mengalami kesulitan. Langkah memutus mata rantai pasokan musuh negara tersebut terjadi dengan pengetatan patroli.
*) Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih (Uncen)