Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jelang Peresmian PYCH, BIN Berdayakan Pemuda Papua Tingkatkan Ketahanan Pangan

Oleh : Kurnia Sandi )*

Peresmian Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) kini tinggal menghitung hari dan segala persiapan telah dilaksanakan dengan matang. Menjelang peresmian fasilitas megah tersebut, BIN terus gencar memberdayakan Pemuda Papua salah satunya untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.

Generasi muda memang memiliki peranan yang sangatlah penting dalam pembangunan, bahkan tidak terkecuali hal tersebut juga berlaku bagi para generasi muda di Tanah Papua. Lantaran generasi muda memang memiliki peranan yang penting dalam pembangunan tersebut, maka Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah III BPIW Kementerian PUPR, Manggas Rudy Siahaan menyatakan bahwa sangat perlu infrastruktur yang mampu mendukung adanya pengembangan akan inovasi dan juga kreativitas para kaum muda asli Papua.

Maka dari itu, sebagai infrastruktur yang mampu mendukung pengembangan hal tersebut, Badan Intelijen Negara (BIN) mendukung penuh adanya pembangunan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH), yang mana hal itu juga telah sesuai dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Dirinya juga menyatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) turut pula memiliki peran untuk mampu terus membantu optimalisasi akan segala program kerja dalam rangka pembangunan dan pengembangan infrastruktur untuk golongan kaum muda tersebut, utamanya adalah mengenai kelembagaan.

Manggas Rudy Siahaan berharap supaya pembangunan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) serta mendongkrak daya saing dan demi terwujudnya Keadilan Sosial di Pulau Papua. Menurutnya, ke depan, memang Papua sangat tergantung dari bagaimana kualitas dari para pemudanya, sehingga menjadi sangat penting adanya peningkatan kualitas SDM dan juga adanya peningkatan kualitas pendidikan yang merata.

Gedung PYCH sendiri nantinya akan menjadi sebuah wadah bagi PMI untuk menjalankan berbagai program untuk ikut menyejahterakan masyarakat Papua. Mereka akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, mengembangkan diri dan terus menjadi motor pengembangan SDM anak-anak muda di Bumi Cendrawasih.

Menjadi salah satu upaya BIN untuk terus menggencarkan upaya percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Bumi Cenderawasih, tentunya adalah dengan memberdayakan para generasi muda di Tanah Papua. Kemudian, salah satu organisasi kepemudaan yang langsung dibina oleh BIN, yakni Papua Muda Inspiratif (PMI) terus memiliki banyak program yang akan digencarkan demi mendorong masyarakat bisa meningkat kesejahteraannya maupun ketahanan pangannya.

Keberhasilan PMI dalam mendukung ketahanan pangan terindikasi telah membuahkan hasil. Hal itu tercermin dari kelompok petani binaan BIN dan PMI yang mampu panen jagung beberapa kali, salah satunya di kawasan Kampung Kwadeware dan Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kab. Jayapura, Papua.

Dalam hal ini, panen dilakukan di lahan 7,5 Ha dengan hasil sekitar 16,1 ton. Diperkirakan panen berikutnya akan dilakukan lagi pada Mei 2023. Total lahan yang tersedia di Distrik Waibu seluas 83,64 hektar. Di lokasi itu juga sudah tertanam jagung seluas 20,3 Ha dan lahan lainnya dalam proses pengolahan untuk ditanam. Sebelumnya, juga telah penen di Distrik Namblong, Jayapura di lahan seluas 10 Ha dengan hasil 20 ton.

Dalam hal ini, koordinator PMI Kab. Jayapura, Daud Edison Yarisetouw mengungkapkan hasil panen akan dibeli oleh CV Tripilar Perkasa untuk dijadikan pakan ayam. Produk pakan ayam nantinya akan dikemas dengan label PYCH. Adapun keuntungan tersebut tentunya dapat dinikmati anggota PMI dan masyarakat sekitar.

PMI juga terus mendorong masyarakat untuk menggeluti peternakan ayam dengan serius, yang mana peternakan ayam petelur yang dikelola oleh para milenial dari PMI tersebut kini memang telah menunjukkan hasil. Terkait hal itu, Pengurus PMI, Brigitta Hisage menyatakan bahwa pengembangan peternakan merupakan salah satu dari sekian banyak program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pihaknya.

Lebih lanjut, PMI sendiri juga menjalankan banyak program di berbagai bidang, seperti pada bidang pendidikan, sosial, budaya, industri kreatif dan juga ada pula pertanian hingga peternakan. Dirinya juga mengaku bahwa selama ini memang banyak kegiatan yang dilakukan di bawah bimbingan dari BIN.

Brigitta kemudian mengajak kepada para anak muda Papua unruk bisa terus menggeluti setiap adanya peluang usaha, dengan tekad dan juga usaha yang kuat serta kerja keras yang dilakukan. Dirinya mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo dan Kepala BIN, Jend Pol (Purn) Budi Gunawan atas dukungan yang terus diberikan.

Sementara itu, Anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), Pdt. Alberth Yoku memberikan apresiasi tinggi pada beragamnya program kerja yang dijalankan oleh PMI selaku organisasi di bawa bimbingan BIN dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Papua.

Menurutnya, generasi muda adalah merupakan sebuah kekuatan yang besar, kemudian peranan dari PMI yang telah diamanatkan oleh Presiden Jokowi dan merupakan binaan dari BIN, tentunya menjadikan generasi emas ke depan dan mampu mendorong percepatan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Papua secara bersama dan kolaboratif.

Pada kesempatan lain, Sekretaris PMI wilayah Papua, Vitha Faidiban mengutarakan bahwa pembangunan gedung PYCH ini merupakan satu dari sekian banyak fasilitas yang diberikan kepada anak muda Papua dan masyarakat Papua oleh Presiden Jokowi dan Kepala BIN, Jend Pol (Purn) Budi Gunawan.

Pemberdayaan generasi muda merupakan hal yang menjadi sangat penting untuk bisa mencapai adanya percepatan kesejahteraan. Khususnya hal tersebut di Tanah Papua, sehingga Pemerintah RI dan juga BIN terus berupaya melakukan pemberdayaan tersebut dengan banyaknya fasilitas dan infrastruktur yang disediakan, termasuk juga dengan memberikan banyak pelatihan dan bimbingan.

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute