Pembangunan IKN TIngkatkan Pendapatan UMKM
Oleh : Ratih Safira Utami )*
Pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) berdampak positif terutama bagi pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pengusaha UMKM diharapkan dapat terus tumbuh karena pasar akan semakin terbuka lebar seiring meningkatnya populasi di wilayah tersebut.
Indonesia membuat sejarah baru dengan memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. IKN yang diberi nama ‘Nusantara’ amat strategis karena berada di tengah-tengah negeri ini. Nusantara digadang-gadang akan menjadi kota yang ultra modern dan kebanggaan Indonesia, karena desainnya tak hanya estetis tetapi juga ramah lingkungan.
Pembangunan wilayah Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN Nusantara akan menjadi motor penggerak ekonomi disemua sektor termasuk UMKM. Peningkatan ekonomi menjadi salah satu tujuan yang bakal dikejar di wilayah Nusantara ini.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyatakan bahwa pemerataan ekonomi menjadi satu alasan pasti ibu kota pindah ke Kalimantan Timur. Bahkan, sejak pembangunan tahap awal, sudah ada beberapa dampak positif yang dirasakan oleh pedagang sekitaran IKN Nusantara. Pembangunan IKN Nusantara membawa dampak positif secara ekonomi dan dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar.
Bambang melanjutkan, pembangunan Nusantara akan terus berjalan dengan baik sesuai dengan rencana sehingga dampak ekonomi kian terasa dan besar. Tidak hanya untuk masyarakat sekitar Nusantara, tapi juga Kalimantan dan Indonesia. Hal ini selaras dengan tujuan Nusantara yakni untuk pemerataan ekonomi dan menjadikan Indonesia masuk ke dalam high income countries.
Peningkatan pendapatan nyatanya dirasakan oleh pemilik bisnis UMKM di IKN, yakni pedagang bakso Solo di jalan raya Sepaku, arah dari Balikpapan menuju Nusantara. Kasno, sang pemilik warung bakso, menyatakan bahwa sejak pembangunan Nusantara dimulai usahanya mengalami kenaikan omzet.
Sebelum ada pembangunan IKN, dalam satu hari Kasno hanya menjual 100 hingga 150 mangkok bakso, sekarang dalam satu hari ia bisa menjual 300 mangkok, bahkan lebih.
Tak cuma Kasno, pedagang nasi goreng di wilayah Nusantara, Azis juga merasakan hal yang sama. Omzetnya naik dua kali lipat sejak adanya pembangunan di wilayah IKN Nusantara. Azis menyatakan bahwa dulunya ia hanya habis 5 kg beras, sekarang jadi 10 kg, dan berubah drastis sejak sekitar dua-tiga bulan terakhir, alhamdulillah.
Pria asal Brebes ini yang mulai berusaha di wilayah Nusantara pada 8 bulan lalu. Banyak pekerja yang datang untuk membangun IKN dan mereka membeli nasi goreng buatannya.
Baik Azis maupun Kasno sepakat, keduanya berharap pembangunan IKN Nusantara yang berlansung lama ini bisa berjalan dengan lancar. Hingga akhirnya, memberikan dampak ekonomi juga kepada usaha keduanya.
Pernyataan Azis dan Kasno membuktikan bahwa pembangunan IKN sangat menguntungkan, terutama bagi pemilik bisnis UMKM di Sepaku dan Penajam Paser Utara. Usaha mereka makin laris karena mendapatkan banyak pembeli, yakni para pekerja IKN.
Pebisnis UMKM tidak akan takut dagangannya sepi ketika IKN sudah selesai dibangun. Penyebabnya karena jika kota Nusantara sudah diresmikan, maka akan dihuni oleh puluhan ribu warga baru yang merupakan ASN dan anggota TNI-Polri (pindahan dari DKI Jakarta). Mereka merupakan calon pembeli potensial.
Sementara itu, warga Penajam Paser Utara yang tidak terlibat dalam proyek pembangunan IKN juga masih kecipratan rezeki. Penyebabnya karena mereka bisa berjualan makanan yang pasti dibutuhkan oleh para pekerja proyek IKN. Mereka juga menyediakan kamar-kamar kos bagi pekerja yang bermukim di luar Penajam Paser Utara.
Kesenjangan ekonomi akan terhapuskan jika IKN sudah resmi berdiri. Jika dulu 59,03% PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia ada di Jawa, sementara di Kalimantan hanya 8%, maka diprediksi akan meningkat. PDB Kalimantan bisa sama, bahkan melebihi Pulau Jawa.
Tak hanya UMKM, pengusaha hotel juga merasakan pendapatannya meningkat berkat pembangunan IKN. Sekretaris Daerah Kalimantan Timur Sri Wahyuni menyatakan bahwa sejak Penajam Paser Utara dinyatakan sebagai IKN, maka hotel-hotel di Balikpapan mengalami peningkatan okupansi. Hal ini terjadi karena Balikpapan dekat sekali dengan IKN, hanya 89,6 KM atau hampir 2 jam perjalanan.
Dalam artian, pembangunan IKN memiliki banyak dampak positif dari perpindahan IKN karena berpengaruh juga ke kota sebelahnya yakni Balikpapan. Para investor asing, penanam modal lokal, dan pengawas proyek IKN memilih untuk tinggal sementara di Balikpapan. Mereka menginap di hotel-hotel di Balikpapan dan meningkatkan pendapatan pengusaha hotel di sana.
Pembangunan IKN Nusantara membawa banyak hal positif bagi pengusaha UMKM. Bisnis mereka makin baik karena mendapatkan banyak pembeli, yang merupakan para pekerja IKN. Ketika IKN sudah selesai dibangun maka akan lebih banyak lagi calon customer potensial, yakni warga baru alias para pendatang dari DKI Jakarta. Pengusaha UMKM gembira karena dagangannya terus laku.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute